Surat Pembaca

Negeriku Dilanda Banjir

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Eva Ummu Naira

Di awal tahun 2021 banyak sekali musibah melanda negeri ini, bencana longsor, gempa bumi, banjir, sampai jatuhnya pesawat Sriwijaya Air. Betapa lemah manusia ketika musibah itu datang.

Musibah banjir kerap kali datang di setiap masuk musim penghujan, ada rasa syukur dan cemas ketika turun hujan, yah bersyukur karena hujan adalah rahmat dari Allah, cemas karena sekarang hujan deras identik dengan banjir. Belum lama ini banjir besar melanda di pulau yang dulu terkenal dengan hutan-hutan hijau nya yaitu pulau Kalimantan, tepatnya di Kalimantan Selatan, miris sekali apa yang terjadi sampai bisa banjir separah dan seluas itu?

Apakah karena curah hujan yang tinggi yang menyebabkan banjir? Ataukah ada yang salah dalam tata kelola kota? Sejatinya seorang muslim yang di beri kelebihan berupa potensi akal menggunakan akalnya untuk berfikir, memikirkan dan merenungkan atas musibah yang melanda negri ini.

Menurut data dari aktivis lingkungan hidup terjadi kerusakan ekosistem akibat pembukaan lahan hutan untuk tambang dan perkebunan sawit yang dilakukan secara masif. Manajer kampanye Walhi Kalimantan Selatan, M. Jefri Raharja menyebutkan, banjir di Kalimantan Selatan sebagai bencana ekologi (Kompas.com, 21/1/2021). Teringat kawan yang tinggal di Kalimantan Selatan yang bercerita sekarang hutan dan pegunungan sudah tandus, karena banyaknya penambangan batubara dan pembukaan perkebunan sawit. Semua itu tidak lepas dari kepentingan para pengusaha yang akhirnya masyarakat sekitar menjadi korban.

Dalam Islam yang mengatur seluruh aturan hidup manusia, tentu mengatur juga tentang kelestarian alam dan pengelolaan sumber daya alamnya, sehingga bisa membawa rahmat dan berkah. Hutan dan tambang tak terbatas termasuk dalam kepemilikan umum yang tidak boleh dikuasai individu ataupun pengusaha.

Patutlah menjadi renungan akan ayat ini:
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia. Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar), Q.S.Ar-Ruum:41.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 1

Comment here