Opini

Kemacetan Lalu Lintas, Masalah yang Tak Tuntas

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Santy Mey

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Kemacetan arus lalu lintas, sudah menjadi hal yang lumrah terjadi, di setiap jalan di kabupaten Bandung. Bahkan sudah menjadi rutinitas yang tidak terelakkan lagi bagi para pengguna jalan raya. Terutama di jalan-jalan protokol, Kemacetan sudah menjadi hal yang biasa, seperti arus lalu lintas Cileunyi-Cinunuk menuju wilayah Kota Bandung atau sebaliknya. Selain itu arus lalu lintas di Bojongsoang mengarah ke Buah Batu Kota Bandung atau sebaliknya.

Begitu juga, kerap terjadi kemacetan arus lalu lintas Kopo Sayati-Katapang-Soreang. Begitu pula di jalan-jalan protokol lainnya, terjadi hal yang sama.

Namun demikian, kemacetan pun tidak hanya terjadi di lajur protokol saja, jalan alternatif seperti wilayah Rancamanyar, palasari, sepanjang jalan Mohammad Toha, Sukarno Hatta pun kerap mengalami kemacetan.

Kemacetan lalu lintas, biasanya terjadi pada jam-jam tertentu yaitu pada saat orang sibuk beraktivitas. Seperti pagi hari pada saat berangkat sekolah dan bekerja begitupula saat orang pulang sekolah dan bekerja di sore hari.

Akibat dari kemacetan lalu lintas, sangat berdampak kepada para pengguna jalan itu sendiri, selain banyak waktu yang terbuang juga segala aktivitas akan terhambat. Apalagi akan menghambat roda perekonomian.

Bila kita amati, ternyata banyak faktor yang menjadi penyebab kemacetan tersebut. Diantaranya selain jumlah pengguna jalan semakin bertambah, sementara luas jalan semakin sempit, juga disebabkan tata kelola ruang yang tidak sesuai kebutuhan. Belum lagi bayaknya jalanan yang rusak dan masih banyak lagi.

Pertambahan penduduk, bukan penyebab utama kemacetan, tetapi pengadaan kendaraan yang tidak merata dan terlau banyak produksi kendaraan bermotor.

Kemacetan lalu lintas tak dapat terelakkan, Sebab terjadinya pasar tumpah dipinggir-pinggir jalan dan jam sekolah yang berbarengan dengan jam kerja, yang mana pemerintah harus punya inovasi dalam mengatur aktivitas di jalan raya.

Usaha pemerintah dalam mengatasi Kemacetan, dengan membangun fly over atau jembatan layang, dirasa kurang efektif dan justru semakin memperparah kemacetan, karena dalam pembangunannya tentu akan memakan jalan utama, sehingga terjadi penyempitan ruas jalan.

Belum lagi gencarnya pembangunan infrastruktur, yang sebetulnya tidak begitu penting untuk rakyat kecil, seperti pembangunan jalan tol dan kereta api cepat. Kedua sarana tersebut tidak mungkin terakses rakyat kecil sebab biayanya cukup mahal.

Sementara, banyak infrastruktur jalan yang rusak dan butuh perbaikan cepat, malah luput dari perhatian pemerintah. Padahal kita tau, jalanan yang rusak pun salah satu penyebab kemacetan.

Dengan demikian, tampak jelas disini bahwa pemerintahan di sistem kapitalis, tidak ada keseriusan dalam menyelesaikan berbagai persoalan, tak terkecuali perihal kemacetan tak pernah tuntas, semakin jelas pula bahwa pemerintah tidak berpihak pada rakyat.

Maka yang di butuhkan untuk menyelesaikan kemacetan, di butuhkan solusi tuntas secara sistematis yaitu dengan sistem Islam mulai dari tata kelola kota, mengatur produksi kendaraan.

Jika pemerintahan ini berada di sistem Islam, pastinya tidak akan terjadi Kemacetan arus lalu lintas, Sebab Islam memahami betul bahwa Jalan merupakan salah satu infrastruktur yang sangat penting dalam pembangunan dan pemerataan ekonomi negara demi kepentingan dan kesejahteraan rakyatnya.

Disamping itu, Negara Islam berkewajiban membangun infrastruktur yang baik dan merata ke seluruh penjuru negeri, baik perkotaan maupun pedesaan dan wajib pula memperhatikan akses jalan yang berada di pelosok. Karena kita tau itupun yang terjadi saat ini yang penduduk terpencil kesulitan akses jalan.

Maka, dengan kondisi jalan yang baik dan lebar tentunya akan terbebas dari kemacetan. Sehingga, segala aktivitas rakyat pun akan berjalan dengan baik dan lancar, tanpa hambatan sehingga roda perekonomian pun akan baik pula.

Lalu, untuk menghindari penggunaan kendaraan roda dua dan roda empat yang melebihi kapasitas. Pemerintah Islam akan menyediakan sarana transportasi umum yang memadai, aman dan nyaman secara gratis.

Hal yang terpenting disini adalah bahwa khaliffah adalah Raa’in (pengurus dan pelindung bagi rakyatnya). Maka disamping memberikan pelayanan yang baik dengan menyediakan dan melengkapi fasilitas yang di butuhkan rakyat. Khaliffah pun berusaha agar tidak terjadi Kemacetan lalul lintas, dengan cara mengedukasi masyarakat akan pentingnya budaya tertib berlalu lintas.

Wallahu’alam bishawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 5

Comment here