Surat Pembaca

Cara Islam Wujudkan Kemandirian Pangan

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com — Di penghujung tahun, harga bahan baku pangan mengalami kenaikan. Seperti naiknya harga bahan baku kedelai impor, sehingga para produsen melakukan libur produksi.

Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Pusat Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta Handoko Mulyo mengatakan ketiadaan tahu dan tempe di pasaran merupakan imbas dari bentuk protes terhadap kenaikan harga kedelai dari Rp 7.200 menjadi Rp 9.200 perkilogram. “Terhitung mulai 1 hingga 3 januari 2021, kita stop produksi. Ada sekitar 5.000 pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang memproduksi tahu dan tempe sepakat untuk mogok produksi” katanya (Merdeka.com 4/1/2021)

Naiknya harga bahan baku disebabkan karena maraknya impor pangan. Pemerintah melakukan perjanjian kerjasama perdagangan dengan negara lain atas asas perdagangan bebas. Sehingga hal ini menyebabkan rakyat harus memenuhi dan membeli kebutuhannya dengan harga mahal.

Selain itu, kebijakan pemerintah saat ini justru makin menyulitkan dan mematikan sektor pertanian. Subsidi seperti modal dan fasilitas dalam sektor pertanian yang seharusnya dibutuhkan oleh rakyat justru dipersulit. Pemerintah seharusnya bertanggung jawab penuh dalam mengurusi kebutuhan rakyatnya. Namun, saat ini pemerintah hanya sebagai regulator dan fasilitator bagi pemilik modal.

Kebutuhan pangan, sandang, dan papan adalah tanggung jawab negara. Negara selayaknya memberikan jaminan dan kesejahteraan bagi rakyatnya. Apalagi dalam krisis ekonomi saat ini, pemerintah seharusnya mampu mengatur perekonomian dengan baik terutama dalam hal pangan yang menjadi kebutuhan pokok rakyatnya.

Dalam kondisi saat ini pemerintah dapat memaksimalkan lahan pertanian dan menghentikan alih fungsi lahan kepada asing. Selain itu, pemerintah harus mensupport subsidi yang dibutuhkan seperti modal dan fasilitas teknologi yang memadai.

Kegiatan impor pangan harus dilakukan sepenuhnya oleh negara tanpa campur tangan negara lain. Hal ini hanya bisa terealisasikan dalam sebuah negara yang menggunakan sistem Islam.

Dimana Islam dijadikan satu-satunya standar dalam mengatur kehidupan manusia. Islam mampu memberikan jaminan dan kesejahteraan sandang, pangan, dan papan dalam memenuhi kebutuhan rakyatnya. Karena pada hakikatnya seorang pemimpin yang telah mengabdikan dirinya untuk negara dan rakyat mampu memberikan kesejahteraan untuk semuanya. Begitulah gambaran dalam sistem Islam dalam mewujudkan kesejahteraan bagi rakyatnya.

Novriyani, M.Pd. (Praktisi Pendidikan)-

Metro Lampung 

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 5

Comments (1)

  1. blank

    Dalam sistem sekuler pengelolaan pangan hanya menguntungkan pengusaha dan merugikan rakyat

Comment here