Surat Pembaca

Kedurhakaan Menjalar dalam Sistem Kapitalisme

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Heriani (Tim pena Ideologis Maros)

wacana-edukasi.com– Sebagai seorang anak sudah menjadi kewajiban baginya untuk memperlakukan orang tuanya dengan baik dan penuh kasih sayang. Apalagi bila orang tua sudah memasuki usia lanjut, tentu itu akan lebih membutuhkan perhatian dan penjagaan baik dari anak-anaknya. Sebab dalam kondisi usia lanjut, akan banyak hal yang menjadi tantangan hidup yang dihadapinya, seperti sakit-sakitan dan lemahnya daya tahan tubuh.

Namun baru-baru ini, berita memilukan datang dari seorang ibu tiga anak, yang menerima perlakuan buruk dari anak-anaknya, pasalnya tak ada yang mau untuk merawat beliau sehingga dititipkan di panti jompo.

Dikutip dari kompas.com, seorang ibu lanjut usia asal Magelang Jawa tengah, yang bernama Trimah Harus menerima kenyataan pahit. Dia dititipkan oleh anak-anaknya di panti jompo Griya lansia Husnul Khotimah di Kecamatan Wajak, kabupaten Malang, Jawa Timur, sejak 27 Oktober 2021.

Hal ini sontak membuat netizen merasa geram dan sangat menyayangkan aksi buruk dari ketiga anak ibu Trimah ini, padahal mereka semua mampu untuk merawat dan menjaga sang ibu di usia tuanya.

Aksi kejadian durhaka pada orang tua, bukan kali ini saja terjadi. Karena bila dilihat dari sisi potret kehidupan sistem kapitalisme, kedurhakaan anak pada orangtuanya merupakan hal yang sudah biasa terjadi. Karena diketahui bahwa, setiap anak pasti akan berprilaku sesuai dengan pemikirannya.

Kapitalisme Racun Pemikiran

Maraknya kasus kedurhakaan anak kepada orang tuanya, tak lain dan tak bukan merupakan hasil dari sistem kapitalisme. Sebab, kapitalisme yang asasnya sekularisme, alih-alih menumbuhkan pemikiran jernih dengan memberikan jaminan untuk menguatkan iman seseorang, tapi justru malah semakin meracuni pemikiran dengan senjata menjauhkan agama dan kehidupan.

Apalagi saat ini pendidikan yang disetir dengan sekularismenya, sudah dibumbui dengan ilmu yang sudah terkontaminasi oleh tsaqofah-tsaqofah asing yang sukses menjauhkan anak dari sikap yang Islami dan menjunjung tinggi adab. Sehingga dari sini, terbentuklah karakter generasi yang cenderung melawan sampai kepada durhaka dan hanya menginginkan kebebasan, tanpa memikirkan dosa dan kemaksiatan yang dilakukan.

Maka tak heran, kejadian miris dan pilu yang dirasakan orangtua karena kedurhakaan anaknya, sudah biasa terjadi dalam sistem kapitalisme. Sebab anak-anak dalam sistem yang rusak ini, dibentuk dari karakter dan pemikiran-pemikiran barat yang materialistis, dimana semua orang hanya lebih mementingkan materi daripada mengerjakan amal shaleh termasuk berbakti kepada orangtua.

Selain daripada itu, efek dari kapitalisme ini menunjukkan bahwa, seorang anak tak bisa merasakan bonus pahala dari baktinya pada orangtua. Sehingga ridho Allah pun susah tuk diraihnya, sebab ridho Allah tergantung dari ridho orangtua dan murka Allah tergantung dari murkanya orangtua.

Islam Memuliakan Orangtua

Orangtua adalah sosok yang paling istimewa, karena tanpa beliau dengan perjuangannya, mustahil akan lahir seorang anak di dunia ini. Oleh sebab itulah, Islam sangat memuliakan orang tua bahkan kedudukannya disandingkan dengan ketaatan kepada Allah SWT. Seperti dalam firman-nya QS. Al-Isra 23.

وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.

Pada ayat di atas dijelaskan bahwa betapa pentingnya menghormati orangtua. Bahkan mengatakan perkataan “ah” saja sangat di larang, apatahlagi sudah sampai ke masalah tak mengurus atau menelantarkannya, seperti yang terjadi dalam sistem kapitalisme ini.

Demikianlah bagaimana indahnya Islam menempatkan kedudukan orang tua. Sebagai hal yang paling untuk memuliakan mereka.

Wallahu’Alam Bhissowab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 2

Comment here