Oleh: Yulyanty Amir, S. Kom. (Mom Preneur dan Pengemban Dakwah Islam)
Wacana-edukasi.com, OPINI— Palestina makin mencekam. Pembantaian demi pembantaian terus terjadi di Gaza. Lebih dari 54.000 ribu warga Gaza yang syahid. Ini belum termasuk warga yang tidak bisa dievakuasi akibat tertimpa reruntuhan gedung ataupun yang masih berada di jalan, karena sulitnya tim penyelamat untuk menembus ke lokasi.
Zionis Israel tidak puas membantai warga Gaza dengan senjata, bom, maupun rudal. Mereka juga memblokade masuknya bantuan kemanusiaan, berupa makanan, obat-obatan, dan pakaian dari lembaga-lembaga di dunia. Akibatnya, penduduk Gaza mengalami kelaparan ekstrem, mal nutrisi, bahkan banyak yang mati kelaparan karena ketiadaan makanan dan hilangnya sumber makanan.
Pihak Israel menyebut blokade ini sebagai tekanan maksimum untuk Hamas. Mereka menuntut Hamas untuk membebaskan sisa sandera. Selain itu juga bertujuan untuk menggulingkan kelompok militan Palestina. Pejabat Israel menuduh Hamas telah mencuri bantuan kemanusiaan dan digunakan untuk pasukan mereka sendiri (detiknews, 5/5/25).
Berdasarkan hukum internasional, Israel wajib mengizinkan akses bantuan kemanusiaan dan tidak boleh dijadikan alat tawar menawar. Meski begitu, dunia telah sangat paham dengan kelicikan Zionis. Zionis tidak mempan diperingatkan. Sudah berulang kali hal ini terjadi. Perjanjian gencatan senjata saja terus mereka langgar. Mereka merasa kuat karena negara sekutu yang disebut adi daya, yaitu AS akan melindungi mereka dari sanksi Internasional kejahatan perang.
Pemimpin negeri Mesir, Yaman, dan negeri-negeri Arab yang berbatasan langsung dengan Palestina juga seakan buta dan tuli. Kepedulian dan rasa empati karena kesamaan akidah telah lenyap dikalahkan dengan keinginan untuk tetap berkuasa. Mereka takut jika membantu Palestina, maka negara As akan memerangi mereka.
Dua Milyar umat muslim pun tidak mampu mengalahkan Zionis yang jumlahnya hanya kurang dari 2 juta. Andai negeri-negeri muslim yang berada dekat dengan Palestina bersatu mengirimkan tentara mereka, tentu Zionis dapat dengan mudah dikalahkan. Sebab, serangan Zionis kepada kelompok Hamas yang bukan angkatan bersenjata resmi saja tidak pernah benar-benar berhasil, terlebih lagi melawan tentara yang pastinya sudah terlatih dan menguasai strategi perang. Adapun, negeri-negeri muslim saat ini memiliki militer yang tangguh serta alutsista yang canggih. Jika, kekuatan ini disatukan dalam komando yang sama, maka kemampuan Israel tidak ada apa-apanya.
Kita mengingat apa yang disabdakan Rasulullah mengenai keadaan kaum muslimin di akhir zaman. “Hampir tiba masanya kalian akan diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya”. Seorang sahabat bertanya: Ya Rasulullah, apakah karena jumlah kami sedikit? Rasulullah bersabda: bahkan jumlah kalian banyak, tetapi kalian seperti buih di lautan. Allah telah mencabut rasa gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menimpakan dalam hati kalian penyakit Al-Wahn. Seorang sahabat bertanya: Ya Rasulullah, apakah Al-Wahn itu? Nabi Shallallahu alaihi wasalam bersabda: “cinta dunia dan takut mati” (HR Abu Daud)
Kondisi umat muslim saat ini persis seperti yang disabdakan oleh Rasulullah. Cinta dunia dan takut mati. Akidah umat muslim tergerus oleh pengaruh peradaban asing, sehingga makin banyak umat muslim yang makin jauh meninggalkan agamanya. Aturan Allah tidak lagi diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk melakukan ibadah madhah saja masih bisa ditinggalkan.
Belum lagi sekat nasionalisme yang diciptakan Barat, sangat sukses mempengaruhi umat muslim. Pengaruh buruk inilah yang membuat umat muslim tidak mau bersatu membantu saudara seakidah yang telah puluhan tahun dijajah dan digenosida oleh musuh-musuh Islam.
Sekat nasionalisme itu membuat kaum muslimin menganggap keadaan Palestina adalah urusan negara Palestina. Negara lain tidak boleh mencampuri urusan Palestina. Hal inilah yang menyebabkan Zionis makin brutal membantai warga Palestina.
Paham nasionalisme tidak sejalan dengan Islam. Allah di dalam Al-Qur’an menegaskan bahwa manusia adalah sama, yang membedakannya adalah ketakwaannya kepada Allah Swt. Islam tidak membedakan manusia hanya berdasarkan negara, suku, ras maupun warna kulit. Umat Islam adalah satu kesatuan di seluruh dunia, karena menyembah Tuhan yang satu, kitab yang sama, yaitu Al-Quran, Nabi yang sama, cara salat yang sama, dan cara berpuasa yang sama.
Bahkan Islam menganggap saudara sekaidah itu bagaikan satu tubuh. Jika ada bagian tubuh yang sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan sakitnya. Perumpamaan ini menunjukkan rasa solidaritas, simpati, dan empati kepada sesama muslim. Maka, jika ada seorang muslim yang tersakiti, maka muslim yang lain akan segera membantu.
Dengan dorongan keimanan yang kuat, maka umat muslim akan tergerak untuk segera menolong saudara sesama muslim yang sedang dalam kesulitan. Apalagi genosida yang dilakukan oleh Zionis terhadap muslim Palestina telah berlangsung lama dan telah banyak memakan korban.
Solusi Satu-satunya
Satu-satunya solusi untuk membebaskan Palestina dan seluruh dunia Islam dari penjajahan adalah dengan menegakkan khilafah dan berjihad fii sabilillah melawan musuh Islam. Dengan khilafah umat muslim akan bersatu di bawah satu kepemimpinan umum yang akan menyeru dan mengomandoi untuk berjihad. Khilafah akan mendorong jihad semata demi mengharap rida Allah dan berjuang di jalan Allah. Keimanan pada Allah membuat muslim memiliki keyakinan, meskipun mati, matinya adalah mati syahid yang berpahala besar, yaitu surga.
Bagi umat muslim tidak ada kenikmatan yang paling besar, selain meraih surga Allah. Untuk mendapatkan tiket ke surga tentu bukan dengan hanya berdoa dan salat saja. Salah satu jalan menuju surganya Allah adalah dengan jihad, berperang melawan musuh Allah, mengorbankan harta, tenaga, bahkan jiwa. Bagi umat muslim yang paham tentu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan berjihad ini, meskipun ada yang tidak menyukai.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 216,
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui,”
Berdasarkan firman Allah tersebut, maka sudah saatnya umat muslim melaksanakan kewajibannya untuk berperang melawan musuh Islam. Mari kita akhiri penderitaan saudara kita di Palestina. Jangan menunggu lebih banyak lagi korban jiwa. Syariat jihad dan keberadaan khilafah menjadi perkara yang mendesak. Bukan hanya untuk Palestina, tetapi juga untuk seluruh negeri-negeri muslim yang sedang dijajah, baik secara fisik maupun pemikiran. [WE/IK].
Views: 0
Comment here