Bahasa dan SastraPuisi

Kukira Itu Bahagia

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh Dita Resti

Aku ingin bahagia
Kucari definisinya di setiap kitab terbaca
Katanya rupa, harta dan tahta adalah kuncinya
Kuhabiskan sisa usia untuk mencarinya

Kutempel bedak, gincu dan wewangian melati
Wajah rupawan bagai bidadari
Kulit putih, hidung mancung, langsing tinggi
Kudapat semua perhatian lelaki
Tapi … tak pernah puas rasa di hati

Kucari harta di semua rimba
Siang malam bekerja keras bagai kuda
Akhirnya rumah elite dan kendaraan serba ada
Tapi … mengapa masih terasa kurang saja?

Kujilat semua wajah konglomerat
Tak peduli bagaimana pandangan syariat
Agar jabatan itu tetap tergenggam erat
Tapi … teman menjauh, lawan mendekat

Aduhai, inikah bahagia itu?
Di awal tampak nyata padahal semu
Semakin dikejar semakin jauh
Kukira itu puncak ternyata tetap di bawah

Kulupakan ayat-ayat cinta dari penguasa dunia
Bahwa harta dan jiwa telah dibeli
Dengan gambaran indahnya surga
Untuk mengabdikan diri pada aturan ilahi

Menafsirkan bahagia dengan lemahnya akal manusia
Lupa kalau hidup bukan milik manusia
Hanya seperti bergulirnya fajar atau senja
Dan semua hanya akan berakhir pada kematian saja

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 27

Comment here