Bahasa dan SastraPuisi

Gelisah di Puncak Nestapa

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh: Nur Rahmawati, S.H.

Gelisah ini terpatri di puncak nestapa
Mendendang tarian yang tak pernah usai
Sakit hati, jiwa, dan raga karena salah memuja
Pengecut yang bermain di ketiak penguasa
Terlabeli diri pecundang yang bercerai berai

Gelisahku di puncak nestapa
Memandang saudara seakidah membenci ulama
Bukankah mereka pewaris nabi mulia
Dengan ridhonya, syafaat dihadiahkan kepada kita

Gelisahku di puncak nestapa
Meratap nasib umat di negeri ini
Banyak, namun bagai buih tak berharga
Dijadikan mainan para elit berhati mati

Gelisahku di puncak nestapa
Kan kusudahi dengan revolusi sistem pembawa berkah
Penjamin perubahan hakiki
Tuk kebangkitan padamu negeri

Sampit, 16 November 2020

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Views: 9

Comment here