Opini

Pentingnya Mengajarkan Anak Mengenakan Jilbab dan Kerudung Sejak Dini

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Yulyanty Amir ( Komunitas LIWA)

Wacana-edukasi.com — Sebuah video media asing asal Jerman Deutsche Welle (DW), menayangkan mengenai anak-anak muslim yang masih kecil yang telah mengenakan jilbab dan kerudung. Awalnya video ini mewawancarai orang tua dari anak-anak yang telah mengenakan jilbab dan kerudung sejak dini.

Kemudian media ini meminta pendapat dari psikolog Rahajeng Ika, yang mengatakan, “Mereka menggunakan atau memakai sesuatu tapi belum paham betul konsekuensi dari pemakaiannya itu. Permasalahannya, apabila dia kemudian hari bergaul dengan teman-temannya boleh jadi dia mengalami kebingungan. Apakah dengan pakaian seperti itu dia punya batasan tertentu untuk bergaul?”

Adapun Nong Darol Mahmada, seorang feminis muslim di video yang sama menyatakan bahwa di masa pertumbuhan seharusnya anak-anak dibiarkan menjadi siapa pun dan menjadi apa pun. Jadi maksudnya ia tidak harus berbeda dengan anak-anak yang lain.

Pendapat di atas seolah benar jika berdasarkan analisis seorang yang berpaham sosialisme, liberalisme, dan feminisme. Namun, akan menjadi sangat berbahaya bagi umat muslim. Karena, menurut paham sosialisme agama adalah candu. Agama tidak boleh diikutsertakan dalam kehidupan sehari-sehari. Agama hanya merupakan ritual ibadah diranah pribadi. Tuhan tidak boleh mengatur kehidupan manusia. Sedangkan paham feminisme menuntut persamaan hak dengan laki-laki dalam segi apa pun.

Pendapat di atas jelas bertentangan dalam Islam. Karena Islam adalah agama yang sempurna. Islam dibangun di atas satu dasar, yaitu akidah. Akidah menjelaskan bahwa di balik alam semesta, manusia, dan kehidupan, terdapat Pencipta (Al-Khaliq). Islam meyakini bahwa Allah adalah sebagai pencipta segala sesuatu dan sekaligus sebagai pengatur (Al-Muddabir) kehidupan manusia.

Aturan-aturan dalam Islam sangat jelas dan sempurna. Salah satunya aturan mengenakan pakaian muslimah, berupa jilbab dan kerudung untuk menutup aurat. Di dalam Islam, perempuan adalah aurat dan sangat dimuliakan. Karenanya, orang tua yang taat akan aturan yang telah ditetapkan Allah, akan mengajarkan anaknya sejak dini agar terbiasa ketika kelak mereka dewasa (balig). Seperti kata pepatah “ala bisa karena biasa”. Orang tua pastinya akan memberi pemahaman terlebih dahulu mengenai aturan pakaian yang mereka kenakan, mengapa mereka mengenakan pakaian yang tertutup dan harus mengenakan kerudung.

Pakaian muslimah ini pun bertujuan untuk membedakan umat muslim dengan umat lainnya. Karena hanya di dalam Islam-lah yang mempunyai aturan mengenai pakaian.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu, dan istri-istri orang mukmin, Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (QS. Al-Ahzab 33: Ayat 59)

Orang tua sangat mengharapkan anak-anaknya menjadi anak yang sholih dan sholihah. Karenanya, sejak usia dini orang tua telah menanamkan aturan-aturan dalam Islam. Tidak hanya dari pakaian saja, orang tua juga mengajarkan aturan batasan pergaulan perempuan dan laki-laki. Hal-hal yang dilarang dan diperbolehkan agama. Adab-adab dalam Islam, muamalah, ekonomi, hingga politik Islam.

Orang tua yang takut kepada Allah tidak akan menjerumuskan anak-anak ke dalam jurang kesesatan. Karena keyakinan akan adanya hari akhirat atau hari pembalasan. Di samping itu, jelas bahwa anak merupakan tanggung jawab orang tua. Didikan orang tua terhadap anak-anaknya akan dihisab pada hari penghisaban.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
(QS. At-Tahrim 66: Ayat 6)

Sebagai umat Islam, sudah seharusnya semakin cerdas dalam menyaring konten video yang bertujuan merusak akidah. Penanaman akidah yang kuat kepada anak-anak mesti sejak dini. Umat Islam sudah seharusnya menyadari ada upaya dari pihak yang tidak suka kepada Islam. Mereka mengembuskan islamophobia untuk menyerang kaum muslim.

Sudah sepatutnya umat menyadari, dengan pengaturan berdasarkan Islam, umat akan terjaga dari pemikiran-pemikiran rusak. Umat juga akan terlindungi dari media yang memprovokasi dan menyebarkan Islamophobia ketengah umat.

Wallahua’lam bishowab.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 0

Comment here