Opini

Malapetaka Dunia Tanpa Khilafah

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Tyas Ummu Amira

Wacana-edukasi.com, Setelah runtuhnya Daulah Turky Ustmani, pada 3 Maret 1924M bertepatan dengan 27 Rajab 1342 H, seakan dunia kehilangan junnah dan perisai yang melindunginya. Ya, sistem pemerintahan bersumber dari Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Muhamad saw, lenyap dari muka bumi.

Perubahan besar bergejolak seantero jagad raya, budaya serta pemikiran barat pun masuk tanpa permisi melalui startegi licik dibungkus dalam kedok imperialis kaum kuffar. Umat Islam terombang-ambing dijadikan permainan dan persengkongkolan negara-negara penjajah, hingga hilangnya jati diri umat Islam.
Dengan ini malapetaka, kejahatan dan kerusakan umat Islam di dunia dimulai hingga sekarang kita meraskannya.

*Awal Mula Khilafah Runtuh*

Keruntuhan sistem kepemimpinan Islam ini ini disebabkan dua faktor penting yang melatarbelakanginya.Pertama faktor internal, ke dua faktor ekternal.
Faktor Internal, antara lain :

Pertama, kemunduran berfikir yang terjadi ditengah – tengah umat pada saat pilar penyangga yakni atas mahafim ( pemahaman) muqayis(tolak ukur) dan qanaat (tradisi) ini tidak terikat serta hilangnya kesadaran tinggi terhadap tiga hal tersebut.

Kedua, masuknya paham nasionalisme oleh Perancis, Inggris dan Amerika pada abad 18 – 19 ditengah – tengah umat Islam. Tumbuhnya paham ini membuat kesatuan dan ukuwah antar umat terpecah serta terjadi permusuhan hingga memunculkan fanatisme golongan yang bermula ditanah syam hingga ke berbagai negara. Alhasil dengan ini mereka berhasil menumbangkan khilafah ustmani yang dipengang oleh orang Turki.

Ketiga, Adanya konpirasi kesadaran politik umat menurun serta rusaknya mental para penguasa. Ditandai oleh penguasa Islam bersengkongkol dengan negara kafir untuk menghancurkan Daulah Khilafah Islamiya. Contoh konkritnya ialah dikutip dari kiblat net.Di antara langkah konspirasi imperialis terhadap Daulah Utsmaniyah adalah operasi yang dilancarkan Inggris pada tahun 1916 dengan menyulut api Revolusi Arab di Hijaz yang dipimpin Syarif Husain bin Ali melawan Daulah Utsmaniyah.

Ketika terjadi Perang Dunia I (1914-1918) Inggris dan Prancis membuat kesepakatan rahasia untuk menjegal Turki dan Arab. Mereka menandatangani Perjanjian Sykes-Picot (16 Mei 1916) untuk membagi kekayaan Daulah Utsmaniyah di Iraq dan Syam setelah Sekutu memenangkan Perang Dunia I. Inggris menguasai Iraq, Yordania, dan Palestina, sementara Prancis mengusai Suriah dan Lebanon.

Setelah itu dilanjutkan dengan Deklarasi Balfour (2 November 1917). Dalam deklarasi ini imperialis Inggris menghadiahkan Palestina kepada sekutunya, Zionis, untuk dijadikan tempat berdirinya Negara Israel bagi Yahudi di seluruh dunia.(23/8/2020)

Tidak selesai sampai situ saja, gerakan Turki Mudah yang diusung oleh Mustafa Kemal ini membuat pengadopsian perundang-undangan Barat ke dalam perundang-undangan Khilafah. Alhasil dengan berbagai tipu daya yang diluncurkan, setelah Gerakan Turki Muda memperoleh kekuasaan dan Mustafah Kemal membatalkan khilafah, dan teryata sejarah mencatat bahwa dia menjalankan agenda Inggris untuk membasmikan Khilafah Islamiyah dari muka bumi.

Faktor Eksternal juga memberi sumbangsih terhadap runtuhnya daulah Islamiyah.

Pertama, melakukan perang pemikiran dan peradaban. Langkah yang diambil adalah menanamkan ikatan – ikatan ashabiyyah ( kelompok) seperti, nasionalisme,mazahbisme, sukuisme, patriotisme, dan lain sebagainya. Hingga akhirnya umat Islam tersekat-sekat oleh simpul nasionalisme serta masuknya paham sekulerlisme. Alhasil mengaburkan pemikiran umat sebab diserang melalui paham – paham barat yang merusak tatanan daulah khilafah.

Kedua, melancarkan serangan militer, dan mengadakan perjanjian.Pada tahun 1914-1918 pecah Perang Dunia I, ada kesempatan bagi bangsa-bangsa Arab untuk memisahkan diri dari Khilafah Utsmaniah. Mereka ingin mendirikan “Khilafah Arabiyah” sebagai tandingannya. Kesempatan ini tidak disia-siakan Inggris untuk menghancurkan kekuatan Islam. Eropa mengerti betul bahwa perpecahan antara Arab dan Turki mengakibatkan kekuatan Islam lemah. Jika kekuatan Islam melemah, Eropa menjadi kuat. Mereka sudah lama menunggu pertarungan antarumat Islam tersebut. Akibat dari pertarungan kedua bangsa itu, jelas kekuatan Islam menjadi lemah. Ini sekaligus merupakan jalan pintas meunuju kehancurannya. (Dr. Muhammad Imarah, Al-Jam’iyah al-Islâmiyyah wa al-Fikrah al-Qawmiyyah, Dar asyu-Syuruq, 1414-1994, hlm. 53, 54).

Kemudian di kutip dari laman media umat, bahwa Selain menciptakan konflik, Barat juga membuat sejumlah perjanjian yang mampu membuat wilayah Khilafah Utsmani dengan mudah diobrak-abrik oleh musuh, seperti Perjanjian Karlowitz 1699, Perjanjian Passarowitz 1718, Perjanjian Belgrade 1739, Perjanjian Kucuk Kaynarca 1774, dll. Semuanya dimaksudkan untuk mengerat habis wilayah Khilafah Utsmani. Rusia mengerat wilayah Khilafah di utara sampai perbatasan dengan Laut Hitam. Prancis menjajah Mesir pada 1698, Aljazair pada 1830, Tunisia pada 1881 dan Moroko pada 1912. Inggris mengambil wilayah India, Cina barat, Sudan, dan akhirnya merebut Mesir dari Prancis. Kaum Muslim seperti hidangan yang direbutkan dan Barat mulai melakukan ekspansi militer dengan 3G (gold-gospel-glory), lalu menjajah negeri-negeri Muslim.

Pada akhirnya dunia dirundung pilu tanpa berkesudahan, mulai dari perpecahaan antara kaum muslim, kesenjangan sosial, konflik suni dan siah, bak umat kehilangan pemimpin sejati terhinakan dimana – mana. Mulai dari negeri Palestina wilayahnya di caplok oleh zionis Israel laknatullah berserta sekutunya. Mejalar hingga pelosok negeri, umat muslim mayoritas akan tetapi ditindas oleh kaum minoritas, pemikiran serta aturanya berkiblat pada barat hingga terjadi konflik dalam negeri salah satunya revolusi Suriah yang dimotori oleh Amerika.

Tidak hanya itu saja, berbagai peristiwa mengerikan mengancam negeri kaum muslim sedunia, negara kafir menjajah serta menjarah kekayaan alamnya sampai menumpahkan darah serta menghilangkan nyawa tak berdosa. Dilain sisi, syariah Islam terbengkalai karena paham sekuler berhasil masuk di jantung sanubari umat Islam, mengakar kuat dalam jasadnya dengan ini semakin mengalami kemunduruan serta kejahiliyahan semakin nyata. Umat Islam jauh dari agamanya hingga pobhia akan ajaranya, sebab fragming negatif berhasil membuat Islam sebagai agama teroris dan sebagainya. Alhasil akhirnya dakwah Islam tak lagi diemban oleh negara, sehingga banyak umat dan generasi yang kehilangan jatibdirinya sebagaibmuslim serta tak mengerti akan ajaran Islam sesunggunya, sampai-sampai sekarang Khilafah yang notabene ajaran Islam telah menjadi momok menyeramkan.

Janji Allah Pasti
Dikegudaan yang menyelimuti umat, kabar gembira datang dari Rasulullah saw dalam hadistnya Rasulullah ﷺ bersabda:

«تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ  فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ»

“Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia tetap ada. Lalu  Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan yang zhalim; ia juga ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya.  Kemudian akan ada kekuasaan diktator yang menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada.  Selanjutnya  akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian.” (HR. Ahmad dalam Musnad-nya (no. 18430), Abu Dawud al-Thayalisi dalam Musnad-nya (no. 439); Al-Bazzar dalam Sunan-nya (no. 2796)

Dengan hadist tersebut seakan membawa angin segar, serta keyakinan yang kuat bahwa penderitaan umat ini akan berakhir, dengan didakwahkanya syariah dan khilafah ke penjuru negeri. Meskipun pertetangan serta jegalan datang dari para penguasa, dakwah ini akan tetap berlanjut sampai benar-benar khilafah akan tegak kembali di bumi ini.

Wallahu’alam bishowab

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 25

Comment here