Surat Pembaca

Generasi Miris

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Kembali kita dikejutkan dengan perilaku perundungan (bullying) yang menimpa korban MHD (9 Tahun). MHD merupakan seorang murid SD di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Korban meninggal diduga akibat mengalami pengeroyokan oleh kakak kelasnya (bandung.kompas.com, 20/5/2023).

Awalnya korban tidak mau berterus terang kepada keluarganya. Tetapi setelah didesak oleh dokter, akhirnya korban mengakui bahwa dirinya dikeroyok kakak kelas. Bahkan korban sempat menyebut salah satu nama pelaku di detik-detik kematiannya (tangerang.tribunnews.com, 21/5/2023).

Tentu kita patut bertanya. Mengapa bocah polos begitu tega berbuat sadis kepada temannya? Tak munculkah rasa sayang pada saat melihat temannya mengalami perundungan? Entah apa yang ada di benak anak-anak tersebut melihat peristiwa itu.

Tak jarang perilaku anak-anak berlaku sadis karena mencontoh perilaku dalam keluarganya. Pola asuh orang tua yang mendidik anak dengan kekerasan turut berperan membentuk perilaku anak. Anak tidak dibekali dengan keimanan yang kuat dan memahamkan perilaku yang baik dan benar sejak dini. Terkadang Orang tua mentolerir perilaku buruk anak melakukan bullying hanya karena usianya masih anak-anak.

Selain kesalahan pola asuh, kurikulum pendidikan yang menjauhkan agama dari kehidupan turut berperan membuat anak melakukan bullying. Aqidah Islam tidak menjadi penentu baik buruk perilaku seseorang. Materi menjadi ukuran kebahagiaan. Tidak jarang, pihak yang lemah bisa ditekan karena tidak memiliki posisi tawar lebih.

Media yang menjadi tontonan anak juga akhirnya menjadi tuntunan. Anak yang belum bisa membedakan baik dan buruk, tanpa filter mencontoh tontonan kekerasan. Media berbau kekerasan dengan mudah bisa diakses anak. Terbukti dengan masih longgarnya peran negara mengawasi tontonan kekerasan tersebut.

Tentu kita berharap kasus perundungan pada anak segera berakhir. Selama tatanan kehidupan sekuler masih dipegang erat, maka selama itulah kasus perundungan akan terjadi. Saatnya kita kembali mengambil aturan dari Sang Ilahi. Demi menjaga kelangsungan generasi.

Putri Ira

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 8

Comment here