Surat Pembaca

Kehidupan Islam “Melek” Pola Asuh

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Ulfah Sari Sakti,S.Pi (Jurnalis Muslimah Kendari)

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Viralnya Kasus penganiayaan Mario Dandy terhadap D, kembali membuat masyarakat menyadari pentingnya pengasuahn yang baik terhadap buah hati. Peran orang tua dan negara tentunya perlu di evaluasi, terlebih pada sistem sekuler-liberal saat ini, yang mana agama tidak dijadikan standar berperilaku.

Dilansir dari CNBCIndonesia (25/2/2023), belakangan, kasus penganiayaan yang dilakukan oleh anak seorang pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencuri perhatian publik, bahkan mendapat kecaman langsung dari Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Penganiayaan tersebut dilakukan oleh Mario Dandy Satrio (MDS) laki-laki berusia 20 tahun terhadap anak Pengurus Pusat GP Ansor Jonathan Latumahina bernama David (CDO) usia 17 tahun.

Selain karena aksi kekerasannya itu, Sri Mulyani turut mengecam gaya hidup mewah yang dipamerkan MDS, melalui akun media social TikTok miliknya@mariodandys. Akibat gaya hidup mewah yang diumbar itu, Kementerian Keuangan ikut memeriksa bapaknya yang merupakan Kepala Bagian Umum Ditjen Pajak, Rafael Alun Trisambodo.

“Berdasarkan keterangan saksi dan barang bukti yang kami amankan, kami telah menetapkan saudara MDS sebagai tersangka, dan kami telah melakukan penahanan terhadap saudara MDS yang berusia 20 tahun,” tutur Kombes Ade, Polres Jakarta Selatan.

Atas hal tersebut,Menko Polhukam, Mafhud MD mengaku tak habis pikir ada anak pejabat pajak yang tega menganiaya seseorang hingga koma. Menurut Mahfud, orang tua Mario, yakni Rafael juga harus bertanggung jawab atas tindakan sang anak.

Mahfud membenarkan Rafael sudah dicopot dari jabatannya. Meski sudah dicopot dari jabatan tersebut bukan berarti pidana terhadap sang anak dihentikan. “Ya, itu hukum administrasi (copot jabatan), bukan hukum pidana. Itu hukum adminsitrasinya sudah betul,” kata Mahfud. (krjogja.com/24/2/2023)

*Anak Cerminan Orang Tua*

Perilaku anak merupakan cerminan dari orang tua, karena anak merupakan hasil didikan orang tua, serta perilaku atau pun sifat akan turun pada anak. Karena itu sudah menjadi tugas orang tua untuk membekali diri dengan ilmu pola asuh.

Allah swt berfirman dalam QS At Tahrim ayat 6,”Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu ; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”.

Pada sistem sekuler-liberal saat ini, tampak kerusakan pada generasi muda, mulai dari kekerasan seksual hingga kekerasan fisik misalnya adu jotos, tawuran hingga pembunuhan. Kerusakan ini merupakan buah dari dipisahkannya agama dari kehidupan.

Para orang tua tidak mendidik anaknya sesuai syariat, bahkan cenderung memanjakan anak dengan alasan bentuk kasihan. Hal ini diperparah dengan adanya kebebasan di masyarakat, sehingga anak-anak yang menginjak usia remaja dan dewasa semakin bebas berekspresi, tanpa rambu-rambu agama.

Akibatnya anak tidak terbiasa merasakan kesusahan dan belum mampu hidup mandiri. Hal ini terus berlanjut hingga anak memasuki usia remaja dan dewasa. Mirisnya, pergaulan yang tidak terkontrol semakin membuat pribadi anak rapuh dan mudah menyerah serta tidak memiliki solusi atas permasalahan yang dihadapi.

Hal ini semakin diperparah dengan gaya hidup materialisme buah dari sistem liberal-sekuler, yang mana masyarakat dipisahkan dari agama dan standar kehidupan masyarakat berdasarkan materi. Bandingkan dengan sistem Islam, yang mana masyarakatnya diatur oleh hukum syariat dengan standar kehidupan halal haram.

Karena standar kehidupan masyarakat hanya berdasarkan materi, tidak heran generasi yang lahir adalah generasi yang senang bergaya hidup foya-foya dari harta orang tua. Dengan begitu generasi yang terbentuk adalah generasi materialistik.

Demikianlah kerusakan yang ditimbulkan jika larangan Allah swt dikerjakan dan hukum-hukumNya ditinggalkan. ”Apa saja yang aku larang terhadap kalian, maka jauhilah. Dan apa saja yang aku perintahkan kepada kalian, maka kerjakanlah semampu kalian. Sesungguhnya apa yang membinasakan umat sebelum kalian hanyalah karena mereka banyak bertanya dan menyelisih nabi-nabi mereka” (HR Bukhari dan Muslim)

Rasulullah saw juga bersabda,”Sesungguhnya jika engkau meningkalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik” (HR Ahmad).

Semoga sistem Islam dapat kembali diterapkan oleh umat, karena umat sangat merindukan kehidupan dengan generasi gemilang. Wallahu’alam bishowab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 15

Comment here