Wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Serangan darat dan udara semakin brutal dilancarkan tentara Zionis. Keangkuhan dan kebiadaban mereka semakin nampak dipelupuk mata. Serangan terhadap warga sipil terus di perketat. Hingga perempuan, anak-anak dan bayi yang tidak berdosa banyak yang telah syahid, juga korban luka-luka telah menjadi saksi atas kebrutalan dan kebiadaban dari laknatullah tentara Zionis juga sekutu dan pendukungnya.
Pada 06 Oktober lalu, tentara Zionis telah melakukan serangan udara secara brutal di malam hari di pemukiman Beit Lahia, Gaza Utara. Israel menghantam daerah pemukiman padat penduduk, menjadikan korban meninggal begitu banyak, termasuk diantaranya perempuan dan anak-anak. Mirisnya, pemerintah negara-negara Arab tidak ada yang berkomentar atas serangan brutal yang dilancarkan Israel (international.sindonews.com, 20/10).
Tentara Zionis terus melancarkan aksinya, membuat warga Palestina mengalami kelaparan dan pengungsian berulang kali. Biadabnya, Israel laknatullah terus menuntut agar warga sipil meninggalkan Gaza Utara. Mereka (Israel) terus tanpa henti melakukan serangan dengan bom dan menyerang warga, khususnya di Kamp Jabalya (metrotvnews.com,21/10).
Dimanakah Tentara Kaum Muslim?
Sungguh menyayat hati, negara-negara terdekat Palestina masih tetap diam seolah tak peduli dengan banyaknya saudari sesama muslim yang telah syahid di Palestina. Mereka masih enggan untuk menurunkan tentara-tentaranya untuk membantu Palestina. Alasan nasional state dan kepentingan penguasa Arab, masih menjadi alasan utama dari diamnya para penguasa negara-negara Arab.
Tidakkah kalian ingat (Wahai para penguasa) Sabda Rasulullah Saw, bahwa umat Islam adalah ibarat satu tubuh?
“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, dan mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas (turut merasakan sakitnya).” (HR. Bukhari & Muslim).
Tentara kaum muslim yang terlatih dan kuat, sesungguhnya ada. Hanya komando dari para penguasa-penguasa muslim itu yang abai terhadap seruan jihad dari-Nya. Kecintaan terhadap dunia dan takut mati, telah menyusupi diri-diri. Sehingga para tentara lebih takut pada perintah penguasa dzalim, yang diam terhadap seruan jihad. Padahal, jihad fi sabilillah adalah seruan teragung dari Allah SWT.
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Dan mereka itulah orang-orang yang akan mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari padanya, keridhaan dan surga, mereka akan memperoleh didalamnya kesenangan yang kekal. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.“ (TQS. At-Taubah : 20-22)
Maka sudah sepatutnya, tentara kaum muslim menyambut seruan jihad dari-Nya. Menjadi Umar bin Khattab dan Shalahuddin Al-Ayyubi era kini. Yang dengan gagah berani, membebaskan kembali Kota Al-Quds, dari kebiadaban Zionis laknatullah..
Sahreva Kurniati, S.Pd., C.MT.
Bandung-Jawa Barat
Views: 11
Comment here