Surat Pembaca

Gantungkan Harapan Hanya pada Islam

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Usai sudah tahun 2022, namun sayangnya masih banyak menyisakan masalah. Lihat saja masalah korupsi, dilansir dari (Republik.co.id, 01/01/2023) korupsi pengadaan pesawat PT Garuda Indonesia 2011-2021. Dalam kasus yang merugikan negara Rp 8,94 miliar tersebut, Kejakgung menyeret tiga dari enam tersangka ke kursi terdakwa. Korupsi dalam pemberian izin ekspor minyak mentah kelapa sawit (CPO) oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) 2021-2022. Dalam kasus tersebut, lima tersangka sudah menjadi terdakwa dan dalam proses penuntutan di pengadilan. Kasus tersebut merugikan negara Rp 6,04 triliun dan kerugian perekonomian negara Rp 12,31 triliun. Dan banyak lagi kasus yang serupa serta merugikan negara.

Belum lagi kasus narkoba yang menyeret kaum muda. Dilansir dari Republik.co.id, Ahad 01/01/2023. Tiga pemuda berinisial EP (25), RF (18), dan FD(17) ditangkap Satuan Reserse Narkoba Polres Bukittinggi setelah melaksanakan pesta narkoba berupa sabu dan ganja. Sebelumnya Satuan Narkoba Polres Bukittinggijuga menangkap seorang residivis dan satu pengedar narkoba berhasil ditangkap serta menyita barang bukti berupa sembilan paket sabu-sabu. Kedua pelaku penyalahgunaan narkoba tersebut diamankan di lokasi berbeda, pelaku pertama inisial G (54) seorang residivis yang baru beberapa bulan menghirup udara bebas ditangkap di Jalan Bukik Sangkuik Bukit Apit sedangkan pelaku lainnya ditangkap di daerah Pintu Kabun.

Bersandar dari kasus di atas bahwa problematika di negeri ini silih berganti dan tak kunjung usai. Olehnya itu membutuhkan solusi secepatnya dan setuntas tuntasnya, terutama pada kaum generasi muda, karena merekalah yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan negeri ini.

Namun faktanya hukum dalam sistem hari ini tidak mampu menghalangi, memperbaiki, menghukumi dan membuat jera sang pelaku kriminalitas. Para pemangku kebijakan selalu menyuarakan akan menindak tegas pelaku, namun nyatanya hanya teori belaka yang tidak membut jera. Buktinya setelah keluar dari lapas masih banyak yang mengulangi perbuatan yang sama atau bahkan lebih parah lagi setelah keluar. Kemudian menyeret kaum muda dalam lubang yang sama.

Sehingga secercah harapan untuk memperbaiki negeri ini sangat dibutuhkan terutama generasi muda. Namun kenyataannya harapan pada tahun 2023 yaitu menuju Indonesia yang lebih baik rasanya sangatlah sulit untuk direalisasikan. Terlebih agenda Pemilu 2024 sudah dekat, para pemangku jabatan akan sibuk dengan urusan untuk mempertahankan serta meninggikan posisinya nya, alih-alih melakukan perubahan melirik ummat saja mereka tidak mampu.

Ini semua tidak lepas dari sistem yang diterapkan hari ini yakni sistem kapitalisme sekular. Di dalam sistem kapitalisme pemuda sangat mudah terseret dalam lubang kemaksiatan. Mengapa demikian? Karena pemuda dalam sistem hari ini diberikan kebebasan memilih jalan hidupnya, di dalam pendidikan diberikan kurikulum merdeka belajar, yang berakibat pada kemalasan dan hidup masa bodoh. Akhirnya tidak ada sesuatu yang menjadi penguat agar tidak melakukan perbuatan tercela, pemuda saat ini lebih mencintai kesenangan dunia. Maka berhasillah sistem Kapitalisme dalam memupuk pemuda cinta dunia dan lupa akhirat.

Dengan demikian berharap pada sistem kapitalisme sekular untuk menuju Indonesia lebih baik, seperti mengharapkan rembulan di siang hari.

Di dalam Islam negara Akan menutup segala celah perilaku haram. Penerapan hukumnya tegas dan membuat jera. Negara akan memilih petugas dan penegakan hukum dan departemen, adalah orang yang jujur dan amanah.

Harapan adanya perbaikan hanya ada ketika Indonesia menerapkan Islam secara keseluruhan bukan setengah-setengah. Islam adalah sebuah agama yang sempurna, Islam telah memberikan kepada umat manusia pemecahan secara menyeluruh atas semua permasalahan yang sedang maupun akan dihadapi.

Semua permasalahan akan mampu diselesaikan dengan Sistem Islam termasuk masalah korupsi, penyalahgunaan narkoba dan kasus lainnya. Apatah lagi urusan pemuda. Karena pemuda di dalam sistem Islam merupakan bagian sangat penting untuk penopang negara di masa mendatang. Namun semua ini bisa terwujud manakala sistem Islam diterapkan dalam kehidupan yakni dengan tegaknya kekhalifahan, Insya Allah.

Nurmaya

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 51

Comment here