Surat Pembaca

Peran Negara dalam Pola Asuh

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Ahyani R. S.Pd (Praktisi Pendidikan)

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Di dalam Quran Surat At Tahrim ayat 6 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Hai orang-orang yang beriman Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”.

Ayat ini menjadi peringatan bagi setiap muslim khususnya orang tua untuk memastikan keluarganya senantiasa dalam ketaatan. Sebab kemaksiatan yang dilakukan oleh keluarga akan berimbas pada kehidupan di akhirat kelak.

Bercermin pada kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario Dandi Satrio, putra dari Dirjen pajak, menunjukkan bahwa buruknya perilaku anak adalah kesalahan pola asuh dalam keluarga. Mahfud MD bahkan mengatakan orang tua Mario, Rafael harus bertanggung jawab atas tindakan sang anak  (KRJogja. com, 24/02/2023).

/ Kekerasan: Benarkah Salah Didikan Orangtua? /

Benar bahwa kesalahan yang dilakukan oleh anak erat kaitannya dengan peran orang tua. Penyimpangan yang dilakukan anak dapat terjadi karena ketidaksiapan orang tua dalam menjalankan perannya sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak.

Namun, perlu juga dicermati bahwa orang tua bukanlah satu-satunya pihak yang bertanggung jawab dalam pendidikan sepenuhnya.

Sebab ada pihak lain yang turut andil dalam pembentukan karakter anak, yaitu masyarakat, sekolah beserta sistem yang diterapkan negara. Sinergi ketiga unsur inilah yang kemudian mempengaruhi pembentukan anak sebagai sebuah sistem.

Karenanya butuh upaya sistematis dalam membentuk pemahaman tentang pentingnya kesiapan menjadi orang tua (baca-ilmu parenting) dalam masyarakat. Bahkan sudah semestinya ini menjadi bagian dari kurikulum pendidikan dalam semua jenjang pendidikan.

Faktanya saat ini, ilmu parenting justru terpisah dari kurikulum pendidikan.

Negara tidak memandangnya sebagai hal urgent yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan. Alhasil, dalam sistem Kapitalisme, ini menjadi peluang bisnis bagi sebagian kalangan. Orang tua yang memahami pentingnya ilmu orang tua, mesti mencari sendiri ilmunya meski harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit demi mendapatkan ilmu via seminar, diskusi dll. Pun hanya segelintir orang tua yang bisa mengakses ilmunya. Mereka yang karena kondisi, lebih fokus pada ekonomi ilmu ini pun terlewat.

/ Pola Pendidikan dalam Islam /

Dalam Islam, sistem pendidikan melibatkan peran keluarga, masyarakat dan dukungan negara. Orang tua, khususnya ayah, diwajibkan untuk menjaga keluarganya agar selalu dalam ketaatan, sebagaimana dalam QS. At Tahrim ayat 6. Ayah wajib membimbing keluarganya dengan dasar keimanan dan ketakwaan.

Sedangkan masyarakat, wajib melakukan amar ma’ruf nahi mungkar kepada setiap anggota masyarakat. Sehingga penyimpangan sekecil apapun akan ada pihak yang mencegahnya dan meluruskannya kembali pada koridor ketaatan. Inilah peran  strategis masyarakat dalam menjaga generasi

Pihak yang tidak kalah penting untuk menjaga dan memastikan output sistem pendidikan adalah orang-orang yang siap melaksanakan peran dan tanggungjawab dalam masyarakat, adalah negara.

Negara punya kewajiban membuat keluarga sejahtera dan mampu mendidik agama mulai dari dasar. Islam memiliki tuntunan bagaimana menjadi orang tua yang baik tidak saja menjadikan anak siap mengarungi kehidupan dunia namun agar juga selamat di akhirat.

Tuntunan tersebut akan diintegrasikan dalam sistem pendidikan, mengingat setiap orang, laki-laki dan perempuan akan menjadi orang tua. Ini adalah bentuk tanggung jawab yang Islam bebankan kepada negara, karena Islam menyadari peran strategis generasi dalam membangun peradaban mulia berawal dari sosok ayah dan ibu yang baik.

Wallahua’lam bishshawab[]

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 7

Comment here