Surat Pembaca

Bullying, Merusak Moral Generasi

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Lagi. Tindakan bullying pelajar sekolah kembali terjadi. Kali ini korbannya adalah seorang bocah SD berinisial MHD usia 9 tahun asal Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat (Jabar). MHD yang baru kelas 2 SD dinyatakan meninggal dunia, usai dirawat di rumah sakit karena dikeroyok oleh kakak kelasnya.

Diketahui korban sempat enggan berterus terang kepada dokter dan orangtuanya bahwa dia menjadi korban penganiayaan kakak kelas. Hasil visum korban mengalami luka pecah pembuluh darah, dada retak, dan tulang punggung retak. Kapolsek Sukaraja, Kompol Dedi Suryadi menyampaikan, pihaknya kini tengah menyelidiki kasus perundungan berupa pengeroyokan yang menyebabkan MHD meninggal dunia (Kompas.com, 20/5/23).

Jika ditelisik dengan nalar, tentu sangat tidak mungkin anak usia sekolah dasar menjadi pelaku pengeroyokan. Namun, fakta berbicara itulah yang terjadi. Kekerasan dipicu oleh banyak hal. Mulai dari faktor internal yakni kurangnya pendidikan moral generasi, hingga faktor eksternal.

Seperti misalnya, pengaruh lingkungan. Bullying biasanya dipicu karena ajakan teman. Saling ejek, hingga berujung pemukulan. Belum lagi pengaruh konten sosial media atau games yang mengajarkan kekerasan. Mudah meniru dan mereka aplikasikan dalam kehidupan nyata.

Tanpa sadar, moral generasi semakin tergerus oleh suasana sekularisme dan gaya kondisi kehidupan yang negatif. Pendidikan hanya untuk memperoleh nilai di atas kertas, minus dalam pembentukan akhlak generasi. Akankah kita terus menerus membiarkan hal ini terjadi? Jika anak sekolah dasar saja sudah berani menganiaya temannya, artinya perubahan untuk generasi harus segera diatasi.

Islam memandang perilaku bullying adalah sesuatu yang diharamkan. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya untuk mencegahnya. Yakni mengembalikan peran individu dan keluarga menjadi insan yang bertakwa. Dekat dengan aturan agama, dan menjadikan syariat sebagai pijakan dalam berbuat.

Demikian pula dari masyarakat. Harus ada peran masyarakat lingkungan yang islami. Yang akan terus menegakkan amar makruf nahi munkar.

Terakhir, adalah peran besar dari negara. Menerapkan tata kehidupan sesuai perintah Allah Swt. dan memutus masuknya konten negatif yang mudah dikonsumsi generasi.

Ismawati
Banyuasin, Sumatera Selatan

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 50

Comment here