Surat Pembaca

Islam Solusi Tuntas Kemiskinan

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Berawal dari status whatsApp salah satu kontakan di Handphone penulis, salah satu nama memosting selembar foto yang ternyata sedang mencalonkan diri menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Ia menulis di status itu, “Hanya dengan berpendidikan tinggi, kemiskinan akan terselesaikan.”

Penulis pun terdorong membalas statusnya tersebut. Penulis katakan, “Kurang yakin, apakah benar hanya dengan memiliki pendidikan tinggi, kemiskinan bisa terselesaikan?” Lalu dia menanggapi dengan pernyataan, setidaknya dengan berpendidikan tinggi bisa menurunkan kemiskinan. “Berpikiran positif saja,” katanya.

Lalu, benarkan sebagaimana pernyataan si calon legislatif tadi, bahwa kemiskinan bisa dituntaskan dengan sekolah tinggi-tinggi?

Penulis sangat menyangsikan. Sebab ada banyak orang berpendidikan tinggi tidak punya pekerjaan, bahkan ada di antara mereka yang menjadi tukang becak, hingga kuli bangunan. Di samping itu, buruh terus di-PHK, negara tidak membutuhkan lapangan pekerjaan yang layak bagi seluruh warga. Jadi mustahil jika berpedoman pada pendidikan sebagai satu-satunya cara mengentaskan kemiskinan, jika sistem tidak diubah dari akar.

Sistem yang kita bicarakan adalah sistem sekuler kapitalisme. Karena sistem ekonomi kita hari ini berkiblat pada sekularisme dan kapitalisme, maka SDA yang melimpah tak bisa kita nikmati. Negara hanya memikirkan kemanfaatan bagi pejabat yang kaya, sementara mengabaikan sepenuhnya hak-hak warga untuk mendapatkan pekerjaan yang layak demi memenuhi kebutuhan keluarganya.

Begitu banyak program-program mengentaskan kemiskinan dilakuan, tetapi nyatanya hanyalah mimpi. Gara-gara paham ekonomi ala sekulerarisme dan kapitalisme hasil bumi malah diliberasi asing dan swasta.

Tentunya hal ini sangat bertentangan dengan Islam. Islam memerintahkan penguasa sepenuhnya menjadi pengayom masyarakat dan memenuhi hak-hak rakyatnya dengan baik. Negara wajib memelihara rakyatnya, termasuk mengentaskan kemiskinan. Salah satu hal, yang dilakukan negara adalah dengan melarang privatisasi sektor SDA. Sebagaimana Rasulullah pernah bersabda, “Kaum muslimin berserikat dalam tiga hal yaitu api, padang rumput, dan air.” (HR.Dawud dan Ahmad).

Sejarah Islam mencatat dalam kepemimpinan Umar bin Abdul Azis, rakyat sejahtera tanpa ada yang terjerat kemiskinan. Pada saat itu, tidak ada satu orang pun masyarakat yang sengsara, malah sebaliknya kas Baitul Mal melimpah, petugas zakat kesulitan menemukan orang miskin.

Jelas, hanya ekonomi berbasis Islam solusi satu-satu cara mengentaskan kemiskinan. Bukan berpatokan pada pendidikan ala sekuler kapitalisme. Karena percuma rakyat pintar-pintar, jika negara malah membiarkan SDA-nya dirampok asing.

Oleh. Eva Ariska Mansur (Anggota Ngaji Diksi Aceh)

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 16

Comment here