Motivasi

Khairu Ummah adalah Kita

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Opa Anggraena

Kamu adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (QS Ali-Imran: 110).

Begitulah bunyi ayat dalam Al-Qur’an tentang umat terbaik. Siapakah sebenarnya khairu ummah yang sudah Allah SWT kabarkan itu? Seketika mungkin kita akan teringat pada masa lampau, masa kejayaan Islam, masa kehidupan Rasulullah SAW. Bagaimana Rasul dapat melahirkan generasi terbaik dengan menanamkan akidah tauhid serta mendidik kader pemimpin dengan penuh kesungguhan. Keberanian dalam menegakkan kebenaran. Menumbuhkan adab yang akan menjadi penghias kepribadian.

“Sebaik-baik kalian adalah orang-orang yang hidup pada masaku (shahabat), kemudian orang-orang pada masa berikutnya (tabiin), kemudian orang-orang pada masa berikutnya (tabiut tabiin). Setelah itu, akan datang orang-orang yang memberikan kesaksian, padahal mereka tidak diminta kesaksian. Mereka berkhianat dan tidak dapat dipercaya. Mereka bernazar tapi tidak melaksanakannya dan di antara mereka tampak gemuk” (HR Bukhari).

Pada hadis di atas sudah menjelaskan bagaimana umat terbaik ada pada masa rasul dan para sahabatnya. Pantaslah jika gelar khairu ummah itu diberikan pada para sahabat dimana Rasulullah SAW sebagai pemimpin ummat. Dan beruntunglah kita sebagai hamba dari Allah yang Maha Penyayang juga sebagai umat dari Nabi Muhammad SAW dan beragamakan Islam.

Allah SWT berfirman dalam Q.S Al-Baqarah :143 yang artinya :
“Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat yang adil dan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.”

Akankah gelar khairu ummah itu tetap disandingkan pada kita umat Islam ? Sebagaimana ayat tersebut tidak menunjukkan waktu tertentu, tentulah gelar Khairu ummah itu tetap pantas disandingkan pada umat Islam. Hanya saja, ada syarat yang harus dilakukan yakni aktivitas amar makruf nahi mungkar, sebagai bentuk tanda iman pada Allah SWT, mengazamkan diri untuk beribadah kepada Allah SWT.

Bagaimana khairu ummah itu bisa kita raih, tentulah Umat Islam tidak boleh terpecah belah, harus kokoh dalam persatuan. Karena umat Islam diibaratkan satu tubuh yang tidak terpisah, maka dengan begini umat Islam akan menjadi umat terbaik dan layak memimpin dunia. Namun tetaplah Khairu ummah ini juga harus hidup pada sistem yang terbaik yang menerapkan Islam secara Kaffah. Yang menjadikan syariat sebagai landasan hukum sebagaimana Rasulullah menerapkannya dulu. Gelar Khairu ummah tetap akan di sanding kan pada kita selaku umat Islam, maka janganlah berputus asa dalam melakukan amar ma’ruf Nahi mungkar. Tetaplah bersatu dalam satu akidah yang sama yakni akidah Islam.

Wallahu’alam Bishawab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 130

Comment here