Surat Pembaca

Kesenjangan antara Infrastruktur dan Perekonomian Bangsa

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com — Infrastruktur di Indonesia adalah salah satu prasarana terbesar yang dikelola oleh menteri PUPR, DPU, BUMN, dsb. Namun di banyak wilayah Indonesia utamanya pelosok belum merasakan revolusi baik itu segi pembangunan jembatan, jalan, bangunan, kesejahteraan sosial, maupun jaringan listrik. Akibatnya, rakyat masih sangat jauh dari modernisasi dan terbelakang. Hal ini dibuktikan dengan tidak sejalannya perkembangan infrastruktur dengan perekonomian sejak pemerintahan orde baru.

Menurut Global Competitiveness Report yang disusun oleh World Economic Forum (WEF), “Indonesia menempati urutan ke-62 dari 140 negara dalam hal pembangunan infrastruktur.” Angka yang cukup relevan namun kesenjangan itu masih terus terjadi hingga saat ini.

Dilansir dari Tribun News Sultra, (Senin, 05/07/2021) “Seorang ibu asal Konawe, Sulawesi Utara ditandu sejauh dua kilometer oleh enam orang warga usai melahirkan akibat jalan yang biasa dilalui rusak parah dan berlumpur karena curah hujan yang tinggi”. Hal ini adalah satu di antara banyak contoh kasus sama yang terjadi di Indonesia.

Lalu bagaimana kesenjangan infrastruktur bisa menghambat perekonomian dan perkembangan suatu bangsa? Mari kita ulas faktanya :

1. Jembatan dan jalanan banyak mengalami kerusakan sehingga akses masyarakat sangat terbatas untuk mencapai tujuan. Akibatnya, tidak sedikit memakan korban. Selain bahan cor pembangunan yang tidak memadai (ketahanannya tidak sampai tiga tahun), juga faktor alam. Maka pemerintah setempat diharap perlu sigap menangani agar akses penghubung seperti ini bisa segera digunakan kembali.

2. Konstruksi bangunan adalah sarana terpenting bagi masyarakat untuk terciptanya kesejahteraan sosial seperti sekolah, rumah sakit, dan perumahan subsidi. Dengan memilih bahan kualitas terbaik struktur bangunan maka kecil kemungkinan bangunan tersebut mengalami kerusakan parah akibat gempa atau bencana alam lainnya dan tidak terbengkalai.

3. Jika Infrastruktur tidak sejalan dengan target awal bahkan mungkin sangat jauh dari target maka suatu wilayah akan sulit dijangkau oleh peluang seperti masuknya pengusaha makro dan investor untuk melakukan perniagaan. Saat terjadi kesenjangan infrastruktur pada wilayah yang berpotensi untuk dijadikan sarana wisata, maka akan sulit menarik minat wisatawan domestik dan internasional.

4. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan sumber daya alamnya seperti sumber energi listrik. Namun di beberapa provinsi di Indonesia masih sering mengalami padam listrik bahkan kekurangan ‘stok’ listrik sehingga penggunaannya terbatas sehingga diadakan jadwal dipadamkan dan dinyalakan kembali.

Dalam hal ini kepatuhan rakyat terhadap pembayaran pajak sangat diperlukan demi kemaslahatan bersama. Sebab pajak adalah sumber pendapatan terbesar suatu negara untuk perkembangan infrastruktur baik itu bersifat fisik maupun non-fisik. Pemerintah pun mesti turut andil mengayomi rakyat sebagaimana kewajibannya atas negara yang dipimpinnya. Tidak hanya menaikkan tarif pajak yang semakin mencekik karena dampaknya sangat terasa oleh masyarakat menengah ke bawah. Pendanaan harus dikelola sebagaimana mestinya tanpa ada oknum nakal yang bermain.

Marsita Dewi

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 7

Comments (1)

  1. blank

    Tulisan yg mencerdaskan

Comment here