Surat Pembaca

Fenomena Stunting Masih Berkutat di dalam Negeri

blank
Bagikan di media sosialmu

wacana-edukasi.com, SURAT PEMBACA– Dilansir dari Elshinta.com, Di Rumah Dinas Jabatan Bupati Bandung, balita di Kabupaten Bandung Jawa Barat mendapatkan paket nutrisi Indomaret X Bebelac. Dalam kegiatan peduli berbagi tersebut yang bertepatan dengan Maulid Nabi saw. Bapak Bupati Bandung mengucapkan terima kasih kepada pihak Indomaret yang telah peduli. Dan ia berharap kepada Indomaret bisa membantu dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Bandung dalam program pengurangan angka stunting. Mengingat Presiden pada tahun 2024 mendatang, mentargetkan capaian penurunan stunting 14 persen. Dan Kabupaten Bandung saat ini menginjak 25 persen. (Jum’at, 29/09/2023)

Hingga saat ini Indonesia masih berkutat dengan fenomena stunting, mengapa? Sungguh miris, negara dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang begitu melimpah namun tidakk mampu memenuhi kebutuhan pangan rakyatnya dengan baik. Ini menunjukkan ada salah tata kelola ekonomi yang ditopang oleh sistem perpolitikannya. Sebagaimana hari ini Indonesia merujuk pada sistem ekonomi Kapitalisme dan sistem politik Demokrasi dalam mengatur negerinya. Sistem inilah yang menciptakan kemiskinan dan kesenjangan di tengah-tengah masyarakat yang akhirnya berpengaruh besar pada berkurangnya ketersediaan gizi dan perlindungan sosial pada anak.

Pasalnya, dalam ekonomi Kapitalisme dengan pasar bebasnya melegalisasi berlakunya hukum rimba dalam kehidupan. Yang kuat akan semakin kaya, yang lemah semakin terpinggirkan. Sebagaimana fakta saat ini negara bahkan abai dengan tanggung jawabnya sebagai pelindung dan penjamin rakyat. Kapitalisme membuat negara yang kay akan SDA menjualnya ke swasta atau asing dan aseng. Dan memiskinkan rakyatnya sendiri. Kondisi ini jelas mengakibatkan kemiskinan terus terjadi.

Karenya, mustahil stunting bisa teratasi selama negara masih menerapkan Kapitalisme. Ditambah lagi dengan bekerjasama dengan swasta dan asing dalam mengatasi stunting. Hanya menegaskan bahwa pmerintah berlepas tangan dari tanggung jawabnya menyejahterakan rakyat. Bahkan kerjasama yang dilakukan dengan asing hanya akan menjadi pintu masuk program-program asing yang bisa mengekploitasi potensi generasi dan mengarahkan Sumber Daya Manusia (SDM) sesuai kepentingan asing.

Kondisi yang berbeda akan kita temukan dalam sistem Islam yang diterapkan dalam negara Islam yakni Khilafah Islamiyah. Khilafah secara alami akan menjamin kesejahteraan kepada rakyatnya hingga mampu mencegah stunting pada balita. Ini adalah bentuk perhatian Khilafah pada kualitas generasi karena generasilah yang akan membangun peradaban masa yang akan datang. Kesejahteraan yang ada diwujudkan Khilafah adalah terpenuhinya kebutuhan sandang pangan, sandang, papan, kesehatan, pendidikan dan keamanan rakyatnya. Sebab, Islam telah menggariskan kepala negara yakni Khalifah sebagai penanggung jawab atas urusan rakyatnya melalui penerapan aturan Islam Kaaffah.

Beberapa bentuk kebijakan dalam Khilafah yang menjamin kesejahteraan setiap rakyat individu per individu, antara lain: Pertama, setiap muslim laki-laki khususnya kepala rumah tangga memiliki tanggung jawab untuk bekerja, yakni memberikan nafkah baginya dan keluarga yang menjadi tanggung jawabnya. Hal ini didukung dengan adanya lapangan pekerjaan memadai yang disediakan oleh negara.

Kedua, Islam mengatur ketika masih ada kemiskinan. Islam mewajibkan negara untuk menyantuni orang miskin dan juga mendorong kaum muslim yang kaya untuk menolong mereka dalam mengentaskan kemiskinan. Adapula kewajiban zakat yanh diperintahkan bagi orang kaya yang salah satu peruntukkannya adalah untuk fakir dan miskin.

Ketiga, melalui sistem ekonomi Islam, Khilafah mengelola kekayaan alam yang berlimpah yang ditetapkan Allah SWT sebagai kepemilikan umum yang dimiliki oleh seluruh rakyat. Seperti barang tambang, hutan, sungai, laut dan hasil alam lainnya. Hasil pengelolaannya akan dikembalikan sepenuhnya kepada rakyat untuk kesejahteraan rakyat. Diantaranya untuk layanan pendidikan, kesehatan dan keamanan. Semua bisa mengaksesnya dengan secara cuma-cuma atau tanpa biaya.

Negara tidak boleh menyerahkan pengurusan kesejahteraan rakyat pada pihak swasta apalagi asing. Karena hal ini beresiko memunculkan intervensi dari pihak swasta yang bermindset bisnis dan keuntungan. Dukungan siatem kesehatan dan sistem lainnya negara Khilafah mampu memberantas stunting dengan tuntas bahkan mampu mencegah terjadinya stunting pada keluarga yang beresiko stunting. Dengan demikian, Khilafah akan mampu mewujudkan generasi yang berkualitas yang bebas dari stunting yang siap mewujudkan peradaban yang mulia.

WalLaahu a’lam Bish Showwab

Nia Umma Zhafran
(IRT)

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 5

Comment here