Syiar IslamTabligul Islam

Anak Taat Syariat adalah Kesuksesan Hakiki Orang Tua

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Nabila Zidane (Forum Muslimah Peduli Generasi dan Peradaban)

وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Artinya: Dan orang orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.

Ibnu Abbas ra. menafsirkan dzuriyat yang menjadi qurrota a’yun adalah keturunan yang selalu menyejukkan, menjadikan ketaatan hanya kepada Allah Swt. sehingga hati mereka menjadi sejuk di dunia dan akhirat.

Ayat tersebut memberi panduan bagi setiap orang tua seperti apa seharusnya mereka menggantungkan harapan kepada anak-anaknya bukan semata-mata ukuran kesuksesan sebagaimana tujuan manusia hari ini dimana kapitalisme menjadikan materi sebagai ukuran kesuksesan.

Betapa banyak orang tua yang masih beranggapan pencapaian akademik sekolah ataupun prestasi di bidang tertentu adalah demi tujuan kesenangan hidup di dunia yaitu terpenuhi semua kebutuhan bahkan keinginannya. Memang kapitalisme menjanjikan semuanya (harta, wanita dan tahta) kecuali spiritualitas.

Di satu pihak, tak salah memang jika masyarakat masih berorientasi terhadap materi. Karena tanpa materi, (hidup di sistem hari ini) mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari hingga kebutuhan vital seperti kesehatan, pendidikan, energi, transportasi dan sebagainya yang memang tidak pernah disediakan murah bahkan gratis oleh negara.

Apalagi perilaku korperat dan kaum populer kerap mempertontonkan pemujaan kesenangan duniawi sehingga terbiasa dengan korupsi, menipu, menghalalkan segala cara demi mencapai jabatan impian dan melakukan maksiat lainnya demi kesenangan dunia.

Bukan demikian yang diinginkan Islam. Qurrota a’yun dan dilanjutkan dengan lil muttaqina imama adalah doa agar bila mereka menjadi pemimpin, maka mereka adalah pemimpin yang membawa kepada ketakwaan terhadap Allah Swt.

Maka demi tujuan tersebut orang tua khususnya para ibu wajib bersikap tegas dan konsisten dalam mendidik anak-anaknya untuk menjadi taat kepada perintah Allah dan sunnah Rasulullah Saw. Tentu saja pendidikan disini memerlukan teladan yang baik dari orang tua.

Sejak dini anak anak wajib diajarkan shalat ketika mereka berusia 7 tahun

Hal ini sesuai dengan hadis shahih yang artinya, “Perintahlah olehmu (orang tua) kepada anakmu untuk melakukan shalat jika ia berumur tujuh tahun. Dan pukullah ia jika berumur 10 tahun tidak mengerjakan shalat.”

Serta ditanamkan pelan pelan Akidah kepada mereka bagaimana tujuan hidup yang benar dan memahamkan bahwa segala perbuatannya senantiasa diawasi Allah SWT melalui malaikat Raqib dan Atid.

Anak-anak perempuan misalnya dibiasakan menutup aurat sejak dini sebagai aplikasi dari taat syariat. Anak-anak dibiasakan berbicara jujur, dibiasakan shalat berjama’ah di masjid, dibiasakan ikut acara-acara pengajian ataupun sosial untuk melatih naluri kasih sayangnya dan lain-lain. Dengan begitu sejak dini mereka akan berhati-hati dalam bertindak dan berucap.

Pendidikan kepada anak bukan sekedar mengejar prestasi dan prestise di sekolah. Apalagi jika paksaan agar anak diterima di sekolah atau universitas ternama berujung pada depresi.

Ingat kesuksesan itu tidak tergantung dari alumni mereka berasal ataupun gelar tertentu. Dzuriyat (keturunan) kita benar-benar sukses jika menghantarkan orang tuanya menjadi peraih kebahagiaan sejati yaitu kehidupan abadi di jannatun na’im yang menjadi kunci untuk memasuki surga yang kenikmatannya hakiki.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 76

Comment here