Opini

Sekat Nasionalisme, Menghilangkan Hubungan Akidah Umat Muslim

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Neng Mae

Wacana-edukasi.com, OPINI– Bupati Bandung, Dadang Supriatna menyeru masyarakat Kabupaten Bandung untuk mendoakan rakyat Palestina yang sedang berjuang melawan gempuran penjajah Zionis Yahudi, beliau juga menegaskan pihaknya siap melakukan langkah-langkah kongkrit mengenai bantuan berupa logistik yang di kirim ke Palestina untuk relawan kemanusiaan atau juga perjuangan para mujahid.

Berkaitan dengan konteks konflik Palestina-Israel, Kang DS menyebut pentingnya generasi muda memahami Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Melalui pemahaman sejarah yang utuh, baik dan benar.
Menurutnya para pendiri bangsa Indonesia memahami, membela Palestina dari penjajahan Zionis Yahudi adalah komitmen dari pelaksanaan amanat pembukaan UUD NRI 1945 di alinea 1 dan 4, alinea 1 bunyinya ” kemerdekaan ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.” Juga alinea 4 berisi tentang pembentukan pemerintahan Indonesia menyatakan perlunya Bangsa Indonesia ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Sebagaimana yang kita ketahui, sampai detik ini kekejian laknatullah Zionis Yahudi, terus dilakukan terhadap saudara muslim di Palestina. Mereka merampas tanah, mengusir penduduknya, melakukan genosida, menghancurkan kota dan desa, rumah sakit, tempat pengungsian, sekolah, sumber air bersih, memadamkan listrik, memutus hubungan internet dan ditambah lagi penggunaan senjata fosfor. Sungguh biadab perbuatan yang mereka lakukan hingga menyebabkan ribuan warga Palestina meninggal dunia.

Umat muslim di Palestina berjuang sendiri melawan Zionis Yahudi, bahkan pejuang Islam yaitu Hamas malah dikriminalisasi, berita yang tersebar bahwa Hamaslah yang bertanggung jawab atas kematian ribuan warga Palestina. Padahal mereka mempertaruhkan jiwa dan raganya untuk mempertahankan tanah milik kaum muslimin yaitu tanah Syam.

Saat ini negeri-negeri muslim hanya mampu mengecam perbuatan Zionis Yahudi dan mengirim bantuan logistik saja, seperti yang dilakukan pemerintah Indonesia pada tanggal 4 November 2023, Presiden Joko Widodo melepas bantuan berupa bahan baku makanan, selimut, peralatan medis, tenda dan lain-lain yang disesuaikan dengan kebutuhan warga Gaza. Bantuan tersebut di terbangkan melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Bantuan seperti ini tentunya hanya bersifat sementara, takan mampu menyelesaikan penderitaan rakyat Palestina. Perundingan-perundingan yang dilakukan saat ini oleh negeri-negeri muslim, belum memberikan signal mampu menghentikan kekejian Zionis Yahudi, padahal kebiadaban mereka sudah nampak nyata. Kemana penguasa-penguasa negeri muslim dengan kekuatan militernya? Apa sebenarnya yang membuat mereka seolah-olah seperti membiarkan Palestina berada dalam penderitaan tak berujung?

Jawabanya adalah sekat Nasionalisme menjadikan kaum muslim tidak bersatu, terpecah belah dan penguasa-penguasa muslim hanya mementingkan negerinya masing-masing, mereka seolah-olah tuli dan buta atas penderitaan saudara mereka.

Paham Nasionalisme ini merupakan paham buatan kafir barat yang berhasil menghilangkan hubungan akidah antar sesama muslim. Umat muslim lupa bahwa Islam adalah satu tubuh, artinya jika ada umat muslim yang tersakiti maka seluruh umat muslim ikut merasakan juga.

Selain karena paham Nasionalisme, juga beberapa penguasa muslim dan Arab banyak yang menjalin hubungan diplomatik dengan Zionis Yahudi. Sehingga semakin terlihat lemahlah kekuatan Islam dihadapan Zionis Yahudi dan sekutunya.

Diperparah lagi perundingan-perundingan yang dilakukan negara barat dengan otoritas Palestina dan Zionis Yahudi, tidak memberikan hasil yang signifikan bagi Palestina, mereka malah semakin membabi buta, mereka menganggap warga Palestina seperti binatang yang harus dibinasakan.

Bahkan Perserikatan Bangsa-Banga (PBB) yang seharusnya menciptakan perdamaian dunia, faktanya justru merekalah yang terlibat dalam kelahiran dan pengakuan Negara Yahudi. Inilah kenapa negeri-negeri Islam tidak mampu mengirimkan pasukan militernya. Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, untuk mengirimkan pasukan militer harus mendapat mandat dari Dewan Keamanan PBB yang diputuskan melalui resolusi sesuai pasal VII Piagam PBB.

Jadi, bagaimana mungkin bisa mengimplementasikan amanat pembukaan UUD NRI 1945 alinea 1 dan 4, jika sikap Nasionalisme masih dijunjung tinggi di negeri ini. Sampai kapan pun mustahil Palestina bisa terbebas dari penjajahan Zionis Yahudi.

Islam adalah Ideologi yang shohih, yang mampu menuntaskan problematika kehidupan termasuk membebaskan negeri Palestina dari kekejian Zionis Yahudi. Rasulullah Saw bersabda ” Muslim itu saudara bagi muslim yang lainya. Dia tidak layak menzalimi dan menyerahkan saudaranya kepada musuh.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Maka dari itu, Islam sebagai Rahmatan Lil’aalamin mewajibkan jihad fii sabilillah atas kaum muslimin ketika diperangi oleh musuh dan hukumnya adalah fardhu ‘ain. Bayangkan, Jika kekuatan negeri-negeri muslim bersatu, bisa dipastikan kekuatannya jauh lebih hebat dari kekuatan Zionis Yahudi dan sekutunya.

Jihad fii sabilillah atas seluruh negeri-negeri muslim hanya bisa dilakukan ketika Khilafah sudah tegak, sehingga mampu menghancurkan benteng Nasionalisme antara sesama umat muslim. Kekuatan Zionis Yahudi dan sekutunya takan mampu menghalau kekuatan jihad dari seluruh kaum muslimin. Hanya kekuatan Khilafah yang mampu menghentikan kebiadaban penjajah Zionis Yahudi dari dunia Islam, bukan para penguasa yang hanya pintar basa-basi saja demi pencitraan.

Khilafah Islamiyah adalah perisai yang akan melindungi umat sehingga umat akan merasa aman dan nyaman. Peradaban Islam berhasil menorehkan kejayaannya hampir 14 abad lamanya, kepemimpinan seorang Khalifah dan pasukan jihadnya begitu ditakuti oleh musuh-musuh Islam karena kekuatan dan kehebatan mereka yang luar biasa, bukan hanya ahli perang, mereka juga ahli ibadah. Khilafah bukan hanya meri’ayah umat muslim saja, tapi juga orang kafir yang mau tunduk patuh kepada aturan Islam akan dijamin kesejahteraannya.

Wahai kaum muslim, persoalan Palestina adalah persoalan agama, bukan sekedar persoalan kemanusiaan. Negeri Palestina adalah tanah kaum muslimin, masihkah kita percaya pada penguasa-penguasa pengecut yang hanya mampu mengecam. Maka dari itu, dengan Jihad dan Khilafah kaum muslimin bisa bersatu membebaskan Palestina.

Wallahu’alam bisshawab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 36

Comment here