Surat Pembaca

Rajab Tanpa Perisai

blank
Bagikan di media sosialmu

http://Wacana-edukasi.com — Bulan Rajab adalah bulan haram (suci) yang di dalamnya terdapat kemuliaan dan kehormatan yang wajib dijaga. Terdapat dua belas bulan yang Allah SWT tetapkan dan diantaranya ada 4 bulan haram (suci), sebagaimana dijelaskan oleh Nabi SAW: “Sungguh waktu itu telah diputar sebagaimana keadaannya saat Allah SWT menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga berurutan yaitu Dzulqadah, Dzulhijjah dan Muharram. Lalu Rajab bulan Mudharr yang terdapat di antara Jumadi dan Syaban.” (HR Muslim).

Di samping itu, Allah SWT melarang hamba-Nya untuk bermaksiat atau menzalimi diri sendiri dan orang lain pada bulan-bulan tersebut, termasuk pada bulan Rajab. Karena Allah SWT menetapkan bahwa dosa yang dilakukan pada bulan-bulan haram tersebut, termasuk pada bulan Rajab itu lebih besar.

Sebelumnya Rasulullah SAW., ditimpa ujian yang begitu berat dimana Rasulullah SAW. ditinggalkan oleh istri tercinta Khadija ra, paman nya yang selalu membelanya meninggal dalam kekufuran. Maka, untuk menghibur Rasulullah, Allah memerintahkan nya untuk melakukan perjalanan indah dari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa atas izin Allah.

Peristiwa itu terjadi pada tanggal 27 Rajab, yang dikenal sebagai Isra Miraj. Peristiwa ini berada di luar nalar manusia karena perjalanan tersebut hanya ditempuh dalam waktu satu malam. Akan tetapi, ini justru membuktikan bahwa tidak ada sesuatu yang mustahil jika Allah SWT telah berkehendak. Karena semuanya terjadi atas izin-Nya.

Setelah peristiwa Isra Mi’raj dan Runtuhnya Khilafah Islamiyah tepatnya pada 276 Rajab 1342 atau 3 Maret 1942, umat Islam dirundung kesedihan yang mendalam karena sudah tak ada lagi perisai untuk melindunginya. Aturan dari sang Pencipta pun sudah tak lagi dijadikan sebagai landasan dalam mengatur segala urusan umat.

Hingga saat ini, kaum munafik pun tak henti hentinya mengkriminalisasi ulama dan umat saat mengemban dakwah. Mereka tak kan kehabisan ide untuk menghilangkan khilafah dari benak kaum muslim. Maka ini adalah kesekian tahunnya umat Islam hidup tanpa adanya perisai. Terlalu banyak kerugian yang dirasakan oleh umat ketika hukum dari Sang Khaliq tak lagi dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan, termasuk berpolitik, berekonomi, dll. Semuanya seolah tercabik-cabik akibat sistem batil yang telah jelas keharamannya. Untuk beribadah pun, umat seringkali dihantui oleh ketakutan, karena kejadian sebelumnya dimana para ulama dan pengembannya di persekusi oleh pihak yang semena-mena.

Adapun sistem pendidikan yang kapitalistik dan liberalistik, membuat rakyat yang tak mampu, sulit untuk merasakan pendidikan yang layak, akibatnya banyak dari mereka yang buta wawasan atau buta huruf. Disisi lain, sistem ini juga mencetak manusia yang pintar tapi minus keimanan. Dengan demikian, peradaban tanpa adanya khilafah, membuat umat sulit untuk mencetak generasi Islam yang beriman dan bertakwa yang takut kepada Rabb-Nya.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya bahwa dibulan Rajab ini, penggambaran Islam Kaffah harus lebih dioptimalkan dalam kehidupan.
Allah ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (TQS. Al Baqarah: 208)

Jelas, hanya sang Pencipta lah yang lebih mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi bahkan kekurangan manusia itu sendiri. Maka tak mengherankan jika dengan mengikuti perintah-Nya, manusia akan hidup berada dalam kesejahteraan dan penuh keberkahan.

Karena ridha Allah SWT hilang bagi negeri yang menolak syariat-Nya. Sungguh, dengan menerapkan Islam secara kaffah sebagaimana yang telah dipraktikkan oleh Rasulullah SAW maka ummat dapat meraih ridha-Nya.

Terlebih lagi, dapat melahirkan generasi Islam dengan memberikan tsaqafah Islam dan ilmu pengetahuan. Dengan menghilangkan tsaqafah barat dari pendidikan, maka ummat dapat membentuk generasi muslim dengan kepribadian yang islami yang tidak terpengaruh oleh pemikiran liberal.

Nur Afni Mayangsari, S.Pd.

 

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 25

Comment here