Surat Pembaca

Penanganan TPPO Tak Sampai Akar

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Satreskrim Polres Mempawah mengungkap dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO), Saat ini, polisi telah mengamankan dua pelaku, masing-masing berinisial BT (20) dan MS (22) yang keduanya berjenis kelamin laki-laki. Senin (21 Agustus 2023).

Kapolres Mempawah AKBP Sudarsono mengatakan, tersangka merupakan warga Kecamatan Sungai Pinyuh. Keduanya berhasil ditangkap berawal dari laporan orang tua korban (AN) yang melaporkan anaknya ke Polsek Sungai Pinyuh atas laporan orang hilang (www.kalbarnews.co.id 21/08/2023).

Kasus perdagangan orang di negeri ini terus saja terjadi, bahkan makin meningkat. Sebagian orang menilai maraknya perdagangan orang adalah akibat permasalahan ekonomi atau kemiskinan. Padahal, jika kita mencermati, sebenarnya kasus ini tidak bisa terlepas dari karut-marutnya sistem kehidupan yang kini sedang berjalan.

Sistem yang dimaksud adalah kapitalisme yang tegak di atas asas sekularisme yang menafikan peran agama dalam pengaturan kehidupan. Dengan asas rusak ini, wajar jika kapitalisme melahirkan berbagai kerusakan dimuka bumi. Sekulerisma hanya memandangan segala sesuatu berdasarkan manfaat, tanpa pertimbangan syariat.

Berbagai permasalahan yang berakar pada rusaknya sistem kehidupan yang dianut menjadikan rakyat mengambil jalan pintas. Di satu sisi mudah terbujuk imbalan materi yang diiming-imingi para pelaku perdagangan orang. Di sisi lain, para pelaku perdagangan orang mengambil cara mudah untuk mendapatkan uang atau materi tanpa berpikir apakah yang mereka lakukan itu mencelakakan orang atau tidak? Apakah sesuai syariat atau tidak? Semua dilakukan semata agar bisa mendapatkan sebanyak-banyaknya keuntungan agar bisa hidup enak.

Oleh karenanya, pembentukan gugus tugas di setiap provinsi untuk menyelesaikan masalah perdagangan ini tidak akan mampu menjadi solusi karena tidak menyentuh akar persoalan. Dibutuhkan solusi tuntas untuk menyelesaikan TPPO sampai ke akar akarnya.

Solusi tuntas yakni melepaskan kehidupan negeri ini dari jeratan sistem kapitalisme sekuler yang jelas-jelas telah menjadi sumber kesempitan hidup masyarakat. Serta mengambil Islam sebagai aturan kehidupan dengan menerapkannya Islam dalam semua lini kehidupan baik dalam tataran masyarakat maupun negara. Tak hanya masyarakat di Indonesia, bahkan di seluruh dunia pun membutuhkan sistem baru yang bisa menyejahterakan manusia dengan pengaturan yang manusiawi tentunya.

Karena Islam, telah memberikan seperangkat aturan yang akan menjamin kesejahteraan rakyatnya. Pengelolaan sumber daya alam untuk sebesar-besar kesejahteraan rakyat, penerapan sistem pendidikan Islam, politik swasembada pangan dan tata kelola tanah yang diperintahkan ajaran Islam serta politik industri alat berat akan membuka lapangan pekerjaan yang luas bagi rakyat sekaligus menjadikan negara kuat dan memiliki bargaining position di hadapan negara asing.

Dengan menerapkan sistem politik ekonomi Islam, negara berdaulat, rakyat terhormat, tidak ada lagi penyiksaan demi penyiksaan kepada pekerja migran yang merantau keluar negeri. Wallahualam bis shawab.

Halimah
Kuburaya-Kalbar

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 5

Comment here