Syiar IslamTabligul Islam

Jodoh Tak Kunjung Datang, Tak Perlu Bimbang

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Umi Rizkyi (Komunitas Setajam Pena)

Wacana-edukasi.com — Jodoh adalah sebuah rahasia ilahi. Tak berbeda dengan ajal, tiada satu pun orang yang bisa mengetahui kapan datangnya. Dalam keadaan seperti apa dan bagaimana ajal menghampiri kita. Begitupun jodoh, datang ketika muda ataukah datang ketika kita sudah berusia lanjut.

Agar kita tidak terjebak dalam keadaan yang membuat kita putus asa akan datangnya jodoh dan bimbang, maka hendaknya kita senantiasa berpikir positif terhadap apa yang telah Allah berikan kepada kita. Adapun hal-hal yang harus dilakukan ketika jodoh tak kunjung datang di antaranya;

Pertama, Perlunya kita memahami bahwa hakikatnya jodoh adalah rahasia Allah Swt. Jodoh itu merupakan rezeki yang Allah berikan kepada kita. Kapan datangnya dan usia berapa kita mendapatkannya itu merupakan rahasia Allah. Jodoh juga merupakan urusan Allah. Tak satu pun yang bisa menentukan dan mengharuskan segera datang. Terkadang kita sudah pernah menjalin hubungan yang serius, bahkan sudah lamaran, tapi semua berujung pada pembatatalan pernikahan. Terkadang pula semua hasil tak sesuai dengan harapan.

Kedua, dengan tak kunjung datangnya jodoh maka kesempatan kita bertambah. Kesempatan kita untuk memilih pasangan hidup kita. Dengan senantiasa menyamakan visi menikah yaitu untuk menjalankan ketakwaan bersama-sama kepada Allah Swt. Agar apa pun yang terjadi setelah menikah bisa diatasi dan diselesaikan dengan penuh kesabaran, ketaatan kepada Allah dan sesuai aturan- Nya.

Ketiga, kita tetap memantapkan keyakinan bahwasanya segala sesuatu yang Allah berikan itu yang terbaik untuk kita. Begitu juga dengan jodoh, jika belum juga kunjung datang sampai sekarang mungkin Allah memberikan yang lebih baik dan lebih pantas untuk kita. Mungkin kita bisa lebih berbakti kepada orang tua, lebih leluasa untuk menjalankan aktivitas dakwah, lebih mudah kita melakukan segala sesuatu sesuai aturan Allah dibandingkan jikalau nanti setelah menikah.

Keempat, hendaknya kita tetap bersabar atas ketetapan Allah tentang jodoh kita. Harus senantiasa taat kepada Allah. Jangan malah sebaliknya, kita malah frustrasi dan justru mengambil jalan pintas. Kita melakukan pergaulan bebas dan bahkan free sex, naudzu billahi min zalik.

Kelima, nilai ibadah bukan ada pada pernikahan saja. Masih banyak ibadah yang bisa kita lakukan. Kita bisa beramal lebih banyak lagi. Misal kita bisa mengoptimalkan amal ibadah kita. Baik salat, puasa, taat kepada orang tua, dan lain-lainnya.

Keenam, menyakinkan orang tua bahwa kita baik-baik saja. Tak jarang dari orang tua kita merasa gelisah dan bersedih jika anak-anaknya tidka kunjung menikah. Di sini, kesempatan kita untuk meningkatkan taat kita kepada orang tua. Kesempatan kita untuk membahagiakan mereka. Mungkin dengan prestasi kita, dengan aktifitas positif kita beramal makruf nahi mungkar dan lain-lain.

Ketujuh, berdoa kepada Allah. Walaupun jodoh mutlak berada di tangan Allah, tetapi kita juga wajib berusaha untuk mencarinya. Setelah kita usaha maksimal ternyata belum bertemu juga dengan jodoh kita maka hal yang tidak boleh ditinggalkan adalah berdoa. Berdoa sangatlah penting, jadi sebelum kita mendapatkannya jangan bosan-bosan kita berdoa dan memohon kepada Allah Swt.

Semoga yang sampai hari ini belum kunjung datang juga jodohnya, semoga beberapa langkah ini bisa menjadikan kita semakin taat kepada Allah. Sambil berdoa dan memohon agar jodoh akan segera diberikan untuk kita. Semoga mendapatkan jodoh sesuai yang diharapkan dan mau menjalankan ketaatan kepada Allah Swt. bersama-sama sehingga akan senantiasa bersama dan bahagia hingga jannah-Nya. Aamiin

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 249

Comment here