Surat Pembaca

Fenomena Ghosting hingga Zombieing

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com — Ghosting menurut kamus Oxford, adalah praktik mengakhiri hubungan pribadi dengan seseorang atau sekelompok orang secara tiba-tiba dan tanpa penjelasan menarik diri dari semua bentuk komunikasi. Fenomena ghosting sebenarnya bukan hal menyelesaikan masalahnya bahkan lebih memilih menghindarinya dengan tidak membalas pesan bahkan menghilang dari peradaban, tidak bisa dikontak sama sekali.

Sama seperti ghosting, fenomena zombieing juga menjamur di kalangan pemuda. Jika pelaku ghosting menghilang selamanya, pelaku zombieing akan kembali hadir di kehidupan kita. Ia muncul lewat sosmed atau pesan singkat untuk sekadar tanya kabar.

Fenomena ini terjadi karena banyak orang tidak mau menghadapi masalahnya, dia cenderung ingin menghindarinya. Dengan kata lain hal ini dilakukan oleh orang-orang yang tak memiliki rasa tanggung jawab.

Hal semacam ini sangat wajar tejadi di era kapitalisme. Sudah bukan rahasia bahwa ideologi kapitalis dengan tolok ukur perbuatan materialis akan membuat orang berperilaku seenaknya sendiri minim tanggung jawab. Karena dia akan melakukan hal yang hanya bermanfaat bagi dirinya, tanpa memikirkan perasaan orang lain.

Hal ini berbeda dalam Islam. Islam melarang keras umatnya untuk tidak bertanggung jawab, apalagi lati dari masalah. Karena suatu masalah jika dihindari tidak akan selesai, justru akan semakin rumit. Konsep Islam mengenai hari hisab dimana setiap orang akan mempertanggungjawabkan amal perbuatannya kelak di akhirat akan membuat seorang mukmin menjadi pribadi tuntas amanah dan bertanggung jawab. Karena jika dia tak menyrlesaikan permasalahannya di dunia, maka Allahlah yang akan menjadi hakim diantara keduanya. Maka dosa yang dia dapat jika dia salah.

Dengan konsep ini dan kontrol yang kuat oleh negara, bisa dibilang tidak mungkin fenomena semacam ini akan terjadi.

Wallahualambissawab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 13

Comment here