Surat Pembaca

Kebocoran data terulang kembali

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com Wakil ketua komisi lll DPR Ahmad Sahroni menilai, perlindungan data pribadi di Indonesia belum disikapi secara serius, berkaca dari kasus dugaan kebocoran data 279 juta warga negara Indonesia. Sebab-sebab isu kebocoran data pribadi penduduk ini bukan yang pertamakali terjadi, setelah sebelumnya muncul isu kebocoran data pasien Covid-19 (kompas com,21/5/21).

Dinamisnya dunia digital sangat mungkin mengalami peretasan yang dilakukan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Peretasan dialami oleh banyak lembaga baru, baik di dalam dan luar negeri. Data yang bocor mencakup nama, e-mail, pasword, foto profil, jenis kelamin hingga nomor ponsel. Rentannya peretasan data pribadi tentu mengkhawatirkan karena kebocoran data berpotensi disalahgunakan untuk kejahatan seperti, penipuan, pemalsuan, dan kejahatan lainnya.

Kurangnya pemahaman masyarakat tentang aktivitas dunia digital, juga lemahnya negara dalam melindungi keamanan data pribadi warga negaranya menjadikan peretasan data warga berkali-kali terjadi di negeri ini.

Tentu permasalahan data ini menjadi urusan negara juga, karena memberikan perlindungan dan keamanan adalah salah satu fungsi negara. Negara harus hadir untuk mengurai masalah keamanan data ini dengan mekanisme yang mendasar.

Dalam Islam, negara merupakan junnah (pelindung) rakyat. Maka dari itu, di dalam Islam negara akan benar-benar memaksimalkan perlindungan terhadap kemaslahatan dan keamanan warga negaranya.

Sejumlah aturan dan perundang-undangan akan dibuat untuk menghilangkan rasa kekhawatiran warga terhadap keamanan data pribadinya. Lebih dari itu negara harus hadir untuk melakukan edukasi ke tengah-tengah masyarakat terkait batasan kepemilikan dan pemanfaatan data pribadi.

Sebagai pedoman, negara juga harus memberikan pemahaman bahwa aktivitas di dunia maya sama halnya dengan dunia nyata, terkait pertangungjawaban kelak di akhirat. Selanjutnya menyiapkan manajemen teknologi dan SDM yang bisa mengimbangi kemajuan teknologi digital hingga negara mampu menjadi negara yang mandiri dan terdepan dalam masalah digital.

Ummu Izzah – Bantul, DIY

 

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 2

Comment here