Surat Pembaca

Jebakan Manis Buy Now Pay Latter

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Aplikasi belanja online kini sedang populer istilah ‘Buy Now Pay Later’ (BNPL) yang memudahkan konsumen mendapatkan barang dengan instan tanpa mempunyai uang terlebih dahulu, Para remaja yang belum berpenghasilan pun bisa mendapatkan barang favoritnya karena syarat BNPL ini sangat mudah, hanya membutuhkan identitas dan persetujuan dari calon pengguna saja. Untuk itu tidak sedikit masyarakat tergiur dengan BNPL ini.

Namun dibalik semua kemudahan tersebut ada resiko bahaya yang menghantui jika terjadi gagal bayar, lama kelamaan hutang semakin membengkak sehingga lilitan jeratan hutang pun tidak dapat terhindarkan. Survey nasional Indonesia oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia 2022 mencapai 49,68%, angka tersebut menunjukkan rendahnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap penggunaan produk keuangan dan pengelolaan keuangan. Pemerintah mengambil langkah melalui program Strategi Nasional Literasi Keuangan (SNLK) 2021-2025 diproyeksikan dapat meningkatkan kecakapan keuangan, sikap dan perilaku keuangan yang bijak (detik.com, 9/12/2022).

BNPL ibarat magnet yang dapat menarik kuat para remaja muslim yang berpola pikir kapitalisme, terlebih di zaman sekarang. Sistem kapitalisme dan sekuler telah berhasil menguasai pemikiran pemuda muslim dengan menyuguhkan tontonan dan gaya hidup ala barat. Sehingga mereka yang bermental lembek menjadi hedonisme dan konsumtif, mereka di giring untuk mudah mendapatkan apa yang diinginkan, sekali pun bukan kebutuhan tanpa memperhatikan standar halal dan haram. Bahkan ketika keinginan tidak terpenuhi tidak jarang mereka menjadi stres karena faktanya sistem ini adalah sistem yang rusak dan merusak.

Untuk itu apapun langkah yang dilakukan pemerintah selama masih sistem sekuler yang diberlakukan di negeri ini, tidaklah berpengaruh banyak kecuali kembali kepada Islam. Karena di dalam Islam mengatur tentang pengelolaan keuangan. Hal tersebut tercantum dalam Al Qur’an yang artinya “Dan hamba hamba Allah yang beriman adalah orang orang yang apabila mereka membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan dan tidak pula kiki dan adalah (perbelanjaan mereka) di tengah tengah-tengah yang demikian” (QS.Al-Furqon : 67).

Selain itu Islam juga mengatur kehidupan lainnya seperti ekonomi sosial politik dan ketatanegaraan. Kegemilangannya telah terbukti lebih dari 13 abad, yang menjadikan masyarakatnya sejahtera dan tidak mudah tergiur oleh iming-iming kesejahteraan yang menipu. Karena mereka faham, segala apapun akan dimintai pertanggung jawaban kelak di hadapan Sang Pencipta (Al-Khalik).

Penulis
Reni Nuraeni
Dramaga- Bogor

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 25

Comment here