Surat Pembaca

Budaya Literasi adalah Suatu Keniscayaan

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Santy Mey

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Gerakan literasi sekolah sangat penting di era globalisasi saat ini, agar siswa memiliki budaya membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat semakin minimnya minat baca, menulis dan berhitung di kalangan peserta didik.

Karena itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, mewakili pemerintah melaksanakan Jambore Literasi tingkat Kabupaten Bandung. Pergelaran Jambore Literasi yang diadakan di Awan Resort Rancabali tersebut, diikuti 1.200 peserta dari tingkat SD dan SMP yang berada di lingkungan setempat.

Dalam acara tersebut, Bunda literasi Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Dadang Supriatna, mengungkapkan bahwa gerakan literasi merupakan upaya pemerintah untuk memperkuat sinergi antara pelaku literasi dengan menghimpun semua potensi dan untuk memperluas keterlibatan publik dalam menumbuhkan kebanggaan dan membudidayakan minat baca dan menulis.

Menurutnya, gerakan literasi bertujuan untuk meningkatkan budaya literasi pada ekosistem pendidikan dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat sebagai upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia menuju generasi emas Indonesia tahun 2025.

Suatu upaya yang akan dilaksanakan pemerintah, untuk meningkatkan minat baca dan menulis, dimulai dengan program literasi yang dinilai bertolak belakang dengan kurikulum merdeka, dimana kurikulum yang membebaskan siswa/siswi dalam belajar, sehingga kewajibannya sebagai pelajar menjadi tidak baku lagi, karena adakalanya dalam mengerjakan tugas sekolah bisa mengandalkan gadget.

Ditambah aktivitas sekolah yang kian padat, menjadikan siswa/i merasa kelelahan, sehingga tidak punya waktu luang untuk membaca dan menulis. Ada kalanya gadget pun menjadi penyebab rasa malas dalam literasi.

Disamping itu, program literasi ini di upayakan pemerintah untuk meningkatkan perekonomian, dinilai tambal sulam karena dengan mencetak SDM yang berkualitas, bersinergi dan go digital. Di satu sisi adanya kesadaran bahwa minim sekali minat baca dan menulis, di sisi lain ada kecenderungan untuk mencetak SDM yang siap bersaing dalam dunia kerja.

Adapun, tujuan yang ingin dicapai dengan mengangkat literasi agar bisa bersinergi dengan go digital, tak lepas dari usaha pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia, yang berarti di persiapkan untuk mencapai dunia kerja. Alhasil, minat baca dan menulis yang sejatinya sebagai fitrah manusia beralih fungsi menjadi kebutuhan.

Sedangkan dalam Islam, literasi ditanamkan sejak dari buaian sampai ke liang lahat, dimana wahyu pertama yang Allah SWT turunkan adalah surat Al-Alaq, adapun isinya merupakan perintah untuk membaca.

Begitupula, Islam mempelajari ilmu pengetahuan yang diturunkan oleh Allah SWT kepada para Nabi, para Rasul, para sahabat dan orang-orang beriman, sehingga sampai kepada umat Islam.

Dimana ilmu yang di pelajari adalah ilmu dunia dan ilmu akhirat, dengan tujuan mencari ridho Allah SWT untuk mencapai surga sehingga dapat berkumpul dengan orang-orang sholeh terdahulu.

Dalam Islam pun mengenal literasi Al-Qur’an yaitu membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an. Maka sungguh sempurna literasi dalam pandangan Islam, karena bersumber dari Allah SWT sebagai Pencipta alam semesta dan isinya.

Wallahu’alam bishawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 5

Comment here