Bahasa dan SastraPuisi

Hati yang Dicemburui Para Bidadari

blank
Bagikan di media sosialmu

By: Ummu Aisyah

Wahai hati…
Di sini kau berpijak
Berjalan dan berkelana
Sesekali berteduh di bawah rimbun tetumbuhan

Bersandar…
Tampak hangat dengan pelukan mentari di pagi hari
Dengan semilir sejuknya udara kala itu
Bersemayam rasa lega dari fananya dunia

Wahai hati…
Meski kau tampak tegar
Dengan terjangan badai kehidupan
Namun adakalanya perih mampir mengoyak tak karuan

Wahai hati…
Namun gagahmu tetap tertanam
Walau berderai airmata dalam jiwa
Bibirmu tetap tersenyum ceria

Wahai hati…
Doa senantiasa mengiringi
Bersama hembus nafas ragamu
Senyummu, luasnya hatimu, terpancar membuat sesiapa tak henti merindumu selalu

Wahai hati…
Pengorbananmu begitu panjang
Terlimpah tak terhitung jumlahnya
Mahkotamu, pahalamu tak kan terpisahkan, hingga surga indah menyerumu, masuklah!

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 5

Comment here