Opini

Waspada Ide Feminis Tentang Childfree

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Riannisa Riu

wacana-edukasi.com, OPINI– Kembali membuat heboh kalangan ibu dan wanita muda, Gitasav ungkap rahasia awet muda adalah tak punya anak. Tentu saja pernyataannya ini langsung diserbu netizen. Gita Savitri Devi atau Gitasav memang merupakan influencer atau figur publik yang dikenal dari konten YouTubenya.

Selain itu, Gitasav juga terkenal dengan opini dan pandangannya yang kontroversial. Salah satunya adalah pilihannya untuk childfree atau tidak memiliki anak bersama pasangannya, Paul. Terkait hal itu, opininya kali ini kembali disinggung di sosial medianya sehingga jadi trending di sosial media seperti Twitter.

Hal ini diawali dari sebuah komen netizen yang membandingkan dirinya dengan Gitasav di sosial media. Netizen tersebut membandingkan dirinya dengan Gitasav yang umurnya lebih tua darinya.

“Aku yang umur 24 kalah sama Ka Git padahal udah 30. Awet muda banget si,” tulis warganet tersebut.

“Not having kids is indeed natural anti aging. You can sleep for 8 hours every day, no stress hearing kids screaming. And when you finally got wrinkles, you have the money to pay for botox,” begitu jawaban Gitasav, dikutip dari akun Twitter Dianne selaku pengunggah screenshot komentar itu, Selasa (7/2/2023).

“Tidak punya anak adalah anti penuaan secara alami. Kamu bisa tidur selama 8 jam setiap hari, tanpa stres mendengar anak-anak berteriak. Dan ketika kamu akhirnya mendapatkan kerutan, kamu memiliki uang untuk membayar botox,” itu artinya jika diterjemahkan.

Jawaban Gitasav ini kemudian mengundang reaksi warganet.”Dia menaruh posisi anak sebagai beban hidup dan tidak ada ruang gerak buat bebas bersantai ria berHAHAHIHI lagi. Smw berawal dari cara pandang, memang jadi ibu tu gak ada waktu me time saya akui sy newmom. 2x keguguran 1x program hamil ke dokter Alhamdulillah Allah baik banget,” ucap warganet Twitter.

“Dia kan cosmetic chemist ya, heran aja si kenapa gak menjawab bijaksana dengan dikaitin sama skincare atau perawatan wajah wkwkwk gak mengkampanyekan childfree tapi……. Maaf jbjb soalnya gatel,” sahut seorang netizen.

“Kita semua tau dia ingin orang-orang menerima keputusan dia memilih childfree. But this is so wrong. Mending lo bantu anak-anak muda yang suka minum alkohol, ngerokok, makan makanan gak sehat, clubbing sampe pagi. Karena hal-hal itulah yang mempercepat penuaan dini,” kata akun Dianne @dinadianne selaku pengunggah seperti dilansir dari suaramerdeka.com, Rabu (8/2/2023).

Opini seputar childfree lagi-lagi diutarakan oleh influencer yang sama. Gita Savitri Devi mengklaim bahwa childfree merupakan anti penuaan dini alami. Pernyataan yang disampaikan dalam akun media sosialnya secara terang-terangan ini sarat dengan ide-ide kebebasan berperilaku dalam sistem kapitalis sekuler. Terutama ide feminisme.

Sudah bukan rahasia lagi bahwa dalam sistem kapitalis sekuler yang berbasis keuntungan ini, kebebasan berperilaku adalah hal yang amat dijunjung tinggi. Karena itu, hampir di seluruh negara barat yang berasaskan kapitalisme sekuler, pandangan atau opini seseorang yang mencerminkan kebebasan, tidak mengikuti aturan masyarakat atau agama menjadi sesuatu yang dihormati, bahkan dipuja.

Hal yang diungkapkan oleh Gitasav ini merupakan wujud kebebasan berperilaku yang dia miliki akibat mengadopsi sistem kapitalis sekuler barat. Jelas berbeda dengan pandangan masyarakat berbudaya timur pada umumnya, apalagi masyarakat muslim yang mengacu pada aturan Islam.

Orang yang tidak memiliki anak sejatinya tidak berhak mengatakan atau menilai bahwa memiliki anak adalah sesuatu yang sulit, menyusahkan, membebani, atau membuat stres. Karena dia tidak punya anak. Dia tidak pernah mengalami hal itu dan tidak berkualifikasi untuk mengatakan hal itu. Informasi yang diperolehnya itu hanya berasal dari apa yang dia baca atau berdasarkan perkataan orang lain, bukan melalui proses pengalaman dirinya sendiri.

Permasalahan bahagia atau stres setelah memiliki anak itu adalah sesuatu yang layak dikatakan oleh orang-orang yang telah memiliki anak. Mereka jauh lebih berkualifikasi untuk mengatakan hal itu, sebab merekalah yang telah mengalami dan sudah memahami susah senang dalam memiliki anak.

Memiliki anak adalah informasi yang membutuhkan proses yang harus dialami terlebih dahulu untuk menjadi paham. Bukan hanya asal tebak-tebakan berdasarkan informasi orang lain semata. Apalagi paranoid karena suatu hal yang bahkan belum pernah dialami sebelumnya.

Orang yang belum menikah tidak berhak mengatakan bahwa menikah itu sulit, merepotkan, menyusahkan, dan bikin masalah. Karena dia belum mengalami. Hanya yang sudah menikah dan mengalami berbagai situasi selama bertahun-tahun dan pernikahannya masih bertahan berhak untuk mengatakan opininya. Begitupun dengan masalah memiliki anak. Seorang ibu yang memiliki anak-anak yang sudah dewasa tentu opininya akan sangat berbeda dengan wanita yang belum memiliki anak.

Karena itulah, opini sarat pemikiran feminisme yang dimiliki oleh influencer Gitasav ini sangat berbahaya bagi masyarakat khususnya kaum ibu dan wanita muda muslim. Mengklaim bahwa childfree mampu menjadi obat awet muda karena tidak stres dengan anak itu adalah pemikiran yang berlawanan dengan Islam.

Menjadi tua adalah suatu hal yang alami. Itu merupakan fitrah seorang manusia. Mau punya anak atau tidak, wanita kelak akan tetap punya keriput yang tidak akan bisa diselesaikan hanya dengan uang dan botox. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah menyatakan bahwa sesungguhnya setiap penyakit ada obatnya, kecuali penyakit tua.

Maka siapakah yang begitu berani menentang ucapan Rasulullah dan mengatakan bahwa childfree adalah obat anti penuaan? Astaghfirullah.

Allah telah memuliakan wanita dengan luar biasa dengan Islam. Mulai dari menjaganya dengan pakaian terbaik berupa jilbab dan khimar, menempatkannya sebagai ratu dalam keluarga dengan jabatan Ummu warabatul bayt, serta memberkahinya dengan kemampuan untuk hamil dan melahirkan generasi pejuang umat.

Sehingga justru akan menjadi suatu kebahagiaan dan kebanggaan bagi wanita-wanita muslimah untuk melahirkan dan mendidik anak-anak untuk menjadi generasi terbaik yang diberkahi Allah. Allah telah menjadikan perjuangan ibu yang melahirkan ternilai sama dengan orang yang berjuang di medan jihad.

Karena itu akan menjadi sangat berbeda antara pola pikir yang dibentuk oleh pemikiran feminis dari sistem kapitalisme sekuler dengan pola pikir dari pemikiran Islam yang sesuai dengan fitrah manusia. Jelas akan sangat berbenturan.

Sehingga wajib bagi para muslimah untuk waspada pada setiap ide pemikiran feminisme yang berbahaya dan menyesatkan. Penuh dengan iming-iming kenikmatan dunia dan kebebasan berperilaku yang sifatnya sementara, hanya di dunia saja. Tidak sampai ke akhirat, padahal di sanalah kita akan hidup selamanya. Wallahu’alam bisshawwab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 29

Comment here