Remaja

Pemuda Pesta Miras

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Ninda Mardiyanti YH, S.Pd

wacana-edukasi.com, REMAJA-– Hai, Sob ada berita baru nih, dan sungguh ini berita yang sangat mengerikan. Pada hari Minggu, 04 Februari 2024 lalu di Kota Banjar telah diamankan 87 orang pemuda yang diduga telah melakukan pesta miras. Mereka berkumpul di sebuah rumah sampai jam 05.00 WIB pagi. Selain itu para petugas juga mengamankan sepeda motor yang tidak sesuai standar spesifikasi juga knalpot yang tidak sesuai. Gimana, Sob ngeri kan?

Selain itu ternyata masih di Kota Banjar para petugas telah mengamankan ratusan liter miras jenis ciu, dan miras itu di edarkan oleh pedangan yang berkedok tukang jamu. Miras yang diamankan ada sekitar 340 bungkus plastik jenis ciu, 26 botol anggur ginseng cap Kuda Mas, 6 botol bir merek prost berr, 37 botol plastik minuman keras jenis ciu berisi dan 40 bungkus plastik kecil minuman ciu. (Harapan Rakyat 04/02/2024 dan 07/02/2024).

Gimana, Sob? Miris kan? Padahal ya kalau bahasa kerennya mereka itu disematkan sebagai pemuda agent of change alias pembawa perubahan, namun jika faktanya seperti itu apakah layak dikatakan sebagai pemuda perubahan? Tentu tidak kan, Sob. Justru yang pasti mereka dikatakan sebagai agen kerusakan. Mereka tentu di usia produktif memiliki potensi yang luar biasa. Bayangkan, Sob 87 orang pemuda itu adalah asset negara yang harus dijaga. 1 orang pemuda saja bisa membawa pengaruh kepada masyarakat apatah lagi 87 orang pemuda bisa menggencarkan dunia.

*Faktor Penyebab*

Sob, terkadang jika kita melihat kondisi pemuda suka mengelus dada. Betapa tidak kondisi mereka dihancurkan oleh sistem durjana. Mutiara umat yang seharusnya dirawat dengan penuh cinta, namun mereka nyaris hancur karena dipermainkan. Ya, memang benar bukan tanpa sebab mereka menjadi demikian.

Adapun yang menjadi faktor penyebabnya adalah pertama, dijauhkannya aturan Islam dalam mengatur kehidupan membuat manusia saat ini tidak memiliki standar yang benar. Sehingga menyebabkan manusia itu sendiri terjatuh kepada perbuatan yang salah, yang tidak sesuai dengan halal haram yang Allah tentukan.

Padahal hadirnya manusia sudah Allah padu padankan dengan aturan yang seharusnya diambil dan dijalankan. Namun karena ego manusia sangat begitu tinggi seolah mau bersaing dengan Allah SWT menjadikan manusia diatur dengan aturan manusia yang lemah. Inilah yang dinamakan sistem sekularisme. Para pengusung sekularisme sengaja, sebab mereka tidak mau para pemuda menjadi pionir perubahan.

Berkenaan dengan hal ini nyambung pada faktor yang selanjutnya adalah rusaknya lingkungan dalam pergaulan. Akibat dari penerapan sistem sekularisme yang rusak, maka wajar jika pergaulan di lingkungan sekitar pun menjadi rusak. Maraknya pergaulan bebas saat ini seolah menjadi hal yang lumrah.

Mereka bahkan orang tua anteng-anteng saja jika anak yang dicintainya terlibat dalam pergaulan bebas, dengan dalih “yang penting tidak menyusahkan banyak orang”. SubhanAllah. Akibat dari kebebasan berperilaku menyebabkan hilangnya peduli masyarakat kepada umat. Mereka dibiarkan begitu saja yang penting “anak saya tidak terlibat”.

Begitulah, Sob jika landasannya aturan manusia tidak pernah mendapatkan perhatian dari lingkungan, padahal lingkungan pun sangat berpengaruh terhadap pergaulan anak muda.

Kemudian selanjutnya yang ke tiga, lemahnya pengawasan dari negara yang berefek pada hukuman yang tidak jera. Sob, pilar dari keluarga dan lingkungan saja tidak ada bagaimana dengan pilar negara yang akan mengawasi anak muda?

Adanya Undang-Undang tetap saja mereka berkeliaran sesuai dengan kemauannya tanpa ada tindak tegas yang dilakukan oleh negara. Seolah adanya aturan hanya sekedar formalitas saja. Jikapun demikian tidak sedikit orang yang berpikir “gak apa-apa hari ini dipenjara toh melihat fulan dan fulanah juga besoknya keluar karena ada tebusan”. Inilah yang menyebabkan mereka terus berkeliaran sebab tidak ada hal yang membuat mereka efek jera atas perilaku yang dijalankan.

Edukasi di sekolah tidak cukup untuk mereka yang kebal hukuman. Kasus pesta miras bukan hanya satu dua kali dilakukan. Maka seharusnya negara pun turun tangan mengawasi dan menuntaskan permasalahan.

*Islam Solusi Tuntas*

Dari ketiga faktor penyebab yang kemudian maraknya pesta miras kita butuh solusi untuk menuntaskan persoalan ini. Aturan bukan hanya sekedar ditampilkan saja melainkan dijalankan. Dalam Islam sungguh sangat jauh berbeda dengan apa yang dilakukan dalam sistem sekarang.

Dimulai dari penanaman akidah yang kuat sehingga bisa membedakan standar perbuatan mana yang halal dan yang haram, boleh dan tidak boleh. Aktivitas mereka akan selalu bersandar pada hukum syara. Maka pentingnya penanaman akidah ini bukan hanya diterapkan dalam keluarga tetapi berkolaborasi dengan lingkungan baik lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat.

Namun hal itu tidak cukup jika tanpa ada pengawasan dari negara. Sebab bagaimanapun juga negara yang punya power kekuatan untuk memberantas kemaksiatan. Oleh karena itu dalam Islam negara akan selalu mengawasi setiap aktivitas yang dilakukan oleh setiap umat. Jika ada yang melanggar akan diberikan sanksi tegas sesuai dengan anjuran dalam dalil yang Allah berikan. Sehingga umat akan takut dan ada efek jera jika akan melakukan kesalahan yang sama.

Begitulah indahnya Islam ya, Sob. Islam hadir dengan solusi tuntas supaya umat bisa mendapatkan keberkahan hidupnya. Islam akan menyelamatkan manusia dari jurang yang berisikan api neraka. Semoga Allah SWT selalu menjaga kita dari aktivitas haram yang akan menyeret kita ke dalam neraka, namun Allah akan membimbing kita supaya kita masuk ke dalam mahligai surga. Aamiin

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 5

Comment here