Oleh: Mak Ayu
Sosok Simbok menggandeng jemari kecil putranya
Menyusuri pematang sawah nan dingin
Menyibak semburat rona kemuning mentari
Menggelarkan alas kecil duduk si pujangga hati
Melihat Simbok bercanda sembari berjalan mundur
Menggengam bibit padi dalam setangkup harap
Mengurai persatu dan membenamkannya dalam tanah
Untuk bertahan dalam kehidupan tak menentu
Terbungkuk berjam-jam dari petak satu ke petak berikut
Namun, senyum menghiasi ranum pipi Simbok
Meski berpeluh tak pernah mengeluh
Mengajarkan kesederhanaan desa
Menjadi arena bermain buah hati
Sembari bekerja mengajarkan kearifan alam
Tak pernah kelaparan selama lahan terolah
Alam desaku membagi rasa keteduhan
Tak kan penat memandang hijau nan alamiah
Jauh dari hingar bingar kegaduhan mesin
Jauh dari rumah berpagar tinggi dan berkunci
Jauh dari rasa mati empati ketika saudara tak mampu
Desa masih memberikan warna kehidupan menawan
Views: 201
Comment here