Karya: Siti Ningrum
Mataku terpejam sesaat
Aku pun terjaga dalam malam yang pekat
Waktu seakan berhenti sejenak
Dalam serangan jiwa yang berontak
Hanya aku yang mengerti
Hanya aku yang memahami
Dalam kebimbangan kuharus berjaga
Aku terseok angin yang menerpa
Aku harus berdiri kokoh dalam gelora
Biarlah rasa terbungkus irama
Dalam nyanyian sunyi kulabuhkan pada jiwa
Kan kusimpan dalam raga demi tercipta sebuah asa
Hujan pun tak bisa dipinta bersegera
Datangnya akan sesuai dengan masa
Begitupun Indahnya purnama tak datang setiap waktu
Maka akan kutunggu masa itu
Perjalalanan malam seakan lama kala terjaga
Terbitnya fajar adalah sebuah keniscayaan
Dalam intaian bayangan kurangkaikan kata
Untuk sebuah asa yang tetap bertahan
Dalam untaian doa kubawa asa
Semoga menjadi muara untuk melepas lara
Takan kubiarkan antara yang membuat menganga
Aku memilih diam dalam kesunyian
Daripada berjibaku dengan rasa yang mengundang murkaNya
Aku memilih DIA melabuhkan rasa dan asa yang semakin nian
Aku akan memilih bersamaNya
Aku ada karena CintaNya
Kupersembahkan Cintaku dengan balutan taat padaNya
Akan kubiarkan takdirku berjalan sesuai dengan rencanaNya
Tanpa harus melebihi ketetapanNya
Persepsi tentang rasa hanya sebatas asa
Bukan rasa yang meluaskan samudera rasa
Takan kubiarkan persepsi rasa yang menguntai lara
Takan kubiarkan perihku dalam lintasan angkara
Aku memilih terbenam dalam kehampaan
Aku memilih diamku dalam keikhlasan
Aku memilih damaiku dalam kepasrahan
Biarlah rasaku mengundang lara
Biarlah rasaku kubawa dalam asa
Biarlah DIA sebagai penawarnya
Kukembalikan rasa padaNya sebagai pemilik semua rasa
Memoar at:
Sukabumi City, 16 Agustus 2020
Views: 26
Comment here