Opini

Marak Sifilis, Bukti Rusaknya Pergaulan dalam Kapitalisme

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Nita Karlina

wacana-edukasi.com, OPINI– Penyakit sifilis atau biasa di sebut raja singa, saat ini sedang banyak di perbincangkan, pasalnya penyakit ini sedang marak di tengah – tengah masyarakat kita hari ini. Sebagaimana yang di lansir oleh Republika.co.id, 13/06/2023. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Jawa Barat, mendata sifilis menjadi penyakit terbanyak kasus infeksi menular seksual (IMS) pada 2023 ini, hingga Mei. Sifilis atau raja singa hampir setengah dari kasus IMS yang terdata oleh Dinkes.

Berdasarkan data Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi, pada periode Januari-Mei 2023 terdata 67 kasus IMS. Kepada Republika, Senin (12/6/2023), Kepala Bidang P2P Dinkes Kota Sukabumi Wita Darmawanti mengatakan, dari total kasus IMS, 30 di antaranya merupakan penyakit sifilis.

Penyebab Sifilis

Raja singa atau sifilis adalah penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri. Penyakit ini dimulai sebagai luka yang tidak nyeri, biasanya pada alat kelamin, rektum atau mulut. Kondisi ini dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak kulit atau selaput lendir dari luka ini.

Penyebab sifilis adalah bakteri yang bernama Treponema pallidum. Cara paling umum penyebaran sifilis adalah melalui kontak dengan luka orang yang terinfeksi selama aktivitas seksual. Bakteri masuk ke dalam tubuh melalui luka kecil atau lecet pada kulit atau selaput lendir.

Sifilis menular selama tahap primer dan sekunder, dan kadang-kadang pada awal periode laten. Pada kasus yang lebih jarang, kondisi ini dapat menyebar melalui kontak langsung dengan lesi aktif, seperti saat berciuman. Ini juga dapat ditularkan dari ibu ke bayinya selama kehamilan atau persalinan.

Generasi Rusak Akibat Sistem Kapitalis

Miris rasanya melihat generasi kita saat ini, berbagai kerusakan nampak dengan nyata, mulai dari bulliying, pembunuhan, perzinahan hingga penyakit sifilis menyerang dalam tubuh anak muda. Jika kita analisa, sesungguhnya penyebab utama terjadinya kerusakan generasi hari ini adalah sistem kapitalisme. Yang di mana terdapat paham liberalisme. Dalam paham ini manusia di beri kebebasan secara mutlak dan di jamin oleh pemerintah. Salah satunya yaitu kebebasan berpendapat dan bertingkah laku. Lewat asas inilah mereka bebas melakukan apa saja yang mereka mau, tanpa melihat halal, haram, baik, buruk, dan tanpa melihat norma.

Tak dapat di pungkiri, pergaulan yang ada hari ini sudah sangat jauh dari Islam. Budaya pacaran di anggap hal biasa di kalangan masyarakat, padahal pacaran adalah awal dari kejahatan besar. Tak hanya cukup pacaran, perzinahan semakin marak dan menjadi hal lumrah pula di tengah – tengah masyarakat kita. Bahkan sering kita dapati orang berkata”adakah sekarang gadis yang masih perawan” naudzubillah, ini menandakan begitu rusaknya generasi kita, sampai sesuatu hal yang paling penting, di anggap biasa oleh masyarakat.

Pergaulan bebas dan budaya pacaran inilah yang sesungguhnya mengantarkan mereka kepada penyakit sifilis itu sendiri, berhubungan seksual dengan berganti ganti pasangan. Kapitalisme berhasil membuat para penganutnya menjadi cacat akidah, cacat moral, dan cacat pendidikan. Karena pendidikan yang seharusnya menjadi wadah terbentuknya insan bertakwa, tetapi malah sebaliknya banyak dari kalangan pelajar yang menjadi pelaku dalam pergaulan bebas itu sendiri.

Tak hanya itu, hukum yang ada hari pun seakan melindungi mereka para pelaku kejahatan, salah satu contohnya yaitu dengan pengertian zina, di katakan bahwa ketika mereka suka sama suka maka tidak terjadi perzihanan. Ini adalah sesuatu yang sangat bertentangan dengan Islam. Namun pada faktanya begitulah hukum hari ini, selalu mengakali hukum Islam. Sehingga lahirlah generasi yang jauh dari ajaran Islam.

Tingginya kasus sifilis dan penyakit menular seksual lainnya menunjukkan buruknya pergaulan saat ini. Liberalisasi pergaulan terbukti membawa masalah besar pada kehidupan masyarakat. Kondisi ini tentu akan lebih buruk lagi jika legalisasi LGBT di negeri ini disahkan. Terbukti, sebelum legalisasi saja terjadi kasus sifilis di DIY mengalami kenaikan dan hal tersebut di dominasi oleh pasangan seks sesama pria.

Selamatkan Generasi dengan Islam

Sesungguhnya Islam yang diturunkan sebagai ideologi telah mengatur agar manusia dan interaksi di antara mereka menjadi interaksi yang mendatangkan keberkahan, termasuk terkait kebutuhan seksual. Islam tidak menafikan kenikmatan hubungan seksual di antara lawan jenis. Untuk itu, Islam mengatur agar hubungan ini membawa keberkahan. Aktivitas seksual hanya disalurkan pada interaksi yang tepat yakni hubungan suami istri.

Islam mengharamkan perzinaan dan segala aktivitas seksual yang menyimpang. Dan perlu dipahami juga, bahwa aktivitas seksual bukan kebutuhan jasmani sebagaimana pandangan peradaban barat. Namun, penampakan dari garizah nau’ (naluri berkasih sayang). Naluri akan bergejolak ketika ada pemicunya.

Oleh karena itu, dalam kehidupan publik atau umum masyarakat Islam tidak menjadikan interaksi laki-laki dan perempuan bersifat seksual, melainkan interaksi amar makruf nahi munkar dan saling tolong menolong. Aktivitas pemicu bangkitnya garizah nau’ akan ditutup rapat-rapat melalui aturan sistem pergaulan. Islam memerintahkan laki-laki dan perempuan untuk menundukkan pandangan mereka.

Khusus untuk para Muslimah, wajib menutup aurat di ruang publik secara sempurna. Selain itu, Islam melarang perempuan safar tanpa mahram dan melarang istri keluar rumah kecuali dengan izin suaminya. Islam juga melarang perempuan dan laki-laki berkhalwat (berdua-duaan) tanpa disertai mahram juga Islam melarang campur baur antara laki-laki dan perempuan jikalau tidak ada kepentingan yang memang diperbolehkan syara’.

Tak hanya itu kurikulum pendidikan pun harus berbasis Islam, segala bentuk pemahaman barat akan di buang atau di tinggalkan. Pengaturan media pun harus terkontrol dengan baik, sehingga masyarakat tak dapat mengakses sesuatu hal yang dapat memicu munculnya ghorizah nau. Pengaturan semacam inilah yang akan menjadikan generasi kita sehat, berakhlak baik dan menjadi penerus peradaban. Namun semua ini akan terwujud hanya jika Islam di jadikan sebagai peraturan dalam kehidupan manusia. Wallahualam bishowwab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 39

Comment here