Opini

Maraknya Kriminalitas, Apa Solusinya?

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Ummu Azmi (Aktivis Muslimah)

wacana-edukasi.com, OPINI– Hidup tenang dan aman merupakan dambaan setiap individu. Namun, ada saja hal yang membuat perasaan tenang dan aman itu terganggu. Banyaknya kejahatan yang terjadi membuat resah masyarakat. Ternyata, kriminalitas yang terjadi pun seiring berjalannya waktu makin banyak dan makin sadis.

Melansir dari cnnindonesia.com (16/7/2023), Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyatakan ditemukannya potongan tubuh korban mutilasi di Sleman, mahasiswa berinisial R, di lima titik sejak penemuan pertama pada hari Rabu (12/7).

Kasus mutilasi lain terjadi di Kaliurang, Yogyakarta. Pelaku yang memutilasi seorang perempuan menjadi puluhan bagian telah ditangkap oleh polisi. Dalam beberapa bulan terakhir, kasus pembunuhan yang diikuti mutilasi ini merupakan setidaknya yang ketiga. (bbc.com, 23/3/2023)

Lalu, kasus yang terjadi di Desa Sumaja Makmur, Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, karena menusuk tetangganya hingga tewas, polisi menangkap seorang pria bernama Iin Wensi (43 tahun). (kumparan.com, 16/7/2023)

Mengutip dari antaranews.com, (11/7/2023), sepanjang Senin (10/7) kemarin, ada beragam peristiwa kriminalitas yang terjadi di DKI Jakarta, mulai dari pembunuhan di Jakarta Utara (Jakut) hingga petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) yang diperas oknum PNS kelurahan.

Dari berita yang disajikan diatas, menunjukkan bahwa kriminalitas yang terjadi saat ini makin banyak dan makin bengis. Bagaimana tidak, banyak sekali kasus pembunuhan yang diberitakan. Terlebih, korban dimutilasi oleh pelaku. Tak dapat dibayangkan, bagaimana bisa seseorang dengan tega memotong-motong bagian tubuh manusia yang telah ia bunuh. Mengerikan.

Banyaknya kasus kriminalitas yang terjadi sekarang ini membuat manusia bertanya-tanya, mengapa hal tersebut bisa terjadi?

*Sekularisme-Kapitalisme dalam Kehidupan*

Terasa sekali dampak dari sekularisme yang teraplikasi dalam kehidupan. Aturan agama menjadi dikesampingkan. Emosi dalam diri menguasai perbuatan. Manusia bertindak bebas dalam melakukan kejahatan.

Pemisahan agama dari kehidupan ini melahirkan keburukan. Individu seolah tak kenal agama yang berperan sebagai pedoman. Menjadikan individu yang liberal dan tak memiliki tujuan.

Sekularisme ini membuat individu menjadi lemah iman. Akhirnya, penyelesaian masalah pun tak sesuai dengan tuntunan. Cara sadis pun digunakan untuk menutupi kejahatan dan menghindari hukuman. Namun, tanpa berpikir azab yang akan Allah berikan.

Sekularisme ini pula menyebabkan individu tak banyak paham mengenai ajaran agama. Keimanan dan ketakwaan menjadi luntur sedikit demi sedikit. Emosi yang menguasai jiwa tak dapat dibendung. Tak lagi berpikir balasan di akhirat nanti atas apa yang telah diperbuat.

Selain itu, banyaknya kemiskinan yang ada sekarang ini merupakan implikasi dari penerapan kapitalisme. Banyak kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat, seperti biaya pendidikan, dan lain-lain. Akhirnya, untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan hidupnya sehari-hari, tak jarang ada yang sampai berbuat kejahatan.

Lalu, hal yang juga menjadi penyebab kehidupan sekarang ini terasa sarat akan kriminalitas adalah hukum yang sudah dikukuhkan ternyata tidak membuat jera para pelaku kejahatan. Bahkan, mereka bisa saja makin cakap dalam berbuat kejahatan karena bertemu dengan penjahat lainnya di penjara. Dan mungkin saja mereka akan berulah kembali setelah keluar dari penjara. Belum lagi, jika ada oknum yang menguntungkan pelaku.

Begitulah penerapan sanksi sekuler yang ternyata tidak dapat menurunkan angka kriminalitas. Dampaknya, masyarakat hidup dalam rasa tidak aman. Masyarakat akan selalu khawatir akan keselamatan dirinya dan keluarganya. Karena, pelaku kejahatan bisa berada di mana saja. Keamanan yang menjadi kebutuhan dasar manusia nyatanya tidak bisa dipenuhi oleh sistem hukum sekuler.

*Islam Memberikan Solusi*

Negara dalam Islam akan membina rakyat menjadi individu yang bertakwa. Negara akan menerapkan pendidikan yang berasaskan akidah Islam. Sehingga, akan menghasilkan individu yang berkepribadian Islam. Ketakwaan ini akan mencegah individu melakukan tindak kriminal.

Negara dalam Islam pun akan menyejahterakan rakyatnya dengan terpenuhinya kebutuhan dasar manusia, yaitu sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan. Dari pemenuhan kebutuhan dasar yang dilakukan oleh negara, hal ini akan mencegah adanya dorongan untuk melakukan tindak kriminalitas.

Hal tersebut merupakan solusi Islam dalam mencegah persoalan kriminalitas yang ada. Dan untuk mengatasinya, Islam memiliki sistem sanksi yang tegas dan adil yang diterapkan oleh negara. Dalam Islam, sanksi ini menjadi penebus dosa pelaku kriminalitas dan juga pencegah orang lain melakukan tindakan kriminalitas yang sama.

Dalam sistem Islam, penjara merupakan tempat untuk memberikan hukuman yang membuat jera dan juga tempat diberinya pembinaan kepribadian dengan memberikan pemahaman Islam. Hal ini membuat pelaku yang ada di dalam penjara terdorong untuk bertaubat secara sungguh-sungguh. Dan, mencegah pelaku melakukan kejahatan lagi.

Dengan menerapkan sistem Islam dalam seluruh aspek kehidupan, yang didalamnya terdapat sistem sanksi yang adil dan tegas, membuat persoalan kriminalitas dapat terselesaikan. Dan, penerapan ini pun akan mewujudkan rasa aman bagi seluruh rakyat. Wallahu ‘alam.

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 27

Comment here