Surat Pembaca

Vaksin Bill Gates, Bisnis Elit Kapitalis

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh. Imas Sunengsih, S.E., M.E (Aktivis Muslimah Intelektual)

Wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA–Kunjungan Bill Gates ternyata ada udang dibalik batu, pasalnya kedatangannya bertujuan untuk salah satunya uji coba Vaksin TBC. Bill Gates, melalui Bill & Melinda Gates Foundation, saat ini mendanai penelitian dan uji coba vaksin TBC yang telah memasuki tahap uji klinis di beberapa negara termasuk di Indonesia ini.

Kedatangannya disambut hangat oleh Presiden RI, seperti dilansir dari laman TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menerima kedatangan Bill Gates, pendiri raksasa teknologi Microsoft dan tokoh filantropi dunia bersama sejumlah konglomerat Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta pada Rabu, 7 Mei 2025. (Tempo, 11/05/2025).

Indonesia menjadi salah satu target negara yang menjadi uji coba Vaksin TBC, disinyalir negeri ini banyak yang terkena penyakit TBC katanya. Namun sungguh disayangkan rakyat dijadikan seperti kelinci percobaan, karena uji coba belum valid 100% mampu untuk akhirnya sembuh dari penyakit tersebut, sehingga perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui sejauh mana keakuratan vaksin tersebut. Dari sisi keamanan dan kehalalan juga seharusnya perlu diperhatikan oleh pemerintah. Jadi, Dari sini bisa kita simpulkan bahwasanya uji coba Vaksin TBC hanya bisnis semata untuk meraup keuntungan dari negeri ini nantinya.

Dengan regulasi yang ditetapkan pemerintah, bisa jadi vaksin ini akan diperjualbelikan dengan harga yang mahal dan mewajibkan kepada rakyat untuk bervaksin. Bentuknya bisa memaksa dengan dalih bahayanya penyakit TBC sehingga harus segera divaksin. Sebetulnya Indonesia sendiri mampu untuk membuat obat untuk penyakit TBC, tidak akhirnya harus di vaksin. Gagal faham pemangku kekuasaan, seakan vaksin ini bisa menyembuhkan atau menekan angka penyakit TBC tapi justru rakyat yang dikorbankan untuk uji coba. Ujung-ujungnya vaksin ini tidak gratis tapi akan berbayar untuk kedepannya.

Elit kapitalis selalu ada saja jalan untuk memasarkan produknya di negeri yang mayoritas muslim ini, melakukan berbagai cara untuk meraup keuntungan yang tidak sedikit. Apalagi Indonesia merupakan negeri yang sangat mudah untuk dijadikan bisnis para elit kapitalis, dengan mempengaruhi penguasa akan memuluskan target bisnisnya. Dalam bisnis ini, rakyat akan dijadikan tumbal demi keuntungan materi yang berlimpah. Prinsip dari ekonomi kapitalisme memang hanya untuk mendapatkan materi semata.

Berbeda halnya dengan sistem ekonomi Islam bukan berorientasi pada materi semata, tapi memang untuk kemaslahatan umat. Dimana penguasa yang akan menerapkan sistem ekonomi Islam akan menjamin kebutuhan rakyat seperti kebutuhan pokok, pendidikan, kesehatan, keamanan agar terpenuhi dengan sempurna. Tidak akan terjadi bisnis antara penguasa dan rakyat, tapi justru yang ada adalah tanggungjawab penuh sebagai sebuah amanah. Ketika negeri ini dibangun oleh sistem Islam kafah, pelayanan terbaik akan bisa dirasakan oleh seluruh rakyat terutama pelayanan kesehatan. Dulu dimana sistem Islam kafah diterapkan oleh negara, kesehatan rakyat sangat diperhatikan.

Misalnya dimasa Umar bin Khattab dikenal sangat memperhatikan kesehatan bahkan memberikan perhatian khusus pada pengobatan penyakit. Beliau memastikan adanya fasilitas medis yang memadai dan dokter-dokter yang berkualitas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Ketika pun terjadi wabah penyakit, Umar bin Khattab mengambil tindakan tegas untuk mencegah penyebaran wabah. Beliau dengan sikap memerintahkan isolasi dan karantina untuk memisahkan orang yang sakit dengan orang yang sehat. Selain itu, beliau juga memerintahkan pembersihan lingkungan dan penanganan air bersih untuk mencegah penyebaran wabah.

Pelayanan terbaik dari pemimpin kepada hanya akan terwujud ketika, seorang pemimpin beriman dan bertakwa serta menegakkan sistem Islam kafah dalam institusi negara. Tidak akan didapatkan dan dirasakan pada sistem demokrasi saat ini. Untuk itu, ketika negeri ini ingin mendapatkan keberkahan dari langit dan bumi, maka rakyat dan penguasa harus beriman dan bertakwa, sebagaimana Allah Swt berfirman dalam QS. Al-A’raf Ayat 96 sebagai berikut:

وَلَوۡ اَنَّ اَهۡلَ الۡقُرٰٓى اٰمَنُوۡا وَاتَّقَوۡا لَـفَتَحۡنَا عَلَيۡهِمۡ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَآءِ وَالۡاَرۡضِ وَلٰـكِنۡ كَذَّبُوۡا فَاَخَذۡنٰهُمۡ بِمَا كَانُوۡا يَكۡسِبُوۡنَ‏

“Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.”

Dengan demikian, keyakinan dan kesadaran inilah yang dibutuhkan untuk menjadikan sistem Islam kafah sebagai problem solving dalam menyelesaikan semua problematika umat yang terjadi tidak hanya dalam aspek kesehatan tapi disemua aspek kehidupan. Mari berjuang bersama untuk menyongsong kemenangan Islam hanya dengan tegaknya sistem Islam kafah dalam naungan khilafah ala minhaj nubuwwah. [WE/IK].

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 0

Comment here