Surat Pembaca

Kenakalan Remaja, Islam Solusinya

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Kasus penganiayaan anak pejabat pajak Mario Dandy Satriyo, terhadap putra petinggi GP Ansor Jonathan Latumahina, David, memasuki babak baru. Penganiayaan secara brutal oleh Mario ini terjadi di sebuah perumahan di Pesanggarahan (CNN Indonesia, 20/2/2023). Semenjak ulah Mario Dandy terungkap dan menjadi pembahasan publik, sederet fakta terkuak baik terkait tindak kekerasan tersebut hingga keterlibatan dan dampak terhadap sekelilingnya.

Perselisihan antar remaja bisa menimbulkan suatu masalah yang sangat serius, karena di masa remaja ini mereka akan mengedepankan emosi. Tanpa memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya. Perkelahian antar remaja sering terjadi karena masalah sepele, dan yang sering terjadi biasanya masalah perempuan. Mereka tidak berfikir keluarganya atau dirinya ketika mereka berkelahi, karena mereka hanya memikirkan bagaimana caranya mereka bisa menang tanpa memikirkan resiko yang akan terjadi kedepannya.

Dalam Islam permasalahan kenakalan remaja bisa terjadi karena beberapa faktor. Satu, rendahnya tingkat kesejahteraan di tengah-tengah masyarakat. Dua, hilangnya pemahaman Islam dalam benak kaum Muslim khususnya remaja. Tiga, tidak adanya kontrol masyarakat. Dan ke empat, hilangnya peran negara dalam melindungi generasi dari kerusakan. Maka dari itu dalam Islam, negara bertanggung jawab dalam mensejahterakan rakyatnya. Negara tentu harus memenuhi kebutuhan setiap masing masing individu termasuk remaja, terpenuhinya sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan.

Peran ibu juga sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak-anaknya di rumah. Agar seorang ibu bisa berkonsentrasi dalam menjalankan peran utamanya sebagai pendidik pertama dan utama bagi anak-anaknya maka negara wajib memberikan kemudahan kepada kepala keluarga (laki-laki) dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan juga keluarganya. Negara harus membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi para kepala keluarga.

Negara akan membuat sistem pendidikan yang berasaskan akidah Islam. Pemahaman Islam akan dipelajari secara menyeluruh dan ilmu-ilmu yang lainnya. Sehingga, lahirlah generasi yang tidak hanya menguasai sains dan teknologi, namun juga memiliki kepribadian Islam. Negara pun akan menutup semua celah yang bisa merusak generasi seperti situs-situs kekerasan, pornografi, dan situs-situs lainnya yang merusak. Negara juga akan menerapkan sanksi yang tegas dan mampu memberikan efek jera kepada siapapun yang melakukan tindakan kejahatan.

Inilah cara Islam dalam mencegah dan mengatasi tindak kejahatan di tengah-tengah masyarakat termasuk kejahatan yang dilakukan oleh para remaja. Sudah seharusnya negeri ini meninggalkan sistem kapitalisme dengan segala idenya yang rusak dan beralih kepada sistem Islam. Sejarah telah membuktikan bahwa penerapan sistem Islam yang kaffah dalam bingkai khilafah mampu menciptakan keamanan dan kesejahteraan di tengah-tengah masyarakat.

Nuriyati, Bogor

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 40

Comment here