Opini

PHK Massal Mengancam, Buah Kapitalisme

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : D. Leni Ernita

Wacana-edukasi. Com, OPINI–Presiden – Dunia masih terus diliputi ketidakpastian ekonomi menjelang 2024. Beberapa krisis seperti perang yang masih berlangsung hingga dampak perubahan iklim menjadi penyebabnya, membuat sebagian negara diprediksi jatuh dalam resesi.Perusahaan survei Resume Builder bahkan memperkirakan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal diperkirakan akan terjadi pada tahun 2024. Ini didapatkan berdasarkan tanggapan lebih dari 900 perusahaan pada bulan ini.

Dalam survei tersebut, hampir empat dari 10 perusahaan mengatakan mereka kemungkinan akan melakukan PHK pada tahun 2024, sehingga memicu meningkatnya kekhawatiran akan terjadinya resesi. Lebih dari separuh juga mengatakan berencana menerapkan pembekuan perekrutan pada tahun 2024.

Ketika ditanya mengapa perusahaan melakukan PHK, separuhnya mengatakan antisipasi resesi adalah alasannya. Sementara itu, lebih sedikit lagi, empat dari 10 mengatakan mereka akan memberhentikan karyawan dan mengganti pekerja dengan kecerdasan buatan (AI).

“Karena AI terus menjadi alasan PHK, luangkan waktu untuk mempelajari cara memanfaatkan AI di posisi Anda dan program AI mana yang paling berdampak pada pekerjaan Anda,” kata ahli strategi karir Resume Builder, Julia Toothacre, dikutip Newsweek, Jumat (29/12/2023).

Ancaman PHK ditahun baru 2024 ini sungguh terlihat di depan mata dimana para pengusaha mempunyai prinsip yang kuat ialah berkuasa dan mempunyai modal besar itulah di sistem kapitalis.
Para pengusaha mengeluarkan kebijakan seenaknya, mereka yang mempunyai uang dan modal besar sekali merekut pekerja sekali setelah tidak berguna, para pekerja dicampakkan begitu saja. Sejatinya memang dalam sistem kapitalis ini nyatanya karena para pengusaha di dukung oleh regulasi negara dengan UU Cipta kerja.

Apabila kita menelaah lebih dalam salah satu alasan perusahaan menempuh PHK pada masa resesi adalah untuk meminimalkan kerugian. Sebagaimana kita ketahui tujuan berdirinya perusahaan adalah memperoleh untung. Jika pesanan sepi tentunya tidak ada produksi, pabrik tidak produksi berarti tidak ada pemasukan, sedangkan mereka harus tetap membayar karyawan.
Jadi meminimalkan pengeluaran cara paling cepat adalah melakukan PHK sungguh kebijakan yang merugikan karyawan.

Masalah besar yang menerjang pabrik pabrik itu adalah adanya ketidak pastian ekonomi global. munculnya ketidakstabilan politik akibat Perang Rusia-Ukraina, dan lemahnya ekonomi di negara tujuan ekspor Eropa dan Amerika.
Selain itu pasar lokal pun menghadapi masalah dengan serbuan barang impor yang murah, ditambah lagi dengan modernisasi peralatan atau mesin, membuat pabrik tidak membutuhkan banyak pekerja sehingga Para karyawan pun tidak dibutuhkan dan mengakibatkan di PHK.

Belum lagi serbuan barang-barang impor yang murah merupakan bukti bahwa pasar lokal saat ini telah dikuasai para kapitalis, perdagangan bebas membuat barang mudah masuk ke dalam negeri dengan harga yang lebih murah sehingga dampaknya kapada penduduk Indonesia yang mayoritas berpenghasilan menengah kebawah tentu lebih memilih barang yg murah, meskipun barang tersebut dari luar.

Ditambah pabrik -pabrik Asing berdatangan ke Indonesia, mereka mendirikan pabrik mendekati pasar dengan tujuan meminimalkan biaya produksi dan menghemat biaya mulai tenaga kerja,barang mentah.Akibanya dari bahan baku,proses,hingga tenaga kerja, semua dari Indonesia, dan orang Indonesia yang menjadi target pasarnya sungguh ironis sekali.

Sungguh kebijakan yang lahir dari sistem kapitalis justru membuat rakyat semakin sulit mencari kerja, betapa banyak SDA yang asing kelola tapi negara tidak bisa berbuat apa apa perusahaan asing juga mudah menentukan siapa yg dipekerjakannya bahkan bisa mendatangkan pekerja dari negaranya. Yang Akhirnya rakyat lokal tidak mendapatkan lapangan pekerjaan kalau ada pun hanya sebagian kecil saja.

Dimana seharusnya negara sebagai pelindung rakyat nyatanya tidak melakukan tugasnya dengan baik, harusnya negaralah yang menyediakan lapangan kerja bukan malah menyerahkan ke asing atau swasta.
Negara seharusnya sebagai pihak bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyat dan bisa menjamin kebutuhan rakyat dengan menyediakan lapangan kerja bukan malah mengeluarkan Kebijakan PHK masal.

Islam solusi hakiki masalah PHK Masal bagi buruh maupun pekerja dengan sistem ekonomi Islam bisa menyelesaikan masalah tersebut karena dalam Islam ada larangan SDA untuk dikelola oleh asing atau swasta. Seharusnya negara mengelola sendiri sehingga bisa membuka atau menciptakan lapangan kerja yang banyak bagi rakyatnya.
Negara juga memberlakukan akad yang jelas antara pekerja dan yang memberi kerja, negara juga memberikan pinjaman Tampa bunga atau memberikan modal jika diperlukan sehingga bisa mandiri dan membuat usaha bahkan bisa memperkerjakan rakyat lokal otomatis bisa terserap, dan mengenai teknologi AI, negara akan memanfaatkannya secara maksimal untuk kemaslahatan rakyat dan negara. Misalkan dengan menyediakan pelatihan agar para pekerja tidak gagap teknologi, sehingga akhirnya rakyat tidak terdzolimi dan tidak ada PHk masal.

Dengan semakin buruknya kondisi ini kita harus berusaha memahamkan umat agar keluar dari jeratan sistem ekonomi kapitalisme dan sistem demokrasi dengan menerapkan dan mengambil sistem yang syar’i yaitu sistem Islam secara kaffah yang melindungi dan mensejahterakan rakyatnya.

Wallahu ‘alam bisshawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 16

Comment here