Surat Pembaca

Islamophobia Terus Terjadi, Umat Butuh Pelindung Sejati

blank
Bagikan di media sosialmu

Islamphobia terjadi karena tidak adanya hukum negara yang dapat memberi efek jera kepada pelakunya. Inilah bukti sistem Sekuler yang diterapkan saat ini. Dimana sistem ini, memisahkan agama dari kehidupan manusia, agama tidak boleh mengatur kehidupan manusia, agama hanya berlaku di tempat ibadah saja.

Oleh Apt. Marlina, S.Farm. (Pegiat Literasi)

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Islamophobia tidak ada henti-hentinya. Baru-baru ini diberitakan bahwa telah terjadi penistaan agama di India. Puncak terjadinya Penistaan tersebut dimulai setelah 57 negara mayoritas Muslim dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) telah mendiskusikan bagaimana cara menghentikan pembakaran Al-Qur’an yang dilakukan di negara-negara Barat.

Dilansir dari CNBCindonesia.com (01/08/2023), Kondisi India Tengah mencekam menyusul tewasnya 5 orang akibat bentrokan antara umat Hindu dan Muslim pada Senin 31 Juli lalu tak jauh dari New Delhi. Menjelang sorenya, kekerasan telah meluas ke Gurugram yang berdekatan, dimana sebuah mesjid dibakar, ulama dibunuh, dan melukai orang lain.

Penistaan terhadap agama Islam tidak hanya terjadi di India, namun terjadi pula di negara-negara Barat lainnya, yaitu Denmark. Kelompok anti Islam Danske Patrioter (Patriot Denmark) kembali membakar Al-Qur’an di depan mesjid Kedutaan Turki di Copenhagen pada Rabu 2 Agustus 2023 lalu. Hal ini dikutip dari lampiran Anadolu Agency, kamis (03/08/2023) itu menjadi aksi yang ketiga oleh Patriot Denmark selama tiga hari berturut-turut dan menjadi aksi kedua di dekat Kedutaan Turki.

Aksi pertama terjadi pada senin, dimana mereka membakar salinan Al-Qur’an di depan Kedutaan Besar Arab Saudi di Copenhagen. Aksi kedua dan ketiga terjadi pada Selasa dan Rabu, dimana anggota Patriot Denmark membakar Al-Qur’an di depan Kedutaan Besar Turki di Copenhagen. Aksi ketiga ini dilakukan dibawah perlindungan polisi setempat, anggota kelompok tersebut meneriakan slogan-slogan menentang Islam di depan Kedutaan dan menentang spanduk anti-Islam serta menyerukan boikot produk Turki. Anggota kelompok tersebut juga menyiarkan langsung aksi mereka di media sosial.

*Terus Terjadi, Tangkal dengan Sistem Islam*

Islamphobia terus terjadi di dunia, baik dalam negeri maupun luar negeri. Tindakan kekerasan yang dilakukan bermacam-macam bentuknya, baik itu menyerang simbol agama Islam maupun menyerang penganutnya. Dunia tak mampu mencegahnya selama HAM (Hak Asasi Manusia) dan kebebasan berekspresi menjadi asas yang dibiarkan ada. Penetapan hari anti Islamphobia oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) pun tak mampu mencegahnya.

Islamphobia terjadi karena tidak adanya hukum negara yang dapat memberi efek jera kepada pelakunya. Inilah bukti sistem Sekuler yang diterapkan saat ini. Dimana sistem ini, memisahkan agama dari kehidupan manusia, agama tidak boleh mengatur kehidupan manusia, agama hanya berlaku di tempat ibadah saja.

Dengan demikian, kehidupan umat kian rusak karena tidak diatur oleh sistem Islam. Dimana sistem Islam ini merupakan sistem yang menerapkan aturan Allah, sehingga setiap perbuatan yang dilakukan bila melanggar aturan Allah, maka ia akan diberi sanksi yang tegas sesuai dengan perintah Allah. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS At-Taubah ayat 65-66.

“Jika kamu bertanya kepada mereka, niscaya mereka akan menjawab, ‘Sungguh, kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja.’ Katakanlah, ‘Mengapa kepada Allah, ayat-ayatNya serta RasulNya kalian selalu menistakan? Kalian tidak perlu meminta maaf karena kalian telah kafir setelah beriman. Jika kami memaafkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.'”

Oleh karena itu, umat Islam harus memiliki kekuatan besar dalam bentuk institusi negara yang kuat dan adidaya agar mampu mencegah Islamphobia. Karena Islam menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama, dan memiliki mekanisme untuk menjaga kemuliaan agama dan umatnya. Sejarah panjang khilafah sudah membuktikan bagaimana Islam mewujudkan toleransi di dunia. Wallahu’alam bishowab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 9

Comment here