Surat Pembaca

Korean Wave Jadi Panutan?

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com — Korean wave terus menggejala di negeri ini, mulai dari gandrung Drakor (Drama Korea), K-pop dan hal-hal yang berbau Korea. Hal ini rupanya dilihat sebagai satu hal positif oleh Wapres KH. Ma’aruf Amin. Wapres bahkan mendorong anak-anak negeri ini untuk mencontoh kreatifitas ala Korean wave (20/9/2020). Mencontoh yang baik tentu sangat dianjurkan, namun mengeneralisir kreatifitas ala Korea termasuk K-pop, Drakor, atau gaya hidup Korea justru sangatlah naif.

Boomingnya Drakor dan K-pop di dunia memang mendatangkan materi yang wah bagi para pelaku industrinya, devisa yang besar bagi negara Korea. Namun bagi pangsa pasar industri ini termasuk di dalamnya para pemuda pemudi muslim, Korean wave bukan saja merugikan dari sisi materi, namun kerugian non-materi lah yang lebih dahsyat.

Drakor dan K-pop yang mempromosikan kebebasan bertingkah laku, berpakaian mengumbar aurat, gaul bebas dan juga free-sex sudah tentu akan menjungkal akhlak dan gaya hidup para pemuda muslim ke dalam kehinaan. Bukan hanya gaya hidup bebas ala Korea, namun lihatlah juga hedonisme yang diemban para artis K-pop. Hiruk-pikuk hedonisme merasuki setiap detik kehidupan mereka, hidupnya semata didedikasikan untuk mengejar harta, popularitas dan kenikmatan jasadi lainnya yang selanjutnya berakibat pada kelelahan, stres, depresi dan bahkan bunuh diri karenanya. Tengoklah kasus-kasus bunuh diri para artis Korea yang rata-rata disebabkan karena depresi atau stres akan gaya hidupnya sendiri. Hal ini turut menyumbang angka bagi Korea sebagai negara dengan tingkat bunuh diri tertinggi di dunia.

Cukuplah berkata “Tidak” untuk kaum muslimin mengikut pada Korean wave. Tidak seharusnya umat Islam mengikut dan mengambil inspirasi dari para artis K-pop, Drakor dan lainnya tersebut. Selain karena banyak bertentangan dengan Islam, juga karena umat ini adalah umat terbaik yang sudah memiliki aturan kehidupan yang Maha sempurna, yakni Islam itu sendiri. Bukan sebatas klaim, tapi memang seperti itulah isi dari ajaran Islam yang mencakup seluruh hal dalam kehidupan. Dan yang terpenting juga bahwa sejarah telah memperlihatkan kepada kita bahwa di masa dahulu ketika Islam diterapkan secara sempurna, Islam telah membawa umat ini ke tingkat peradaban yang paling tinggi, ilmu pengetahuan yang mumpuni, serta moral yang sangat terjaga.

Renungkanlah bahwa suri tauladan yang baik bagi kaum muslimin adalah Rosulullow SAW, sebagaimana telah Allah nyatakan dalam al Qur’an.
“Sesungguhnya pada diri Rasulullah ada teladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang mengharap Allah dan hari akhir serta banyak berdzikir kepada Allah.” (Tqs. Al-Ahzab: 21)

Komariah Dahlan, Jakarta Timur

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 1

Comment here