Opini

Umat Merindukan Pemimpin yang Adil

blank
Bagikan di media sosialmu

oleh: Ani Hayati, S.H.I. (Umm Rozan)

Sambutan umat yang begitu luar biasa terhadap kembalinya Habib Rizieq Syihab (HRS) ke tanah air dinilai Sekretaris Umum (Sekum) Front Pembela Islam (FPI) Munarman merupakan representasi simbol kerinduan umat akan keadilan.
“Saya kira ini bukan sekadar perasaan cinta secara personality, tapi ini adalah representasi simbol kerinduan umat akan keadilan,” tuturnya dalam acara Fokus: Kedatangan HRS, ke Mana Arah Perjuangan Umat? di kanal Youtube Fokus Khilafah Channel.

Menurutnya, inilah yang menjadi alasan umat begitu antusias menyambut HRS. “Itu yang selama ini dirasakan oleh umat bahwa mereka sedang mengalami ketidakadilan dan mereka sedang mengalami kezaliman,” ujarnya.

Namun, di sisi lain, ia menganggap ada pihak-pihak yang khawatir atas kehadiran HRS di tanah air. Tentu saja pihak-pihak yang khawatir ini adalah pihak-pihak yang selama ini sebagai pelaku kezaliman itu sendiri.
“Pihak-pihak ini khawatir kalau ada HRS di tengah-tengah umat yang saat ini merasa resah dengan ketidakadilan yang terjadi. Mereka mengkhawatirkan HRS bisa memimpin arah perjuangan umat ini untuk mendobrak kezaliman itu. Untuk menegakkan keadilan itu,” ungkapnya(Mediaumat.news, 15/11/2020).

Revolusi akhlak, lanjut Habib Rizieq, mendasarkan tindakannya seperti yang dicontohkan Rasulullah saw. Revolusi yang diusungnya ini menawarkan perdamaian, dialog, penyelesaian persoalan bangsa tanpa pertumpahan darah. Namun demikian, bila ajakan perdamaian ditolak dan terus menerus menindas rakyat serta mengkriminalisasi ulama, maka revolusi akhlak bisa berubah menjadi jihad fi sabilillah.

“Begitu juga revolusi ahlak kita, tawarkan perdamaian, tawarkan dialog, tawarkan selesaikan persoalan bangsa tanpa pertumpahan darah, setuju, tapi kalau mereka tak mau, terus menerus berbuat zalim, terus menerus menindas rakyat, terus menerus merusak bangsa negara, terus menerus mengkriminalisasi ulama, terus menerus ingin pertumpahan darah, maka apa boleh buat dari revolusi akhlak bisa berubah menjadi jihad fi sabilillah. Takbir,” tegasnya (Nasional.okezone, 15/11/2020).

Revolusi akhlak merupakan cerminan dari tindakan Nabi Muhammad saw. Di dalam hadis dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (HR.Baihaqi)

Berdasarkan hal tersebut, ini menyatakan bahwa umat membutuhkan pemimpin yang bersandar pada syariat dan berani melawan kezaliman umat semestinya paham bahwa kezaliman bukan hanya hasil buruk individu atau rezim tapi hasil sistem demokrasi yang rusak dan merusak.

Revolusi akhlak bukan hanya soal kejujuran, tingkah laku baik, sopan, berakhlak mulia dan hal-hal yang bersifat baik saja. Namun, mengharuskan semua lini kehidupan diatur dengan aturan yang berasal dari Allah yang dimana mengatur habluminallah, habluminanas, dan habluminanafsih. Paling penting mengatur hubungan manusia dengan manusia lainya yang harus diikat dengan aturan Allah bukan aturan manusia yang berasas hawa nafsu semata padahal jelas manusia punya keterbatasan.

Seharusnya yang menjadi teladan umat yaitu nabi Muhammad saw. orang sangat mulia akhlaknya. Maka sudah saatnya kita kembali kepada syariat yang sesuai Al-Qur’an dan as-sunah. Dan dengan mengikuti apa yang disampaikan baginda nabi Muhammad SAW. Inilah seharusnya revolusi.

Wallahua’alam bishshawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 54

Comment here