Oleh : Khadija Mustanira el Bardan
(Siswi STP SMP Khoiru Ummah Kota Bogor)
Halo! Assalamu’alaikum!
Wacana-edukasi.com, STORYTELLING–Kenalin namaku Khadija Mustanira el Bardan! Aku kerap disapa Nira. Pada kesempatan ini, aku mau mengenalkan kepada kita semua dengan sosok hebat seorang pahlawan Islam, siapa dia? Dialah Sultan Muhammad Al Fatih, atau dikenal dengan sebutan Sultan Mehmed II (sang penakluk Konstantinopel).
Mari kita mengenalnya. Hmm.. Siapa sih Sultan Muhammad Al Fatih itu? Sultan Muhammad Al Fatih adalah pahlawan Islam yang telah berhasil menaklukkan Konstantinopel pada tahun 1453 masehi dari kezaliman Kaisar Konstantin Palaiologos. Beliau telah di persiapkan oleh kakek dan ayahnya untuk menjadi penakluk Konstantinopel sesuai bisyarah (kabar gembira) dari Rasulullah SAW. Beliau diberi dua orang guru terbaik pada masa yaitu Syaikh Aaq Syamsuddin dan Syaikh Ahmad Al Qurani. Keduanya mengajarkan tentang agama dan politik untuk bagaimana menaklukkan Konstantinopel. Dari kedua guru inilah yang mempengaruhi Al Fatih untuk menaklukkan Konstantinopel. Syaikh Aaq Syamsuddin senantiasa meminta Al Fatih kecil untuk memandang Benteng Konstantinopel dari kejauhan dan menanamkan cita-cita besar bahwa beliaulah sang penakluk. Dengan begitu sejak kecil Al Fatih telah bercita-cita menjadi penakluk Konstantinopel. Kemudian berhasil dia taklukan pada usianya yang ke-21 tahun.
Luar biasa sekali kan? MasyaAllah keren banget. Lebih hebat lagi beliau telah menghafalkan Al Quran 30 juz mutqin pada usia 9 tahun. Diumur itu pula, beliau sudah menguasai 8 bahasa. Wuihhh… hebat bangat kan? Tidak salah ya Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist yang artinya “Sesungguhnya akan dibuka Kota Konstantinopel, sebaik-baik baik pemimpin adalah yang memimpin saat itu, dan sebaik-baik pasukan adalah pasukan perang saat itu.
Sultan Mehmed II dikenal sebagai pemimpin yang cakap dan mempunyai kepakaran dalam bidang kemiliteran, ilmu pengetahuan, matematika dan seni.Ia berkuasa pada tahun 1444-1446 dan 1451-1481. Selain itu, Mehmed II memiliki banyak keberhasilan di masa kepemimpinannya, tetapi yang paling bersejarah adalah keberhasilannya menaklukan Konstantinopel. Muhammad Al-Fatih menaklukkan Konstantinopel karena beliau ingin memenuhi janji Nabi Muhammad dalam hadist tentang penaklukan kota tersebut dan menegaskan kekuatan Islam.
Julukan Muhammad Al-Fatih adalah “Sang Penakluk” (Al-Fatih) karena berhasil menaklukkan Konstantinopel, “Abu al-Futuh” (Bapak para penakluk), dan “Abu al-Khairat” (Bapak kebaikan). Julukan tersebut diberikan atas keberhasilan dan kepemimpinannya dalam menaklukkan kota yang dulunya merupakan ibu kota Kekaisaran Romawi Timur. Keren kaan?
Tapi mentemen… Sultan Muhammad Al Fatih itu gak sendiri loh! Beliau punya banyak sahabat yang pastinya keren juga seperti beliau. Ada Radu, Ishaq, Saruja, Karaja, Zaghanos, Hasan, dan masih banyak lagi. Bersama mereka, beliau membangun rencana rencananya demi mewujudkan bisyarah Rasulullah SAW.
Terus juga, tidak kalah kerennya adalah beliau adalah perancang meriam raksasa pada masa itu. Kini, Meriam raksasa itu disimpan di Museum Topkapi di Turki. Gak hanya meriam,beliau juga membangun benteng Rumeli Hisari,yang letaknya di seberang benteng Anadolu Hisari buatan buyutnya,Sultan Bayezid I yang bergelar Yildirim atau Yaldrum,yang artinya”kilat”, karena ia menyerang negeri lawannya secepat kilat. Tuh kan, Sultan Bayezid I aja hebat,makanya Sultan Muhammad Al Fatih juga gak kalah hebat .
Saat persiapan pasukan untuk berangkat menuju Konstantinopel, Sultan Muhammad Al Fatih gak tanggung tanggung menyiapkannya. Beliau menyiapkan pasukan yang diperkirakan mencapai sekitar 250.000 tentara. Angka ini merupakan jumlah yang sangat besar pada masa itu dan dipersiapkan secara matang untuk menaklukkan kota tersebut, termasuk penyiapan angkatan laut dan persenjataan yang kuat.
Kok bisa sih beliau sehebat dan sekeren itu? Nah, itu semua karena ketaatan dan keshalihan beliau dalam beribadah kepada Allah. Beliau tidak pernah meninggalkan sholat malam dan sholat sunnah lainnya. Selalu bangun malam untuk sholat tahajjud dan berdoa dengan khusyuk meminta pertolongan dan meminta agar dirinya dijadikan seorang penakluk Benteng Konstatinopel. Benteng ini telah dijanjikan Allah dan Rasul-Nya akan ditaklukkan oleh kaum muslim. Yang menjadi pertanyaan buat kita sebagai remaja adalah bagaimana caranya agar kita menjadi the next Sultan Muhammad Al Fatih. Hari ini Roma telah menanti sang penakluk, siapa lagi kalau bukan kita yang menaklukkannya. Ini menjadi tugas penting kita saat ini. Maka dari itu, kita harus meneladaninya dan berusaha menjadi calon penakluk Roma.
Pelajaran yang bisa kita ambil dari penaklukan Konstantinopel oleh Sultan Muhammad Al-Fatih ialah; bahwa di dalam kisahnya banyak mencakup keteladanan dalam iman dan taqwa melalui kedisiplinan beribadah dan keyakinan kepada Allah, Ilmu dan keberanian dengan persiapan matang serta kepemimpinan yang bijaksana dan berempati setelah penaklukan. Kisah beliau juga mengajarkan pentingnya kesabaran dan ketekunan dalam meraih tujuan besar serta rendah hati atas setiap pencapaian.
Semoga cerpen ini bisa menjadi motivasi untuk kita semua. Teruslah berjuang menjadi the next Muhammad Al Fatih. Ingat kata Sultan Mehmed; “jangan jadikan dunia segalanya,maka kau akan jadi pemberani”. Semangat terus, jangan putus asa, ya!!
Sekian dari aku
Assalamu’alaikum Wr Wb
Views: 0


Comment here