Opini

Ali bin Abi Thalib ra. Cerminkan Pemuda Berkualitas

blank
Bagikan di media sosialmu

Oleh : Putri Dwi Kasih Anggraini

wacana-edukasi.com– Aksi yang telah digelar oleh mahasiswa tepatnya pada hari Senin, 11 April 2022, mengundang banyak respon positif. Bahkan aksi tersebut menjadi sorotan media-media Negara lain seperti Arab News dari Arab Saudi, Toronto Star dari Kanada, termasuk media Free Malaysia Today dari Malaysia (Liputan6.com, 11/04/2022). Tuntutan utama dalam aksi mahasiswa tersebut yakni menolak perpanjangan masa jabatan presiden dan penundaan pemilu 2024. Apresiasi atas sikap kepedulian mahasiswa yang masih melekat pada diri mereka ditengah suburnya individualisme.

Mengemban tugas sebagai agen perubahan memanglah tidak mudah apalagi dalam sistem pendidikan kini mampu membekap mulut mahasiswa. Wajarlah jika kebanyakan mahasiswa update melihat dan mendengar jeritan fakta namun lebih memilih diam dan membisu. Belum lagi sikap kekanakan para penguasa yang suka main tangkap dengan sandaran undang-undang rumusan karet salah satunya UU ITE atas individu yang kritis.

Beberapa pihak turut menanggapi atas aksi tersebut. Salah satu tanggapan yang menarik datang dari Ketua Setara Institute, Hendardi. Dalam siaran persnya, beliau menilai ada upaya pembusukan terhadap aksi tersebut dengan mengalihkan isu menjadi kekerasan. Pembusukan tersebut berupa penghembusan isu bahwa gerakan tersebut disusupi kepentingan politik tertentu, disusupi kelompok-kelompok yang hendak melakukan tindak kekerasan, ataupun narasi-narasi yang mengarahkan bahwa tidak lagi murni gerakan mahasiswa. Pemerintah harusnya memberikan perhatian terhadap substansi yang disuarakan dalam gerakan mahasiswa tersebut. Meskipun Hendardi juga tetap mengutuk aksi kekerasan yang terjadi (nasional.tempo.co,12/04/2022)

Inilah realita kehidupan yang dilingkupi oleh sistem serta rezim yang zalim telah menoreh banyak derita bagi rakyat. Mulai dari masalah penjajahan, kesehatan, pangan, ekonomi, suara rakyat diabaikan hingga sampai pada maraknya penistaan agama. Semua itu hanya merupakan hasil dari sistem hidup yang diterapkan saat ini yakni kapitalisme demokrasi. Maka pentingnya memberi solusi yang tidak sekedar tuntutan jangka pendek, tidak juga solusi yang parsial.

Mahasiswa sebagai kawula muda yang terdidik menjadi tumpuan harapan rakyat dalam proses perubahan. Mengarahkan setiap potensi yang dimiliki agar melekat dengan kebaikan bukan kerusakan. Di Indonesia sejarah perubahan pernah dicetak oleh mahasiswa pada tahun 1966 dan 1998, potensi itu bisa terus terjadi. Namun, perubahan seperti apa yang akan dicapai, tentu bukan perubahan yang pragmatis. Harus perubahan yang lahir dari kesadaran aqidah islam sebagai pondasi dan solusi atas kehidupan manusia.

Rasulullah saw telah berhasil mendidik para sahabat menjadi bintang-bintang yang sepanjang masa menerangi kehidupan manusia sepanjang masa diantaranya sahabat sekaligus keluarga Rasulullah saw, yakni Ali bin Abi Thalib ra. Sejak usia 6 tahun beliau hidup bersama Rasulullah saw dan usia 10 tahun telah memeluk Islam.

Sepanjang hidup beliau senantiasa berada di dekat Rasulullah saw. Ali bin Abi Thalib ra dikenal sebagai sosok pemuda hebat nan zuhud, memiliki kecerdasan yang jarang dimiliki manusia pada umumnya, disebut oleh Rasulullah saw sebagai pintu ilmu serta memiliki lisan yang fasih. Sifat Umar bin al Khattab ra yang dimiliki oleh Ali bin Abi Thalib ra berupa ketegasan, keteguhan, keberanian yang tiada tara menghadapi kebathilan dan orang-orangnya tanpa kepura-puraan atau basa basi, ketegaran dalam kebenaran, serta kecepatannya mengambil keputusan dalam menghadapi persoalan.

Di mulai usia belia hingga sepanjang hayat beliau, terbukti menorehkan lembaran-lembaran cemerlang dalam mewujudkan perubahan. Perubahan hakiki secara fundamental dengan panduan ideologi Islam telah mampu mengubah kondisi jahiliah menuju kondisi mulia, hingga mampu memimpin dunia, menggantikan Negara adidaya yang telah berkuasa ribuan tahun lamanya yakni Romawi dan Persia.

Lalu apa kabar dengan generasi muda hari ini? sangat miris jika generasi muda hari ini disebut-sebut generasi stroberi, apalagi jika predikatnya sebagai mahasiswa. Terlihat menarik, keren, namun ternyata rapuh menghadapi tekanan dunia akibat kapitalisme demokrasi yang rusak dan merusak. Menawarkan solusi dari setiap persoalan hidup pun masih memilih jalan praktis atau instan.

Menoleh beberapa kisah Ali bin Abi Thalib ra. yang mampu dijadikan teladan bagi generasi muda hari ini. Kisah keberanian Ali bin Abi Thalib ra. saat perjuangan dakwah di Mekkah, dari proses hijrah Rasulullah saw ke Madinah, Ali bin Abi Thalib ra. menggantikan Rasulullah saw untuk tidur diranjang Rasulullah saw sekalipun beliau sadar atas konsekuensi nyawa menjadi taruhan. Ada juga kisah kepahlawanan beliau dengan keahliannya berperang misalnya dalam perang Badar dengan melayani tantangan duel kaum musyrik. Lalu dalam perang Uhud ketika banyak orang yang meninggalkan Rasulullah saw di medan Uhud, Ali bin Abi Thalib ra. sebagai prajurit tangguh melindungi Rasulullah saw.

Selanjutnya perang Khaibar, beliau mampu menembus benteng Qumush sebagai benteng pertahanan terkuat yahudi dan kemenangan diraih dalam pertarungan duel melawan prajurit Yahudi bernama Marhab. Lalu peristiwa perang Khandaq, beliau dengan keberaniannya menantang duel Amr ibn Abdu Wudd yang merupakan salah seorang pemimpin pasukan kavaleri musuh, kemenangan pun diraih beliau. Tentu masih banyak lagi kisah luar biasa datang dari pemuda hebat yang dicintai Allah pada diri Ali bin Abi Thalib ra. Kunci kegemilangan hidup beliau tidak lain karena keyakinannya yang begitu kokoh terhadap Islam sebagai agama sekaligus ideologi yang benar, menghapus semua sistem dan pemikiran yang batil.

Pengorbanan dan perjuangan Ali bin Abi Thalib ra. untuk tegaknya Islam mulai dari awal dakwah di mekkah hingga berdirinya Negara Islam di Madinah, sungguh menjadi teladan bagi pemuda hari ini ketika menginginkan sebuah perubahan. Awalilah sebuah perubahan dengan mengikuti pembinaan Islam kaaffah (menyeluruh) secara intensif sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabat. Islam akan menjadi bekal kehidupan muslim serta mengantarkan perjuangan pemuda mewujudkan perubahan hakiki yang membawa Rahmat bagi seluruh alam.

Wallahu’alam bi shawwab..

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 89

Comment here