wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA-– Menyedihkan. Dalam sebulan terakhir, mengutip dari tribunsumsel.com (17/7), ada tiga warga Lubuklinggau ditemukan gantung diri. Dimana Dua peristiwa ini terjadi di Kota Lubuklinggau dan satu peristiwa terjadi di Provinsi Jambi dan berstatus mahasiswi. Kapolres Lubuklinggau, AKBP Boby Kusumawarhana mengatakan dengan adanya fenomena ini, ia akan menurunkan anggotanya untuk menyampaikan imbauan kepada masyarakat. Menurutnya, sanak saudara harus saling mengingatkan jika ada frustasi karena masalah ekonomi.
Kasus bunuh diri ini sebenarnya masih dalam tahap investigasi pihak kepolisian. Apakah berasal dari masalah ekonomi, atau karena maraknya pinjaman online di negeri ini. PJ Walikota Lubuklinggau, Trisko Defriansya menyampaikan, untuk masalah bunuh diri ini ke depan akan menggalakkan lagi kegiatan di masing-masing kecamatan hingga kelurahan. Kegiatan ini berupa safari jum’at ke tokoh-tokoh masyarakat untuk memberikan pemahaman keagamaan.
Pada dasarnya, agama adalah benteng penting membentuk pribadi manusia. Keimanan adalah akar yang harus dikokohkan setiap individu. Tanpa iman, manusia akan bebas berbuat sesuai kehendaknya masing-masing. Tidak ada filter dalam membentuk kepribadian baik dalam diri individu.
Hanya saja, persoalan selanjutnya terletak pada upaya pengurusan negara menjaga kesehatan mental masyarakatnya. Ekonomi misalnya, menjadi faktor utama penyebab kasus bunuh diri. Mengutip dari national Institute of health (NIH), sekitar 75% kasus bunuh diri terjadi di negara berpendapatan rendah dan menengah (LMIC) yang tingkat kemiskinannya tinggi.
Negara yang menganut sistem ekonomi kapitalisme, menimbulkan adanya ketimpangan yang begitu nyata. Para kapital makin kaya, rakyat dibuat sengsara. Mereka harus berjuang menyelamatkan kehidupannya sendiri-sendiri. Selebihnya, kebutuhan pokok serba mahal dan sulit mendapatkan penghasilan.
Nihilnya peran negara dalam melindungi kesehatan mental terbukti dengan diterapkannya sistem kapitalisme sekuler. Negara sekadar regulator antara kapitalis asing dengan kebijakan penguasa.
Sungguh, pemicu utama krisis ekonomi yang menyebabkan adanya krisis mental harus segera diakhiri. Dengan menerapkan sistem Islam secara kafah (Khilafah) sebagai institusi penting bagi umat manusia. Dengan penegakkan Khilafah, sistem kebijakan negara akan sejalan dengan Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Di dalam Islam, haram hukumnya penguasaan sumber daya alam di tangan kapitalis asing. Sumber daya alam adalah harta milik umum yang wajib dikelola dengan baik oleh negara. Hasil sumber daya alam ini nantinya diperuntukkan untuk rakyat, melalui peningkatan kesejahteraan ekonomi. Contoh bentuknya adalah pemenuhan kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, papan. Kebutuhan lain seperti kesehatan, keamanan, dan pendidikan juga akan dijamin oleh negara.
Kesejahteraan masyarakat dengan mekanisme sistem ekonomi Islam tidak akan membuat beban rakyat semakin berat. Kesehatan mental rakyat akan terus terjaga, sejalan dengan ketenangan hidup yang didapatkan dalam sistem Islam.
Ismawati
Banyuasin, Sumatera Selatan
Views: 3
Comment here