Surat Pembaca

Kesenjangan Nyata Konser Coldplay

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Peni Lestari

Wacana-edukasi. Com, SURAT PEMBACA— Daftar harga tiket dan layout konser Coldplay di Jakarta, Indonesia resmi dirilis pada Kamis (11/5). Dalam unggahan di media sosial, promotor mengumumkan tiket akan terbagi dalam 11 kategori.

Dalam unggahan di media sosial PK Entertainment, harga tiket konser Coldplay di Stadion Utama Gelora Bung Karno akan dijual mulai Rp800 ribu sampai Rp11 juta yang menjadi paket dengan harga termahal.

Konser dengan harga jutaan bukan kali ini terjadi, sebelumnya ada konser black pink yang harga tiketnya paling mahal di kelas VIP Rp 3.835.000. Tidak perlu menunggu waktu selama beberapa hari, tiket konser grup K-Pop ini ludes hanya dalam hitungan menit saja.

Marketnya Dari kalangan artis, pengusaha, pegawai bahkan masyarakat biasa ikut meramaikan konser K-Pop tersebut. Bukan hanya tiket yang mahal tapi pernak pernik yang dipakai dan outfit yang dikenakan untuk menyaksikan idolanya tak kalah heboh, tentunya semua itu butuh effort yang luar biasa.

Mungkin untuk para artis, pengusaha dan orang – orang dikalangan atas harga jutaan atau belasan bahkan puluhan juta itu hal yang gampang. Tapi untuk para penggemar dikalangan menengah, itu pasti butuh usaha yang luar biasa untuk menyisihkan uang membeli tiket konser sang idola.

Bahkan tak jarang ada yang melakukan berbagai macam cara yang buruk untuk bisa membeli tiket tersebut. Melakukan tindakan yang diluar akal sehat hanya demi bisa menyaksikan konser sang idolanya.

Sistem kapitalisme mencetak manusia yang individualisme, hedonis, konsumtif dan mengagungkan kebebasan. Disaat konser group band asing yang diadakan dengan harga tiket yang lumayan mahal disisi lain banyak rakyat yang masih hidup dibawah garis kemiskinan, masih sulit mencari pekerjaan, pendapatan yang minim sehingga banyak yang tidak bisa mencukupi kebutuhan keluarga dan untuk makan sehari-hari.

Yang kaya Semakin kaya dan yang miskin semakin miskin, inilah potret buruk sistem kapitalisme dimana yang mempunyai modal besar itulah yang berkuasa. Kesenjangan yang terlihat sangat nyata.

Berbanding terbalik dengan sistem Islam, sistem yang memanusiakan manusia. Dimana aturannya yang bersumber dari sang pencipta, dan dijalankan dengan penuh ketaqwaan. Orientasi hidupnya adalah akhirat bukan dunia yang kesenangan nya sementara.

Didalam sistem Islam dimana rakyat menjadi prioritas, Negara bukan hanya sebagai regulator saja. Tapi juga sebagai pemberi aturan yang tegas untuk kesejahteraan rakyat nya bukan hanya untuk kesejahteraan pengusaha saja.
Negara juga sebagai pelindung dan menciptakan suasana keimanan ditengah-tengah masyarakat sehingga muncul empati dan saling peduli satu sama lain.

“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya). ‘ (HR. Bukhari dan Muslim).

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 9

Comment here