Opini

Pendidikan yang Tidak Mendidik

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Marwah (Aktivis Pemuda Andoolo)

wacana-edukasi.com,– Pendidikan dalam pandangan Islam adalah salah satu hal yang penting dan sangat dibutuhkan dalam kehidupan umat manusia. Karena dengan melalui proses pendidikan itulah manusia mampu memperoleh ilmu pengetahuan yang nantinya dapat menunjang taraf hidup dan posisinya dihadapan Allah dan manusia lainnya.

Tujuan pendidikan yang telah diusung oleh para founding fathers negeri ini untuk menciptakan pribadi yang beriman dan bertakwa serta memiliki kepribadian yang luhur boleh dibilang masih sebatas mimpi. Pada kenyataannya, pendidikan hari ini dinilai belum mampu mewujudkan pemuda muslim yang taat syariat. Jika melihat fakta kerusakan generasi saat ini disebabkan jauh dari nilai agama.

Maraknya kasus-kasus perundungan, kekerasan fisik, bahkan sampai kepada kasus kriminal seperti pembunuhan, pencurian, narkoba, kebebasan seksual yang melahirkan problem kesehatan dan sosial masih mendominasi dikalangan pemuda.

Seperti halnya dilansir pada sumeks.co, Aksi tawuran berdarah di kota Palembang makin masif, sempat mereda selama pandemi kini mulai marak lagi. Terakhir kasus tawuran di Palembang Minggu 15 Januari 2023. Satu orang dikabarkan tewas (15/1/2023).

Hal serupa juga terjadi pada remaja asal Bagan Deli, sebagaimana dilansir pada detik.com, Seorang remaja tertusuk panah di bagian dada kiri setelah ikut tawuran di Kecamatan Medan Belawan. Kini, remaja itu menjalani operasi bedah toraks di RSUP H Adam Malik (11/1/2023).

Terlihat dari kasus di atas, bahwa pemuda di sistem kapitalis sekuler, seolah tidak memiliki prinsip atau pentunjuk dalam menjalani kehidupannya. Hidupnya hanya berlandaskan pada asas manfaat, bukan lagi pada hukum syara. Sehingga selama pola pikirnya menjadikan manfaat sebagai tolat ukur, maka mereka akan terus-terusan bersikap oportunis, liberal dan hedonis. Hal ini sejalan dengan tujuan penciptaan sistem kapitalis sekuler, yakni berusaha memisahkan agama dari kehidupan manusia.

Kondisi pemuda hari ini sangat dipengaruhi oleh sistem pendidikan yang diterapkan oleh negara kapitalis. Pendidikan saat ini hanya mengarahkan pemuda untuk meraih kesuksesan dunia yang dapat dinilai secara materi. Belum lagi proses pembelajaran di sekolah yang tidak efektif, siswa hanya diberikan ilmu berupa teori untuk menunjang kehidupannya di dunia, akibatnya generasi hari ini tidak memiliki akidah yang kuat dalam menjalani kehidupan serta jauh dari akhlak, adab dan moral yang luhur.

Hal inilah kemudian yang menjadi faktor penyebab kegagalan pemuda sebagai penerus bangsa, dimana yang tadinya mereka dipercaya mampu untuk meneruskan perjuangan baginda Muhammad shallallahu Alaihi Wasallam dalam menjadikan Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin, namun karena adanya penerapan sistem yang berusaha mencegah umat muslim untuk memperdalam ilmu agamanya, maka yang terjadi adalah kekacauan di mana-mana, itu semua tidak lain ulah dari sistem pendidikan sekuler.

Pendidikan Dalam Islam

Dalam negara Islam, penerapan sistem pendidikan itu akan dimulai dari keluarga, utamanya peran orang tua. Sehingga negara punya kewajiban membuat keluarga sejahtera dan mampu mendidik agama mulai dari dasar. Selanjutnya untuk pendidikan di sekolah dalam negara Islam tidak ada pemisahan antara ilmu agama dengan ilmu umum sains dan teknologi. Kurikulumnya satu, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

Adapun kurikulum sistem Islam, basisnya akidah Islam, tidak boleh ada sedikitpun bahan ajar, materi pelajaran, dan metode pengajaran yang menyimpang dari akidah. Penerapan sistem pendidikan Islam menjadikan satuan pendidikan steril dari nilai materi dan penuh dengan nilai spiritual, moral, dan kemanusiaan. Ini adalah kunci rahasia terwujudnya lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, terhormat, dan bermartabat bagi keberlangsungan proses belajar mengajar.

Walhasil, aspek ruhiah atau kesadaran hubungan dengan Allah Ta’ala senantiasa hadir di segenap aktivitas dalam satuan pendidikan. Atmosfer ketakwaan pun begitu dominan melingkupi lingkungan pendidikan. Sehingga, hampir mustahil ditemukan berbagai bentuk aktivitas rendah dan hina lainnya pada satuan pendidikan negara Islam.

Inilah solusi yang harusnya diadopsi pemerintah, jika memang benar-benar tulus bermaksud menyelamatkan pemuda dan negeri ini dari bahaya dosa besar hasil sistem pendidikan kapitalis dan sekulerisme. Ia harus mendukung penuh para pemuda yang berpikir cemerlang dan sungguh-sungguh berdedikasi bagi kembalinya peradaban Islam. Hal ini agar melalui tangan-tangan merekalah janji-Nya, yakni kemenangan Islam dapat segera ditunaikan.
Wallahu ‘alam bisshowab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 18

Comment here