Surat Pembaca

Tak Serius Tangani Wabah

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com — Melonjaknya kasus positif Covid-19 agaknya tidak menyurutkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mengizinkan kegiatan konser, bazar, dan perlombaan selama kampanye Pilkada. Dengan dalih, penyelenggaraan tersebut harus menerapkan protokol kesehatan. (cnnindonesia.com, 16/9/2020)

Hal ini menunjukkan ketidakseriusan pemerintah dalam menangani wabah. Tarik ulur berbagai aturan membuat rakyat bingung dan berimbas diabaikannya berbagai protokol kesehatan. Bukan tidak mungkin akan muncul klaster baru penyebaran Covid-19 dari acara Pilkada.

Jika membandingkan kasus virus corona di Asia Tenggara, Indonesia sebetulnya memiliki waktu yang lebih panjang untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Namun sejumlah pejabat negara malah menganggap enteng dan menjadikan ancaman virus sebagai lelucon.

Tidak menutup kemungkinan kesalahan yang sama akan kembali terulang. Diizinkannya kegiatan publik seperti konser, bazar, dan perlombaan selama kampanye Pilkada bisa menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Penerapan protokol kesehatan tidak menjamin tindakan preventif ini akan berhasil. Menilik pada Juni lalu, di Indonesia, lebih dari 80 persen kasus positif Covid-19 dari orang tanpa gejala. (Kompas.com, 14/9/2020)

Bagi umat Islam, pandemi cukup dikenal karena beberapa kali dikisahkan terjadi pada masa Rasulullah SAW. Berdasarkan catatan sejarah pada masa itu, wabah yang sering terjadi merupakan kusta atau lepra.
Sebagai tindakan pencegahan, Rasulullah memerintahkan untuk tidak berdekatan dengan penderita maupun wilayah yang terkena wabah.

Konsep karantina wilayah ini seperti diungkapkan dalam hadits riwayat Bukhari. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Jika kamu mendengar wabah di suatu wilayah, maka janganlah kalian memasukinya. Tapi jika terjadi wabah di tempat kamu berada, maka jangan tinggalkan tempat itu.” (HR Bukhari). Dalam menghadapi wabah penyakit, Nabi Muhammad SAW memberikan konsep karantina untuk menyelamatkan nyawa manusia dari ancaman kematian akibat wabah penyakit menular.

Seharusnya, tindakan ini pula yang diambil pemerintah sejak awal. Bukannya PSBB setengah hati yang akhirnya berdampak melonjaknya kasus positif Covid-19 tiap harinya. Hal ini diperparah dengan diberikannya berbagai kelonggaran terkait kelangsungan roda ekonomi.

Chaya Yuliatri
Depok, Sleman, Yogyakarta

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 1

Comment here