Surat Pembaca

Pejabat Pajak Menghapus Jejak

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Ummu Nayra

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Berita viral tertangkapnya anak pejabat yang diduga melakukan pidana penganiayaan dan kerap pamer harta berupa motor dan mobil mewah, tentu banyak menarik perhatian masyarakat. Dan kasus ini berlanjut pada terungkapnya kepemilikan harta kekayaan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo yang mencapai Rp 56 miliar. Kini beredar luas beberapa unggahan Dirjen Pajak maupun para pegawai Ditjen Pajak (DJP) yang mengendarai motor gede (moge).

Video maupun foto Dirjen Pajak Suryo Utomo yang mengendarai moge beredar luas di akun Twitter, Youtube, Facebook, dan Instagram. Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani memerintahkan agar komunitas motor gede (moge), Belasting Rijder DJP yang beranggotakan pegawai Direktorat Jenderal Pajak (DJP) dibubarkan. Perintah tersebut disampaikan oleh Menkeu melalui akun Instagram resmi pribadinya @smindrawati, Minggu (26/2/2023). Berkaitan dengan hal tersebut, Menkeu memerintahkan Dirjen Pajak, Suryo Utomo untuk menjelaskan kepada masyarakat mengenai sumber dan jumlah harta kekayaan Dirjen Pajak, seperti yang dilaporkan kepada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN).

Selain itu, Sri meminta agar klub Belasting Rijder DJP segera dibubarkan. Ia mengatakan bahwa meskipun moge itu diperoleh dan dibeli dengan uang halal dan gaji resmi, mengendarai serta memamerkan moge bagi pejabat atau pegawai Pajak dan Kemenkeu telah melanggar asas kepatutan dan kepantasan publik. “Meminta agar klub Blasting Rijder DJP dibubarkan. Hobi dan gaya hidup mengendarai moge menimbulkan persepsi negatif masyarakat dan menimbulkan kecurigaan mengenai sumber kekayaan para pegawai DJP,” perintah Sri. Ini mencederai kepercayaan masyarakat,” tutupnya.

Kasus kekerasan anak pejabat membuka banyak hal, termasuk gaya hidup mewah yang nampak dalam postingan barang mewah yang dimilikinya. Namun ketika kasus kekerasan diperkarakan, semua postingan tersebut dihilangkan oleh pemilik akun. Penghilangan jejak digital adalah salah satu cara untuk menghilangkan jejak adanya kejahatan yang dilakukan.
Dalam hal penghilangan jejak digital yang dibuat oleh pihak lain/media tentu tidak mudah, bahkan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Langkah ini tentu hanya bisa dilakukan oleh pihak yang memiliki kekuasaan atau modal besar. Langkah ini dilakukan untuk menutupi pelanggaran hukum dan melepaskan diri dari jeratan hukum atau menjaga kehilangan harta.

Tamak itulah karakter dari para pejabat yang lahir dari sistem sekuler kapitalisme saat ini, mereka seakan tidak ada rasa puas dalam dirinya. Lupa akan tanggung jawab yang sebenarnya harus dilakukan pada rakyatnya, padahal dalam setiap perbuatan yang kita lakukan di dunia akan dimintai pertanggungjawaban nanti diakhirat kelak. Akan tetapi, mereka tidak memikirkan hal itu, inilah bukti dari rusaknya sistem yang pastinya akan melahirkan kerusakan pada manusia itu sendiri, bahkan kerusakan pada umat didunia. Dalam sistem kehidupan sekuler kapitalisme, bermewah-mewah dalam harta dianggap hal lumrah. Pamer kekayaan, gagah-gagahan mengendarai kendaraan, ataupun bergaya hidup konsumtif hedonistik adalah wajah kehidupan masyarakat kapitalistik. Tolok ukur kebahagiaan dan kesuksesan adalah meraih materi sebanyak-banyaknya.

Jadi wajar lah jika kehidupan masyarakat kapitalistik jauh dari kesejahteraan. Bayang-bayang kezaliman terus mewarnai keseharian mereka. Hidup para penguasanya pun jauh dari keberkahan. Uang haram yang dimakan keluarga, menjauhkan mereka dari hidup tenteram dan damai. Ujungnya terhina dan anak-anak mereka pun tumbuh tanpa moral dan terjauh dari fitrah kebaikan. Akar dari semua permasalahan yang terjadi saat ini, yaitu asas hidup sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan) yang membelenggu umat Islam. Berdasarkan sekularisme, akal menjadi penentu benar dan salah, juga penentu baik dan buruk. Padahal, akal manusia sangat terbatas, tidak bisa mengetahui hakikat kebenaran.

Oleh karenanya, asas kehidupan berupa sekularisme ini harus dicabut dari pemikiran umat Islam. Selanjutnya diganti dengan asas yang sahih yaitu asas akidah Islam. Dengan demikian, seluruh pemikiran dan aturan yang terpancar di tengah masyarakat akan berdasar pada akidah Islam. Dan akan terbentuk pola pikir dan pola sikap yang Islami, dan akan ada perasaan merasa diawasi oleh Allah SWT. Karenanya, umat harus menyadari urgentnya dakwah menyeru pada kebenaran hakiki yaitu Islam, agar semua lapisan masyarakat bangkit dan mau mengembalikan kehidupan Islam dalam bingkai Khilafah. Allahu Akbar

Wallahu a’lam bish shawwab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 5

Comment here