Opini

Miras, Menjadikan Generasi Bablas

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Analisa ( Muslimah Peduli Generasi)

wacana-edukasi.com, Indonesia, Negeri yang bermayoritas muslim terbesar di Asia tenggara merupakan simbol dari keberhasilan para syuhada dahulu dalam menyebarkan ajaran agama islam. Sehingga menjadi negeri yang Allah berikan kenikmatan luar biasa demi mencukupi kehidupan. Namun sangat disayangkan semua tidak seindah yang dibayangkan, generasinya berisikan kebablasan disebabkan miras yang semakin mengganas.

Generasi islam saat ini telah jauh dari pemikiran, perasaan, serta peraturan islam. Sehingga kebablasan mengikuti perkembangan zaman dan arus peradaban barat yang sejatinya merusak serta memisahkan agama dari kehidupan, menciptakan kegaduhan di tengah-tengah umat diakhir zaman.

Bahkan, perkara haram telah biasa di konsumsi dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Miras secara perlahan telah menjadi candu bagi kawula muda di era sekarang. Seakan menjadi obat ketenangan bahkan menjadi jurus jitu dalam menciptakan kebahagian, serta menghilangkan masalah dunia dalam kasus percintaan, penderitaan bahkan persoalan yang tidak mampu diselesaikan, dan mencari solusi dengan jalan mengkonsumsi barang haram tersebut. Padahal telah jelas dilarang Allah.

Kapitalisme Global Biang Kerusakan

Sungguh miris, kehidupan generasi islam saat ini telah masuk dalam kubangan kapitalisme global. Pun, secara tidak disadari telah meracuni kedalam sendi-sendi kehidupan umat dalam peradaban yang kian hari kian tidak karuan.

Allah telah menjelaskan dalam firmanNya “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkurban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan- perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan”. (Q.S Al Maidah ayat 90).

Kapitalisme telah melahirkan generasi bobrok moral, akhlak dan lemahnya keimananan. Pemisahan agama secara signifikan menjadi keuntungan tersendiri bagi kaum kafir penjajah di setiap penjuru negeri, dengan sengaja menggalakkan miras di tengah-tengah generasi islam. Agar dapat menghancurkan secara perlahan bibit unggul dari sebuah peradaban, apabila generasi telah bobrok, pemikiran telah merusak memori persatuan dalam penjagaan agamanya, maka dengan sigap mudah dilemahkan, bahkan menyerang dengan mudahnya.

Miras menjadikan generasi bablas dalam kubangan kebebasan untuk mengkonsumsinya, bahkan cenderung membahayakan dirinya dan orang yang ada di sekelilingnya. Miras merupakan induk dari segala kejahatan apabila penggunanya telah sampai puncak memabukan, maka apapun yang ia lakukan dengan cara tidak sadar. Sehingga dengan bebas melakukan tindak kejahatan diluar nalar.

Kerusakan disebabkan miras telah nyata dipermukaan. Begitu banyak korban berjatuhan, serta korbannya bahkan dari tingkat bayi sampai orang tua.

Islam Menyelesaikan Persoalan

Islam telah mengatur akan hubungan manusia dengan Allah, hubungan manusia dengan sesamanya, serta hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Namun, perkara ini disalahgunakan bahkan lumrah diabaikan. Maka penyelesaiaanya adalah:
Pertama, dibutuhkan peran negara dalam melindungi serta menjaga setiap keamanan, agama, jiwa, harta dari setiap masyarakatnya. Pondasi negara yang kokoh ialah dengan menghadirkan pemimpin yang membawa syariah secara menyeleruh dalam sendi kehidupan agar diterapkan.

Kedua, menciptakan masyarakat yang taat terhadap Allah dan Rosulnya, serta menjadikan agama sebagai pedoman kehidupan, dengan menerapkan Al Quran secara keseluruhan.
Ketiga, melahirkan generasi peradaban yang berakidah saksiyah islam. Keimanan yang tertancap melalui pendidikan yang berkualitas bagus dan terjangkau, bahkan sampai gratis telah disiapkan.
Keempat, kehidupan senantiasa berada pada koridor syara’ menerapkan hukum/sanksi bagi pelaku pelangggaran, sehingga menimbulkan efek jera dan enggan melakukan maksiat apalagi kriminal.

Oleh karena itu, hanya dengan menerapkan hukum yang bersumber dari Allah SWT. Maka persoalan akan berangsur hilang. Bahkan, dapat memberikan ketentraman bagi penghuni alam. Melalui cahaya islam dan hukum syara yang diberlakukan melahirkan kehidupan yang selalu terpaut akan takwa pada keimanan. Aturan yang diterapkan tidak untuk dilanggar namun diterapkan secara keseluruhan, guna menghadirkan cahaya agama islam agar tetap dan selalu terpancar.

Wallahu a’ lam bishowab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 11

Comment here