Surat Pembaca

Nasib Nakes dalam Sistem kapitalis

blank
Bagikan di media sosialmu

Wacana-edukasi.com — Sejak covid-19 menyerang pada awal Maret tahun lalu, banyak korban yang meninggal tak terkecuali tim nakes (Tenaga kesehatan). Agaknya, perlu keseriusan dari semua pihak agar wabah ini segera berakhir. Jangan ada pihak-pihak yang dirugikan akibat kurangnya perhatian sehingga memunculkan masalah baru dan penanganan wabah terkendala. Misalnya perhatian khusus kepada nakes sebagai garda terdepan harus optimal dan fokus.

Pengorbanan mereka adalah salah satu kunci sukses penanganan wabah, maka apresiasi yang besar harus diberikan kepada mereka, bukan malah dinomorduakan seperti yang baru-baru ini terjadi.

Sejumlah tenaga kesehatan RSUD dr. Pirngadi Medan menggelar aksi demo, Rabu (10/2/2021). Dengan mengenakan alat pelindung diri (APD) dan membawa poster bertuliskan protes, mereka berkeliling di area rumah sakit. Tenaga kesehatan ini protes karena selama 8 bulan insentif dalam penanganan covid-19 belum dibayar. Bukan hanya di Medan, tetapi di kota-kota besar lainnya pun mengalami hal yang sama, seperti di Yogyakarata dan Jakarta.

Sangat miris nasib nakes di bawah bayang-bayang sistem kapitalisme-sekuler. Hak-hak mereka belum terpenuhi, tetapi seakan-akan hanya masalah ringan bagi negara. Padahal itu adalah utang yang harus dibayarkan. Negara harusnya malu karena di saat yang bersamaan sangat welcome terhadap TKA dan pastinya mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk memobilisasi mereka. Penguasalah yang harusnya paling bertanggungjawab atas kelalaian terhadap mereka, juga yang paling bertanggungjawab atas kematian mereka.

Seyogianya, pemerintah melindungi rakyatnya bukan hanya jiwa saja, tetapi juga agama, akal, harta, dan kehormatan, karena Khalifah (Kepala egara) paham dan menjalankan amanah bukan semata-mata karena syahwat untuk mendapatkan jabatan, tetapi untuk mengurusi rakyat dan menjadi pelayan rakyat dengan keimanan dan ketakwaan yang tinggi.

Hak-hak rakyat akan dipenuhi dengan seadil-adilnya dalam rangka memenuhi perintah Allah, akan dipastikan hingga individu per individu rakyat, dipastikan tidak ada yang terlantar karena kurangnya perhatian. Hal semacam ini pun hanya akan kita temui dalam sistem Islam, perkara seperti ini adalah hal berat yang akan memenuhi kepala sang khalifah sehingga dia tidak bisa tidur nyenyak. Sebab keimanannyalah yang mendorongnya untuk berlaku adil dan memberikan ri’ayah terbaik bagi rakyat yang ia pimpin. Saatnya kembali pada fitrah yaitu sistem Islam yang akan menjamin seluruh hidup manusia.

Susi Ummu Ameera (Ibu Pegiat Literasi)

Disclaimer

Wacana Edukasi adalah sarana edukasi masyarakat. Silakan kirimkan tulisan anda ke media kami. Wacana Edukasi akan melakukan seleksi dan menayangkan berbagai naskah dari Anda. Tulisan yang dikirim bisa berupa Opini, SP, Puisi, Cerpen, Sejarah Islam, Tsaqofah Islam, Fiqih, Story Telling, Olah raga, Kesehatan, Makanan, ataupun tulisan lainnya. Tulisan tidak boleh berisi hoaks, mengandung SARA, ujaran kebencian, dan bertentangan dengan syariat Islam. Tulisan yang dikirim sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Loading

Visits: 2

Comment here